Logo
>

Mampukah IHSG Menguat usai Sentimen Dovish The Fed?

Ditulis oleh Syahrianto
Mampukah IHSG Menguat usai Sentimen Dovish The Fed?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell menyampaikan pernyataan bernada dovish mengenai penurunan suku bunga acuan. Bank sentral Amerika Serikat (AS) dipastikan menurunkan Federal Fund Rate (FFR) pada September 2024.

    Dalam simposium ekonomi di Jackson Hole, Jumat, 23 Agustus 2024, Powell mengatakan bahwa waktu untuk memulai masa pelonggaran moneter di AS telah tiba. “Waktunya telah tiba bagi kebijakan untuk menyesuaikan diri,” kata Powell dalam pidatonya.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin, 26 Agustus 2024, diyakini berpotensi melanjutkan tren kenaikan, dan melesat di zona bullish. Hal ini dapat tersengat sentimen positif The Fed.

    Pada perdagangan sepekan kemarin hingga Jumat, 23 Agustus 2024, IHSG melesat di zona tertinggi sepanjang masa dengan kenaikan 112,2 poin, atau menguat 1,51 persen dan menutup perdagangan di level 7.544.

    Mengutip RTI, investor melakukan transaksi sebesar Rp13,14 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,97 miliar saham. Pada penutupan hari itu, 407 saham menguat, 170 terkoreksi, dan 212 lainnya stagnan.

    IHSG menyentuh all time high di angka 7.594,55 pada pekan ini. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatat net buy atau beli bersih Rp8,26 triliun dalam sepekan terakhir.

    Secara teknikal IHSG berpotensi melanjutkan tren penguatan, dengan terkonfirmasi kembali membentuk Higher High dalam tren jangka pendek menuju resistance IHSG dalam time frame daily, yang juga searah dengan reli saham global.

    Target kenaikan selanjutnya menuju area level 7.570 sampai dengan 7.600 sekaligus berpotensi kembali pecah rekor level tertinggi IHSG atau All Time High secara intraday. Adapun resistance sebelumnya yang berhasil ditembus dan bertahan, menjadi support IHSG pada level 7.500 dan 7.480.

    Seperti yang diwartakan BloombergNews, pasar sudah memperhitungkan dimulainya pelonggaran kebijakan pada bulan September, investor menyambut baik komentar Powell.

    Gubernur The Fed mengakui kemajuan terbaru pada inflasi, yang telah kembali moderat dalam beberapa bulan terakhir setelah terhenti di awal tahun ini. “Keyakinan saya telah tumbuh bahwa inflasi berada di jalur yang berkelanjutan kembali ke 2 persen,” katanya, mengacu pada target inflasi Bank Sentral.

    Beberapa pengamat The Fed mengindikasikan ada beberapa poin penting dalam pidato Powell. Meskipun ia mengakui kemajuan terbaru dalam inflasi dan melihat perekonomian tumbuh dengan ‘laju yang solid’, penekanannya pada “Pendinginan pasar tenaga kerja” menarik perhatian banyak pengamat pasar.

    Pada Jumat, 23 Agustus 2024, para trader swap memperkirakan pelonggaran sebesar 102 basis poin tahun ini, yang menyiratkan penurunan pada setiap pertemuan kebijakan yang tersisa hingga Desember, termasuk satu pemotongan jumbo sebesar 50 basis poin.

    Pernyataan Powell itu menandai 'The end of an era' pengetatan moneter paling agresif di AS dalam empat dekade yang telah berlangsung sejak 2022 silam.

    Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Powell telah berhasil mencuri perhatian pasar setelah mengatakan dalam beberapa minggu bahwa penurunan suku bunga acuan dapat terjadi paling cepat di September dan bahwa inflasi tidak harus mencapai target 2 persen sebelum Federal Reserve mengambil keputusan untuk menurunkan suku bunga.

    “Di tahun-tahun sebelumnya, Powell sering menguraikan inisiatif kebijakan secara umum dan memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter AS dalam acara simposium ekonomi di Jackson Hole,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

    Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, Wall Street menguat lebih dari 1 persen di Jumat, 23 Agustus 2024 merespon sinyal kuat pemangkasan sukubunga acuan dari Kepala the Fed, Jerome Powell dalam pidatonya pada Jacson Hole Symposium. Sinyal kuat pemangkasan Fed Rate jadi katalis positif.

    “Secara teknikal, IHSG berhasil breakout dari MA-5 (7518) dan terjaga di atas support dinamis di level 7.500 seiring dengan pelebaran positive slope pada MACD. Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan uji resistance pada level 7.590 pada Senin, 26 Agustus 2024,” tulisnya.

    Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi PGAS, AALI, PTPP, AUTO, INCO, dan HRUM.

    Secara rinci, Phintraco Sekuritas juga memberikan rekomendasi buy saham pada level berikut :

     

    PGAS – Ascending Triangle : BUY

    Entry: >= 1650

    Target: 1800

    Stoploss:

    PTPP – Second Rally Potential : BUY

    Entry: 434-442

    Target 1: 476

    Target 2: 540

    Stoploss:

    AALI – Rising Three Potential : BUY

    Entry: 6075

    Target: 6400

    Stoploss:

    HRUM – Buy On Support : BUY

    Entry: 1300-1330

    Target 1: 1400

    Target 2: 1470

    Stoploss:

    AUTO – Buy On Support : BUY

    Entry: 2170-2220

    Target 1: 2340

    Target 2: 2450

    Stoploss:

    INCO – Broadening Wedge : BUY

    Entry: 3760-3800

    Target 1: 4000

    Target 2: 4150

    Stoploss:

    Disclaimer: Kabarbursa.com dan semua informasi, konten, materi, dan layanan yang disediakan di situs web ini atau melalui situs web ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak merupakan nasihat investasi, keuangan, hukum, akuntansi, atau profesional lainnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.