KABARBURSA.COM - Manajemen PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait rumor yang merebak di masyarakat mengenai kemungkinan masuknya Salim Grup dalam manajemen perseroan.
“Sampai saat ini, kami belum menerima pemberitahuan ataupun komunikasi resmi, baik dari pemegang saham maupun pihak Salim Grup, terkait rencana pengalihan kepemilikan saham utama di perseroan,” ungkap Corporate Secretary CMNP, Hasyim, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu 15 Januari 2025.
Hasyim menegaskan bahwa di luar informasi yang telah disampaikan, perseroan tidak memiliki kabar atau kejadian signifikan lain yang dapat memengaruhi keberlanjutan bisnis maupun harga saham perusahaan.
Sebagai tambahan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 30 Desember 2024, CMNP menyetujui perubahan pengurus perseroan. Rapat tersebut juga mengesahkan pengunduran diri dua anak Jusuf Hamka, yakni Feisal Hamka dari posisi Komisaris Utama dan Fitria Yusuf dari jabatan Direktur Utama. Selain itu, Olivia Allan turut mundur dari posisinya sebagai Komisaris Independen.
Berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk yang telah disetujui:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: Dahnu Teguh Adrianto
- Komisaris Independen: Dionisius Widijanto
- Komisaris Independen: Rizal Mallarangeng
Dewan Direksi
- Direktur Utama: Arief Budhy Hardono
- Direktur Independen: Hasyim
- Direktur Independen: Djoko Sapto M. Mulyo
Langkah ini menjadi babak baru bagi CMNP dalam menjaga stabilitas dan memastikan fokus pada keberlanjutan operasional perusahaan.
Catatan Kinerja Keuangan
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) menyampaikan optimisme tinggi mengenai proyeksi pendapatan konsolidasi yang diperkirakan mencapai Rp 4,865 triliun pada tahun 2025.
Proyeksi ini mencerminkan kenaikan signifikan sebesar 35,87 persen dibandingkan tahun 2024 yang tercatat Rp 3,119 triliun. Optimisme ini disampaikan oleh Direksi Perseroan, Hasyim dan Djoko Sapto M. Mulyo, dalam acara Public Expose yang diselenggarakan di Gedung CMNP.
Peningkatan pendapatan tersebut dipicu oleh beberapa faktor kunci, antara lain kenaikan volume lalu lintas di berbagai ruas tol serta penyesuaian tarif di sejumlah ruas jalan tol yang dikelola oleh CMNP Grup. Di samping itu, kontribusi positif juga datang dari anak perusahaan PT Girder Indonesia yang terlibat dalam sektor jasa konstruksi.
Hasyim mengungkapkan pihaknya sangat optimis terhadap prospek 2025. Peningkatan pendapatan serta pengelolaan proyek-proyek infrastruktur tol akan menjadi pilar utama bagi pertumbuhan kami di tahun mendatang. Seperti dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa 10 Desember 2024.
Pada 2024, CMNP mencatatkan laba usaha konsolidasi sebesar Rp 1,801 triliun, meningkat 3,67 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, EBITDA konsolidasi naik menjadi Rp 2,014 triliun, dari sebelumnya Rp 1,925 triliun. Secara khusus, EBITDA sektor tol mengalami lonjakan menjadi Rp 1,965 triliun, berbanding dengan Rp 1,810 triliun pada 2023. Pada 2025, proyeksi laba usaha konsolidasi diperkirakan mencapai Rp 2,002 triliun, yang mencerminkan kenaikan 10,04 persen dibandingkan dengan 2024.
Peningkatan aset juga tercatat pada 2024, dengan total aset konsolidasi mencapai Rp 23,492 triliun, atau naik 8,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 21,576 triliun. Sementara itu, proyeksi total aset pada 2025 diperkirakan mencapai Rp 30,617 triliun, atau meningkat 23,27 persen dibandingkan tahun 2024. Peningkatan ini didorong oleh progres pembangunan proyek-proyek utama, termasuk proyek Harbour Road 2 dan proyek Desari seksi 3 dan 4.
Tidak hanya aset, liabilitas konsolidasi juga mengalami kenaikan pada 2024, mencapai Rp 9,521 triliun, meningkat 10,04 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Proyeksi liabilitas pada 2025 diperkirakan mencapai Rp 14,693 triliun, atau naik 36,37 persen. Peningkatan liabilitas ini sejalan dengan peningkatan jumlah pinjaman bank yang digunakan untuk pendanaan proyek-proyek besar, termasuk Harbour Road 2, Desari seksi 3 dan 4, serta pembayaran utang kontraktor untuk proyek tol Cisumdawu.
Catatan Ekuitas Konsolidasi
Di sisi ekuitas, perusahaan mencatatkan ekuitas konsolidasi sebesar Rp 13,971 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 13,011 triliun. Proyeksi ekuitas pada 2025 diperkirakan mencapai Rp 15,654 triliun, mencatatkan peningkatan 10,75 persen, sebagian besar disebabkan oleh pelaksanaan exercise warrant pada 2024 dan 2025.
Direktur Independen CMNP Djoko Sapto turut menjelaskan perkembangan proyek konstruksi yang sedang berjalan. Proyek Jalan Tol Harbour Road II Elevated sepanjang 9,69 km, yang saat ini telah mencapai progres 20,97 persen, diharapkan dapat mencapai 48,99 persen pada tahun 2025. Dengan demikian, akumulasi progres konstruksi pada 2025 dapat mencapai 69,97 persen. Adapun untuk proyek seksi 3 dan 4 ruas tol Antasari-Depok-Salabenda, tahap pembebasan lahan telah terealisasi 42,63 persen, dan ditargetkan selesai pada 2026, terintegrasi dengan ruas tol Bogor Ring Road.
Sebagai upaya meningkatkan pelayanan bagi pengguna jalan, CMNP tengah membangun rest area tipe A di ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan. Rest area ini akan dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti ATM, klinik kesehatan, fasilitas isi ulang kartu tol, mini swalayan, SPBU, tempat ibadah, serta lebih dari 200 tempat parkir untuk kendaraan golongan I dan 50 kendaraan golongan II/III/IV/V. Fasilitas tambahan untuk penyandang disabilitas, pengisian baterai kendaraan listrik, pengelolaan limbah, serta sarana pemadam kebakaran juga akan tersedia.(*)