Logo
>

Mata Uang Kripto Terkoreksi tapi Bitcoin Tetap USD70.000

Ditulis oleh Syahrianto
Mata Uang Kripto Terkoreksi tapi Bitcoin Tetap USD70.000

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Mata uang kripto Bitcoin, pada Rabu, 22 Mei 2024 mengalami koreksi namun tetap berada di sekitar USD70.000. Sementara itu, Ethereum, yang menjadi perbincangan utama dalam dua hari terakhir, masih berada di zona positif pada USD3.781,08.

    Bitcoin mengalami koreksi terbatas sebesar 1,2 persen dan mencoba bertahan di level USD70.097,16. Meskipun demikian, secara mingguan Bitcoin tetap tumbuh positif sebesar 14,1 persen dan telah meningkat sekitar 65 persen sepanjang tahun. Diketahui bahwa Bitcoin kembali ke level USD70.000 (sekitar Rp1,1 miliar) pada Selasa, 21 Mei pagi dan bahkan sempat mencapai USD70.926,79.

    Ether tengah diselimuti minat luar biasa oleh pasar. Jejaknya terpantau masih naik 3,2 persen dibandingkan hari sebelumnya ke posisi USD3.781,08. Selama sepekan Ether telah melompat naik 31,5 persen, dilansir dari CoinGecko.

    Dorongannya adalah peluang rilisnya ETF Ether, lewat pengesahan salah satu proposal ETF spot baru oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) hari Kamis waktu setempat.

    Beberapa sumber Bloomberg menyatakan bahwa SEC telah menghubungi sekurang–kurangnya satu pihak calon penerbit ETF Spot-Ether, yang potensial diubah pengajuan proposal 19b–4. Itu adalah tanda bahwa peluang untuk persetujuan SEC mungkin meningkat, kata salah satu orang tersebut.

    Diskusi ini merupakan perubahan mendadak meski tidak ada jaminan bahwa regulator akan memberi persetujuan, jelas orang tersebut menambahkan, dilansir Bloomberg News.

    “Berbaliknya arah dengan perkiraan bahwa SEC akan berubah sikap 180 derajat, bisa jadi karena alasan yang mungkin politis,” kata Eric Balchunas analis senior ETF Bloomberg.

    Pada akhir pekan lalu dikabarkan bahwa beberapa perusahaan investasi penerbit ETF telah memperkirakan adanya penolakan karena pembicaraan pribadi mereka dengan SEC tidak sekuat saat menjelang peluncuran ETF spot-Bitcoin,

    Lebih jauh meanalis menduga investor masih berhati–hati dan menanti kabar lebih pasti di pasar kripto. Ravi Doshi, kepala pasar di FalconX, mengatakan bahwa “meja derivatif perusahaan telah melihat sebagian besar rekanan kami memudarkan langkah tersebut dengan ekspektasi bahwa SEC akan bergerak lebih lambat dari yang diantisipasi pasar.”

    SEC yang skeptis, yang telah menindak kripto, dengan enggan menyetujui ETF spot-Bitcoin AS pada awal tahun setelah pembalikan pengadilan pada tahun 2023.

    Produk-produk dari perusahaan seperti BlackRock Inc dan Fidelity Investments telah mengumpulkan aset sebesar USD58,8 miliar, salah satu debut tersukses yang pernah ada untuk kategori ETF.

    Altcoin seperti Solana (SOL) senasib dengan Bitcoin, lewat catatan koreksi 3,7 persen dibandingkan hari sebelumnya menjadi USD178,28. Dogecoin (DOGE) melanjutkan kenaikan 5,2 persen di mana pada Selasa kemarin juga bertumbuh 5,8 persen. Kini Dogecoin berada di level harga USD0,17.  Shiba Inu (SHIB) yang kemarin melesat 5,4 persen, kembali positif 3,7 persen dan sementara bercokol di USD0,000026.

    Pendorong Harga Bitcoin

    Pakar Keuangan Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan ada sejumlah faktor pendorong harga Bitcoin melonjak dalam 24 jam terakhir, yang naik sebesar 6,85 persen dan pada Selasa, 21 Mei pukul 08:00 WIB BTC bertengger di USD71.248.

    Menurut Panji, kenaikan Bitcoin sejak pekan lalu salah satunya dilatarbelakangi oleh perdagangan ETF Bitcoin Spot yang mengalami arus masuk (inflow) yang signifikan selama perdagangan minggu lalu, menandai aliran positif minggu kedua berturut-turut.

    Menurut data Coinglass, dalam periode perdagangan tanggal 13-17 Mei ETF Bitcoin Spot di AS mencatat total arus bersih (net inflow) sekitar USD948,3 juta.

    Selain itu, pasar aset kripto bereaksi positif terhadap tanda-tanda perlambatan inflasi di Amerika Serikat. Panji mecontohkan, pada hari Rabu, 15 Mei BTC melonjak lebih dari 7 persen bergerak di atas USD66.000 setelah laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) dirilis, yang menunjukkan sedikit penurunan inflasi dibandingkan dengan Maret 2024.

    Laporan CPI pada Rabu menunjukkan kenaikan inflasi bulanan sebesar 0,3 persen MoM, lebih rendah dari Maret 2024 yang tercatat 0,4 persen MoM. Inflasi tahunan juga menunjukkan sedikit penurunan, mencapai 3,4 persen YoY sesuai dengan ekspektasi pasar dan lebih rendah dibandingkan dengan Maret sebesar 3,5 persen YoY. Core CPI, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, dengan kenaikan sesuai dengan ekspektasi pasar yaitu sebesar 0,3 persen MoM sesuai dengan ekspektasi dan kenaikan sebesar 3,6 persen YoY.

    “Angka inflasi yang muncul sesuai dengan ekspektasi pasar telah memicu respons positif di pasar kripto. Bitcoin, yang sebelumnya tertekan oleh prospek suku bunga tinggi yang berkelanjut, mengalami lonjakan harga setelah menunjukkan bahwa tekanan inflasi kembali moderat,” jelas Panji.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.