KABARBURSA.COM - Berinvestasi di usia muda merupakan langkah cerdas untuk mencapai stabilitas keuangan dan mewujudkan mimpi di masa depan. Generasi muda, misalnya usia 20-an dan 30-an, nyatanya memiliki keunggulan dasar dalam berinvestasi.
Setidaknya, ada 3 keunggulan yang dimiliki Generasi Milenial dan Generasi Z, yaitu jangka waktu investasi yang panjang. Hal ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar melalui compounding.
Selain itu, anak muda memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi dalam mengejar keuntungan yang lebih optimal. Terakhir, di usia ini, kemampuan untuk belajar dan beradaptasi untuk memahami strategi investasi baru mungkin merupakan keunggulan dibandingkan investor usia yang lebih tua.
Hal ini didukung juga oleh data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyebutkan investor muda pasar modal di bawah usia 30 tahun sebanyak 57,04 persen pada Oktober 2023. Artinya, sebagian besar anak muda telah memanfaatkan privilege yang dimiliki sebagai investor.
Karena ini, Investasi bisa menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan keuanganmu, seperti membeli rumah, pensiun dini, atau traveling keliling dunia. Tapi tahukah, ada dua jenis investasi yang perlu diketahui generasi muda, yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.
Investasi Langsung
Investasi langsung atau direct investment artinya investor membeli aset keuangan sendiri, seperti saham, obligasi, atau properti. Investor bisa melakukannya sendiri di pasar modal atau melalui broker. Cara ini memberikan kontrol penuh atas investasi dan potensi keuntungan yang lebih tinggi.
Gampangnya, dalam investasi langsung, investor membeli aset berupa saham, obligasi, properti, dan emas secara mandiri sehingga dapat dengan bebas mengatur atas pilihannya sendiri. Tapi catatannya, investor perlu belajar dan riset lebih lanjut karena investasi langsung memiliki potensi cuan lebih besar meskipun risiko yang akan dihadapi juga lebih besar.
Memilih jenis investasi, baik direct investment (pembelian aset langsung) ataupun portofolio investment (pengelolaan oleh perusahaan), perlu pertimbangan matang berdasarkan kondisi dan tujuan investasi. Masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami.
Direct investment menawarkan jangka panjang dengan potensi keuntungan lebih besar dan rasa aman yang lebih tinggi. Investor memiliki kontrol penuh atas pengelolaan dan pengaruh terhadap keputusan entitas.
Portofolio investment menawarkan kemudahan dan kepraktisan, risiko yang lebih kecil, dan kemudahan memulai dengan modal kecil. Investor tidak perlu repot mengelola investasi. Namun, biaya portofolio investment lebih mahal, kontrol penuh tidak dimiliki investor, dan potensi keuntungan lebih rendah dibandingkan direct investment.
Salah satu contoh investasi bentuk langsung yang kini sedang populer dilakukan adalah investasi menggunakan exchange platform medium jual beli aset kripto. Hal ini bisa dikatakan sebagai direct investment karena dalam prosesnya melibatkan investor secara langsung.
Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung artinya investor mempercayakan uangmu kepada perusahaan investasi untuk dikelola. Perusahaan ini akan membuat portofolio untuk investor, yang berisi berbagai macam aset keuangan. Cara ini lebih mudah dan praktis, tetapi investor tidak memiliki kontrol penuh atas investasi investor dan biayanya lebih tinggi.
Investasi tidak langsung, juga dikenal sebagai investasi portofolio. Adapun salah satu kelebihan investasi tidak langsung adalah kemudahan dalam melakukan investasi.
Investor dapat membeli saham, obligasi, atau aset lain melalui pasar keuangan dengan mudah dan cepat. Investasi tidak langsung juga memberikan diversifikasi yang lebih baik karena investor dapat mengalokasikan dana mereka ke berbagai jenis aset dan perusahaan.
Namun, di sisi lain investasi tidak langsung juga memiliki kekurangan. Pertama, investor tidak memiliki kendali langsung terhadap keputusan investasi yang diambil.
Keputusan investasi diambil oleh manajer investasi atau tim profesional yang mengelola portofolio. Oleh karena itu, investor tidak memiliki pengaruh langsung terhadap operasional perusahaan atau aset yang mereka investasikan.
Kemudian, investasi tidak langsung cenderung memiliki keuntungan yang lebih rendah dibandingkan investasi langsung. Hal ini disebabkan oleh biaya transaksi, biaya manajemen, dan keuntungan yang harus dibagikan dengan investor lain dalam portofolio investasi.
Contoh investasi tidak langsung adalah membeli unit penyertaan reksa dana. Reksa dana merupakan wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari sejumlah investor dengan tujuan investasi serupa.
Nantinya, reksa dana akan dikelola oleh manajer investasi yang bertanggung jawab untuk mengelola portofolio investasi tersebut.
Mana yang Tepat?
Secara garis besar, investasi langsung merupakan jenis yang cocok bagi investor yang punya banyak waktu, mau belajar, suka tantangan, modal besar serta menginginkan kontrol penuh atas investasi dan potensi keuntungan yang tinggi.
Sementara itu, investor yang sibuk atau tidak punya waktu banyak, masih pemula di dunia investasi, modal masih kecil, serta ingin kemudahan, kepraktisan, dan ingin risiko lebih kecil, merupakan tipe investor yang cocok dengan investasi tidak langsung.
Namun, setiap jenis investasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebelum berinvestasi, pastikan calon investor memahami profil risiko dan tujuan keuangan. Tak lupa pula pelajari produk investasi dengan cermat dan pilihlah yang sesuai dengan kebutuhanmu. Terakhir, konsultasikan dengan perencana keuangan jika masih ragu. (*)