Logo
>

Meneropong Prospek Petrosea (PTRO) usai Caplok Saham Grup HBS

Akuisisi Grup HBS dinilai positif karena membuka peluang diversifikasi pendapatan Petrosea ke sektor emas, serta memperluas ekspansi regional perusahaan.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Meneropong Prospek Petrosea (PTRO) usai Caplok Saham Grup HBS
Petrosea sendiri mengumumkan penandatanganan Conditional Share Sale and Purchase Agreement sehubungan dengan pembelian seluruh saham HBS (PNG) Limited & anak usahanya (Grup HBS). (Foto: Dok. Petrosea)

KABARBURSA.COM - Akusisi yang dilakukan PT Petrosea Tbk (PTRO) terhadap saham seluruh saham HBS (PNG) Limited & anak usahanya (Grup HBS) di Papua Nugini dianggap langkah positif bagi perusahaan. 

Analis pasar modal sekaligus founder Republik Investor, Hendra Wardana mengatakan langkah tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Petrosea sedang memperluas pijakan bisnisnya secara strategis ke tingkat regional.

Ia menilai akuisisi ini berpotensi memberikan dampak positif terhadap prospek kinerja Petrosea ke depan, karena masuknya Petrosea ke sektor emas bisa menjadi sumber pendapatan baru yang menjanjikan.

"Emas, sebagai komoditas safe haven, cenderung lebih tahan terhadap volatilitas global dibanding batu bara, sehingga diversifikasi ini diyakini akan memperkuat daya tahan bisnis perseroan dalam jangka panjang," ujar dia dalam risetnya kepada Kabarbursa.com, dikutip, Senin, 4 Agustus 2025.

Selain itu, Hendra menyebut Papua Nugini dikenal memiliki potensi cadangan emas yang besar, sehingga ekspansi ini berpotensi meningkatkan utilisasi aset dan kontrak jasa tambang Petrosea secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

Langkah akusisi yang dilakukan Petrosea, lanjut Hendra, juga patut dipandang sebagai bagian dari strategi besar Petrosea untuk naik kelas menjadi pemain regional. 

Menurutnya, hal ini senada dengan yang dilakukan oleh PT Chandra Asri Tbk. (TPIA), rekan satu grup dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang kini ekspansif di kawasan Asia dan mencetak laba USD1,27 miliar pada semester I-2025, melonjak 2.781 persen dari periode sama tahun lalu. 

"Keberhasilan TPIA menunjukkan bagaimana Grup Barito mendorong anak-anak usahanya untuk memiliki daya saing dan peran strategis dalam skala regional," ungkap dia. 

Dengan akuisisi ini, Hendra juga memandang Petrosea berpeluang bisa menarik perhatian pasar global dan investor institusi, yang menjadi salah satu syarat penting untuk masuk ke dalam konstituen MSCI Index. 

Ia bilang, langkah ekspansi ke luar negeri menunjukkan potensi pertumbuhan berkelanjutan, sekaligus memperkuat fundamental dan struktur aset perusahaan. 

"Jika PTRO berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba yang solid dari proyek-proyek barunya di Papua Nugini, bukan tidak mungkin MSCI akan mulai melirik PTRO dalam waktu dekat, apalagi saham ini juga mulai mendapat perhatian dari investor domestik dan asing dalam beberapa bulan terakhir," pungkasnya. 

Petrosea (PTRO) Akusisi Saham Grup HBS, Nilainya USD25,76 Juta

Petrosea sendiri mengumumkan penandatanganan Conditional Share Sale and Purchase Agreement sehubungan dengan pembelian seluruh saham HBS (PNG) Limited & anak usahanya (Grup HBS) senilai USD25,76 juta pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Manajemen perusahaan menyampaikan, perjanjian ini akan berlaku efektif apabila seluruh persyaratan dalam perjanjian bersyarat telah terpenuhi secara komprehensif.

Perlu diketahui, Grup HBS adalah pemain kunci di bidang penyediaan layanan jasa pertambangan & konstruksi dan solusi alat berat termasuk distribusi peralatan, mesin dan suku cadang serta properti yang berlokasi di Papua Nugini sejak tahun 2006. 

Grup HBS telah lama memiliki hubungan kemitraan yang kuat dan menjalin kerja sama dengan berbagai pemain kunci di sektor pertambangan, terutama di mineral emas. Saat ini, Grup HBS melayani beberapa proyek pertambangan emas besar di Papua New Guinea.

Presiden Direktur Petrosea, Michael menyatakan transaksi ini merupakan bagian dari strategi pengembangan usaha Perusahaan ke luar negeri dan diversifikasi ke sektor mineral emas. 

"Akuisisi ini diharapkan akan memperkuat kinerja dan kedudukan Perusahaan, serta menciptakan sinergi operasional antara Indonesia dan Papua New Guinea," ujar dia dalam keterangannya, Jumat, 1 Agustus 2025.

Penggabungan kapabilitas dan kemitraan akan memberikan manfaat secara langsung, Grup HBS akan dapat memperluas cakupan pelayanan untuk proyek saat ini dan potensi proyek-proyek baru yang lebih beragam dan besar di masa depan. 

Dengan ini, Grup HBS akan mampu menawarkan solusi yang lebih komprehensif untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh industri.

Ke depannya, Petrosea melalui Grup HBS akan memperluas cakupan layanan jasa pertambangan dan konstruksi terpadu serta berbagai layanan lainnya di sektor pertambangan di luar Indonesia. (*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.