Logo
>

Menilik Prospek Bisnis MINE, Seberapa Menarik Dikoleksi?

Ditulis oleh Yunila Wati
Menilik Prospek Bisnis MINE, Seberapa Menarik Dikoleksi?
Ilustrasi PT Sinar Terang Mandiri Tbk. Foto: Dok MINE

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Sinar Terang Mandiri Tbk atau MINE, berencana mencatatkan saham perdananya atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret 2025. Sebelum mengoleksi saham MINE, ada baiknya menilik terlebih dulu prospek bisnisnya.

    Sebagai penyedia jasa tambang nikel yang memiliki kontribusi besar terhadap industri pertambangan nasional, MINE telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis, termasuk PT Weda Bay Nickel (WBN), yang merupakan bagian dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), serta perusahaan global seperti Tsingshan dan Eramet. 

    MINE telah memainkan peran penting dalam mendukung operasional pertambangan di Teluk Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara, serta di Morowali, Sulawesi Tengah melalui kemitraannya dengan PT Hengjaya Mineralindo (HNI), anak usaha Tsingshan lainnya yang bekerja sama dengan Nickel Industry dari Australia.

    Sejak 2019, MINE telah mendapatkan kontrak konstruksi hauling road dari WBN, yang kemudian berkembang menjadi penyedia jasa penambangan utama bagi perusahaan tersebut sejak 2020. 

    Dengan pengalaman lebih dari dua dekade dalam industri jasa tambang, perusahaan ini terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor pertambangan nikel Indonesia.

    Optimisme terhadap masa depan bisnis PT Sinar Terang Mandiri Tbk semakin meningkat seiring dengan tren global yang mengarah pada transisi energi bersih, khususnya dalam adopsi kendaraan listrik (EV). 

    Nikel menjadi salah satu komponen utama dalam produksi baterai kendaraan listrik, dan Indonesia sebagai produsen nikel terbesar dunia dengan cadangan lebih dari 20 persen dari total global memiliki posisi strategis dalam rantai pasok industri ini. 

    Menurut riset dari Wood Mackenzie, permintaan kendaraan listrik diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang, yang secara langsung akan mendorong peningkatan permintaan nikel.

    Pada 2023, produksi nikel Indonesia mencapai sekitar 1,8 juta metrik ton, dan angka ini diperkirakan akan terus bertumbuh seiring dengan ekspansi industri baterai EV. 

    PT Sinar Terang Mandiri Tbk memiliki peluang besar untuk mengambil bagian dalam pertumbuhan industri ini dengan memanfaatkan infrastruktur logistik dan armada transportasi yang dimiliki untuk mendukung distribusi nikel dari lokasi tambang ke fasilitas pengolahan dan pelabuhan ekspor. 

    Dengan strategi ini, Perseroan tidak hanya memperkuat bisnis intinya, tetapi juga berkontribusi pada rantai pasok global industri kendaraan listrik yang semakin berkembang.

    Sejauh ini, PT Sinar Terang Mandiri Tbk telah mengamankan empat kontrak kerja dengan dua pelanggan utama, yaitu PT Weda Bay Nickel dan PT Hengjaya Mineralindo. 

    Perusahaan terus berupaya memperluas jangkauan bisnisnya dengan menambah jumlah pelanggan serta menjalin kemitraan jangka panjang yang menguntungkan. MINE secara selektif membangun hubungan dengan pelanggan baru yang memiliki prospek cerah guna mengurangi ketergantungan pada mitra bisnis tertentu di masa depan.

    Sebagai penyedia jasa penambangan dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, PT Sinar Terang Mandiri Tbk memiliki sejumlah keunggulan kompetitif yang meningkatkan daya saingnya. 

    Reputasi profesional yang telah teruji dengan portofolio klien yang kredibel menjadi salah satu kekuatan utama perusahaan ini. 

    Selain itu, MINE menawarkan layanan pertambangan yang terintegrasi penuh (full-fledged mining services), mulai dari perencanaan tambang (mine planning), pembangunan infrastruktur, hingga kegiatan operasional seperti pengupasan tanah (overburden removal), pengangkutan bijih nikel (ore getting dan hauling), serta pemeliharaan jalan tambang (hauling road).

    Dengan latar belakang industri yang semakin berkembang pesat dan kebutuhan akan nikel yang terus meningkat, PT Sinar Terang Mandiri Tbk berada dalam posisi yang sangat strategis untuk meraih peluang pertumbuhan jangka panjang. 

    Selain mendukung bisnis inti, langkah-langkah ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan juga berkontribusi terhadap penguatan industri nikel nasional dan memperkokoh posisi Indonesia sebagai pemimpin global dalam rantai pasokan bahan baku kendaraan listrik. 

    Dengan strategi yang terukur dan visi yang jelas, PT Sinar Terang Mandiri Tbk siap menghadapi tantangan industri di masa depan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

    Kinerja Keuangan MINE

    Performa keuangan MINE cukup impresif dengan tren pertumbuhan positif dari tahun ke tahun. Dalam prospektus IPO yang dirilis pada Selasa, 4 Maret 2025, perusahaan ini berhasil mencatatkan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek keuangan, termasuk pendapatan, laba kotor, dan laba bersih. 

    Keberhasilan ini mencerminkan strategi bisnis yang solid serta efisiensi dalam pengelolaan sumber daya.

    Pada laporan keuangan tahun penuh per 31 Desember 2023, laba kotor MINE mengalami lonjakan hingga 91 persen secara tahunan (YoY), mencapai Rp425 miliar. Kenaikan ini merupakan dampak dari pertumbuhan pendapatan yang substansial serta efektivitas perusahaan dalam mengelola biaya produksi. 

    Kontribusi positif dari peningkatan laba kotor ini juga tercermin pada laba bersih yang meroket hingga 98 persen YoY, mencapai Rp218 miliar. Capaian ini menandai langkah besar MINE dalam mengoptimalkan profitabilitasnya.

    Dari sisi rasio keuangan, MINE mencatatkan kinerja yang sangat baik sepanjang tahun 2023. Gross Profit Margin (GPM) meningkat menjadi 18,60 persen YoY, menandakan efisiensi produksi yang lebih baik. 

    Net Profit Margin (NPM) juga menunjukkan tren positif dengan capaian 12,40 persen, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengonversi pendapatan menjadi laba bersih secara optimal. 

    Selain itu, Return on Equity (RoE) dan Return on Assets (RoA) masing-masing tumbuh signifikan hingga 54,53 persen dan 31,62 persen. Pertumbuhan ini mengindikasikan bahwa MINE mampu memaksimalkan penggunaan modal dan asetnya untuk memperoleh laba yang lebih tinggi.

    Dari perspektif solvabilitas, PT Sinar Terang Mandiri Tbk tetap berada dalam kondisi keuangan yang sehat. Debt to Asset Ratio (DAR) tercatat pada angka 1,21x, sementara Debt to Equity Ratio (DER) berada di level 0,61x. 

    Rasio-rasio ini menunjukkan bahwa MINE memiliki struktur permodalan yang seimbang dan masih dalam batas kewajaran untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan di masa mendatang.

    Dengan berbagai indikator keuangan yang menunjukkan pertumbuhan positif, PT Sinar Terang Mandiri Tbk berhasil membuktikan diri sebagai perusahaan yang memiliki prospek cerah dalam jangka panjang. 

    Kinerja yang impresif ini tidak hanya mencerminkan fundamental bisnis yang kuat, tetapi juga memberikan keyakinan bagi para investor terhadap potensi perusahaan dalam menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan. 

    Seiring dengan strategi ekspansi dan efisiensi operasional yang terus ditingkatkan, MINE berpotensi untuk terus berkembang dan memperkuat posisinya di industri yang digelutinya.

    Jadwal IPO MINE

    Dalam prospektus yang dipaparkan MINE pada hari ini, Perseroan pada 28 Februari 2025 secara resmi mendapatkan tanggal efektif untuk melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO). 

    Periode penawaran umum akan berlangsung dari 4 hingga 6 Maret 2025, dengan tanggal penjatahan saham pada 6 Maret 2025. Saham-saham yang telah dialokasikan akan didistribusikan secara elektronik pada 7 Maret 2025, sementara pencatatan resmi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 10 Maret 2025.

    Dalam IPO ini, Perseroan menawarkan sebanyak 612.665.300 saham biasa atas nama, yang setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. 

    Saham-saham ini memiliki nilai nominal Rp100 per saham dan ditawarkan kepada publik dengan harga Rp216 per saham. Total nilai dari penawaran ini mencapai Rp132.335.704.800.

    Seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO ini memiliki hak yang sama dengan saham biasa yang telah diterbitkan sebelumnya. Hak-hak tersebut mencakup pembagian dividen, hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta hak dalam pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). 

    Perseroan juga memastikan bahwa saham yang ditawarkan bebas dari sengketa hukum serta tidak dijadikan jaminan kepada pihak manapun.

    Sebelum IPO, struktur pemegang saham terdiri dari PT Mitra Berkarya Sukses Selalu yang menguasai 95,05 persen kepemilikan saham dengan jumlah 3,3 miliar saham, serta Sinjo Jefry Sumendap yang memiliki 4,95 persen kepemilikan atau sekitar 171,77 juta saham. 

    Setelah IPO, kepemilikan PT Mitra Berkarya Sukses Selalu akan terdilusi menjadi 80,79 persen, sementara kepemilikan Sinjo Jefry Sumendap berkurang menjadi 4,21 persen. Publik akan memiliki porsi sebesar 15 persen dari total saham yang beredar, setara dengan 612,67 juta saham.

    Dengan berjalannya IPO ini, Perseroan akan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia. 

    Jumlah saham yang akan diperdagangkan terdiri dari saham baru hasil penawaran umum sebesar 612,67 juta lembar, serta saham eksisting dari pemegang saham sebelumnya sebanyak 3,47 miliar lembar, sehingga total saham yang tercatat di BEI mencapai 4,08 miliar saham. 

    Persetujuan pencatatan saham ini telah diperoleh melalui Surat Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek dari BEI dengan nomor S-01585/BEI.PP3/02-2025 pada 12 Februari 2025. 

    Jika persyaratan pencatatan saham tidak terpenuhi, IPO ini dapat dibatalkan secara hukum dan dana pemesanan saham akan dikembalikan kepada para investor sesuai ketentuan yang berlaku.

    Dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk berbagai kebutuhan strategis Perseroan. Sebanyak 48 persen atau sekitar Rp63,21 miliar akan dialokasikan untuk belanja modal guna pembelian alat berat baru yang mendukung operasional perusahaan. 

    Sekitar 11 persen atau Rp14 miliar akan digunakan untuk membeli aset tetap berupa tanah dan bangunan yang saat ini dimiliki oleh Sinjo Jefry Sumendap, yang menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus pemegang saham pengendali Perseroan. 

    Sisa dana dari IPO ini akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan.

    Dengan strategi alokasi dana yang telah direncanakan secara matang, diharapkan IPO ini dapat meningkatkan kapasitas operasional serta memperkuat fundamental bisnis Perseroan di masa mendatang. 

    Keikutsertaan publik dalam kepemilikan saham juga diharapkan membawa dampak positif terhadap tata kelola perusahaan yang lebih transparan dan profesional, serta meningkatkan nilai investasi bagi seluruh pemegang saham.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79