Logo
>

Menuju HUT Kemerdekaan RI ke-79, ini Progres Istana di IKN

Ditulis oleh KabarBursa.com
Menuju HUT Kemerdekaan RI ke-79, ini Progres Istana di IKN

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dua bulan menjelang perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dipercepat. Hal ini dilakukan mengingat rencana pemerintah untuk menyelenggarakan upacara bendera di Istana Kepresidenan IKN.

    Salah satu kontraktor yang terlibat dalam proyek IKN, yaitu PT PP (Persero) Tbk (PTPP), melaporkan bahwa progres pembangunan Istana Negara dan Lapangan Upacara di Kawasan Kepresidenan telah mencapai 69,4 persen, melebihi 1,3 persen dari target yang telah direncanakan.

    "Saat ini, dengan capaian kontrak baru hingga bulan Mei, kami semakin yakin untuk mencapai target pada tahun 2024. PTPP berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional, terutama yang akan segera difungsikan pada tahun ini," ujar Sekretaris Perusahaan PTPP, Bakhtiyar Efendi, melalui pernyataan resmi dikutip Senin 10 Juni 2024.

    Bakhtiyar juga menyampaikan bahwa proyek pembangunan gedung kantor presiden juga mengalami progres positif, dengan realisasi mencapai 89,9 persen, melebihi 0,7 persen dari target yang telah direncanakan.

    Selain itu, beberapa proyek di kawasan IKN juga telah berhasil diselesaikan oleh PTPP dengan progres mencapai 100 persen. Ini termasuk proyek penyiapan KIPP Fase 1, penyiapan KIPP Fase 2, dermaga logistik IKN, dan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Tahap 1.

    Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pembangunan istana kepresidenan ditargetkan selesai pada pertengahan Juli 2024.

    "Proyek pembangunan diperkirakan selesai pada pertengahan Juli 2024, yang mana pada saat itu persiapan untuk upacara 17 Agustus akan dimulai," katanya dalam pernyataannya pekan lalu.

    Ibu Kota Nusantara (IKN) dipastikan siap huni tahun ini dengan progres pembangunan tahap pertama yang telah mencapai 80,82 persen.

    "Pembangunan tahap pertama ini difokuskan pada pusat inti pemerintahan dan beberapa infrastruktur prioritas," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2024 di JCC Senayan Jakarta, medio Mei lalu.

    Ia merinci lebih lanjut bahwa pembangunan istana presiden dan lapangan upacara telah mencapai 60,54 persen, kawasan istana 80,95 persen, dan gedung kementerian koordinator 49,36 persen.

    Selain itu, rumah tapak pejabat menteri telah mencapai 85,78 persen, serta rumah susun Aparatur Sipil Negara (ASN) dan aparatur pertahanan dan keamanan (Hankam) mencapai 33,88 persen.

    Suharso juga menyebutkan bahwa pembangunan fasilitas dasar di IKN sudah mulai terlihat. Mulai dari pembangunan akses utama jalan tol, jaringan listrik, hingga telekomunikasi.

    "Termasuk fasilitas dasar lain yang didukung oleh sektor swasta seperti sekolah, rumah sakit, hingga sarana olahraga," jelasnyha.

    Sebelumnya, Menjelang operasional calon ibu kota baru, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) harus menghadapi kenyataan ditinggal oleh dua petingginya. Bambang Susantono memutuskan mundur dari posisi Kepala Otorita IKN, sementara Dhony Rahajoe juga melepaskan jabatannya sebagai Wakil Kepala Otorita IKN.

    Sebagai salah satu kontraktor IKN Nusantara, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menunjukkan performa gemilang dengan berbagai sentimen positif yang mendorong kinerjanya. Sepanjang tahun 2023, PTPP mencatat laba sebesar Rp 481,37 miliar, naik 77,17 persen dibandingkan laba tahun 2022 yang sebesar Rp 271,69 miliar.

    Menurut laporan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan PTPP juga mengalami peningkatan di tahun 2023. Hingga akhir tahun lalu, pendapatan tercatat mencapai Rp 18,46 triliun, meski sedikit turun 2,41 persen dari pendapatan tahun 2022 yang sebesar Rp 18,92 triliun.

    Kenaikan pendapatan ini terutama didorong oleh peningkatan di sektor EPC yang melonjak 90,2 persen secara tahunan menjadi Rp 2,2 triliun. Pendapatan dari sektor properti dan realty juga naik 13,3 persen menjadi Rp 2,2 triliun. Namun, sektor konstruksi yang merupakan kontributor terbesar, mengalami penurunan 3,9 persen secara tahunan menjadi Rp 14,7 triliun.

    Secara operasional, PTPP mencatatkan peningkatan nilai kontrak baru sepanjang tahun 2023 sebesar 1,5 persen secara tahunan, mencapai Rp 31,7 triliun.

    Pada tahun 2024, terdapat berbagai katalis positif yang diperkirakan akan mendukung kinerja PTPP, terutama kontrak baru yang telah berhasil didapatkan di awal tahun. Hal ini diharapkan dapat mendorong perseroan mencapai target yang ditetapkan. Selain itu, PTPP masih memegang rekor sebagai pemilik kontrak terbesar di proyek Ibu Kota Negara (IKN).

    Pada kuartal pertama 2024, PTPP berhasil mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 4,9 triliun. Beberapa proyek yang sudah dalam proses tender diharapkan akan terealisasi pada kuartal kedua 2024. Hingga saat ini, total nilai kontrak PTPP di IKN telah mencapai Rp 11,23 triliun, menandakan dominasi perusahaan ini dalam proyek strategis nasional. (*)

     

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi