KABARBURSA.COM - PT Adaro Energi Indonesia Tbk (ADRO) melaporkan laba bersih sebesar US$ 1,64 miliar pada tahun 2023, menurun 34,2persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, angka tersebut melampaui estimasi sebesar 110persen dan mengungguli konsensus.
Meskipun pendapatannya turun 19,6persen year on year (yoy) menjadi US$ 6,5 miliar, namun masih melampaui estimasi sebesar 104persen. Penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 26persen yoy. Di sisi lain, volume penjualan batu bara tumbuh 7persen yoy menjadi 65,71 juta ton. Pada kuartal keempat tahun 2023, ADRO mencatat laba bersih sebesar US$ 422,5 juta, naik 22,5persen quarter on quarter (qoq), dengan pendapatan naik tipis 2,3persen QoQ menjadi US$ 1,54 miliar.
Dari segi operasional, volume produksi ADRO selama 2023 naik 4,8persen yoy menjadi 65,88 juta ton, dengan rasio pembebanan tambang naik menjadi 4,35x (dibandingkan dengan 3,75x pada tahun 2022).
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) juga mencatatkan kinerja yang mengesankan, dengan laba bersih sebesar US$ 441 juta pada tahun 2023, meningkat 33,8persen yoy dan melampaui estimasi sebesar 127persen. Pendapatan tumbuh 19,6persen yoy menjadi US$ 1,1 miliar, melebihi estimasi sebesar 109persen, didukung oleh peningkatan volume penjualan batu bara sebesar 39,4persen yoy yang mampu mengimbangi penurunan ASP sebesar 14persen yoy. Pada kuartal keempat tahun 2023, ADMR mencatat laba bersih sebesar US$ 190,5 juta, naik 119persen qoq, dengan pendapatan naik 42persen qoq menjadi US$ 365 juta.
Dari segi operasional, volume produksi ADMR selama 2023 naik 52persen yoy menjadi 5,11 juta ton. Sementara itu, rasio pembebanan tambang naik menjadi 3,66x (dibandingkan dengan 2,47x pada tahun 2022).
Sr. Investment Analyst dari Stockbit, Anggaraksa Arismunandar, mengatakan bahwa kinerja yang solid yang melampaui ekspektasi, baik secara tahunan maupun kuartalan, berpotensi menjadi katalis positif bagi pergerakan saham ADRO dan ADMR pada Jumat, 1 Maret 2024.
“Sementara itu, perkiraan bahwa rasio pembebanan tambang keduanya akan tetap stabil tahun ini. Dengan harga jual batu bara yang sudah mulai relatif stabil, kami memperkirakan grup Adaro dapat kembali mencatatkan kinerja yang solid sepanjang tahun 2024,” jelas Anggaraksa.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.