KABARBURSA.COM - Selama paruh pertama 2025, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) harus menelan kenyataan pahit. Emiten tambang milik Saratoga Investama Sedaya (SRTG) ini membukukan rugi bersih USD15,8 juta, melonjak 26,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat rugi USD12,5 juta.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025 yang dipublikasikan Jumat 26 September 2025, kinerja MDKA tertekan akibat pendapatan yang anjlok 21,9 persen menjadi USD854,6 juta, dari sebelumnya USD1,09 miliar pada semester I-2024.
Tekanan juga terlihat dari pos laba sebelum pajak. MDKA hanya mampu mencatatkan USD24,67 juta, turun 5,48 persen secara tahunan. Pelemahan ini dipicu beban keuangan (neto) yang melonjak 16,25 persen (y-o-y). Setelah dihantam beban pajak sebesar USD16,37 juta, laba periode berjalan terkikis tajam menjadi USD8,3 juta, ambles 58,69 persen dibanding tahun sebelumnya.
Rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I-2025 pun membengkak menjadi USD15,8 juta, naik signifikan dibanding rugi bersih tahun lalu senilai USD12,5 juta.
Dari sisi neraca, posisi keuangan perseroan menunjukkan pelemahan. Ekuitas per 30 Juni 2025 tercatat USD2,87 miliar, menurun dibanding USD2,92 miliar di akhir 2024. Liabilitas menekan dengan angka USD2,41 miliar, meski sedikit lebih rendah dari posisi Desember 2024 yang mencapai USD5,24 miliar. Total aset justru naik tipis menjadi USD5,28 miliar, dari USD5,24 miliar sebelumnya. Namun, kas dan setara kas tergerus tajam hingga USD363,62 juta, turun 19,37 persen dari posisi akhir 2024 senilai USD450,95 juta.
Sorotan juga mengarah pada entitas usaha MDKA, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Perusahaan baterai tersebut mencatat penurunan pendapatan 31,89 persen (y-o-y) menjadi USD627,7 juta pada semester I-2025. Laba usaha MBMA ikut menyusut menjadi USD35,86 juta, dibandingkan USD49,44 juta pada periode sama 2024.
Dampaknya, laba periode berjalan MBMA terjun menjadi USD28,51 juta, jauh lebih rendah dari USD46,26 juta setahun sebelumnya. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya USD5,85 juta, amblas 71,31 persen dibandingkan laba bersih semester I-2024.
Secara keseluruhan, kinerja MDKA dan MBMA di semester pertama 2025 memperlihatkan tekanan berat. Perseroan menghadapi kombinasi penurunan pendapatan, tingginya beban keuangan, serta terkurasnya kas, menambah tantangan dalam menjaga momentum pertumbuhan jangka panjang.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.