Logo
>

Merdeka Battery (MBMA) Teken Adendum Pinjaman

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Merdeka Battery (MBMA) Teken Adendum Pinjaman

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) telah menandatangani Addendum Pertama atas Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham dengan PT Merdeka Industri Anantha (MIA) pada tanggal 17 Mei 2024.

    Deny Greviartana Wijaya, Sekretaris Perusahaan MBMA, dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (21/5), menyatakan bahwa berdasarkan Addendum, Perseroan dan MIA telah setuju untuk mengubah Perjanjian dengan menaikkan nilai pinjaman hingga mencapai US$150.000.000. Setiap dana pembiayaan yang masih terutang dari MBMA kepada MIA akan dikenakan bunga sebesar Secured Overnight Financing Rate untuk setiap periode bunga dan 4,75 persen per tahun.

    Sebelumnya, MBMA memberikan pinjaman kepada MIA sebesar USD100.000.000 pada tanggal 22 Januari 2024. Pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha anak perusahaan MIA melalui penyediaan utang, penyetoran modal, dan/atau uang muka setoran modal.

    Jangka waktu Pembiayaan yang diberikan oleh MBMA kepada MIA, berdasarkan Addendum, dimulai sejak tanggal efektif (sebagaimana didefinisikan dalam Perjanjian) dan akan berakhir paling lambat satu tahun setelah Tanggal Efektif. Perpanjangan jangka waktu ini dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan tertulis antara Perseroan dan MIA.

    Dengan terlaksananya Addendum ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Perseroan yang pada akhirnya akan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham Perseroan secara tidak langsung.

    Deny menambahkan bahwa transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sesuai dengan regulasi OJK dalam POJK 42/2020. MIA adalah salah satu anak perusahaan yang dikendalikan secara langsung oleh MBMA dengan kepemilikan saham sebesar 99 persen. Selain itu, beberapa anggota Direksi MBMA juga menjabat sebagai anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris MIA.

    Mendukung Upaya Hilirisasi

    PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), yakin bahwa kenaikan harga nikel akan memberikan dorongan positif bagi kinerja perusahaan serta mendukung upaya hilirisasi yang sedang dilakukan.

    Harga nikel pada awal perdagangan hari ini mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Menurut data Trading Economics, harga nikel mencapai US$ 19.469 per ton pada Senin (22/4), pukul 13.42 WIB. Dalam sepekan terakhir, harga nikel telah meningkat sebesar 9,39 persen, sementara dalam sebulan terakhir, kenaikannya mencapai 12,60 persen.

    Kenaikan harga nikel terjadi di tengah pelemahan harga energi dan potensi peningkatan permintaan dari China, serta keterbatasan pasokan yang menjadi pendorong utama.

    General Manager Merdeka Copper Gold Tom Malik menjelaskan bahwa sebagai perusahaan tambang, MBMA bergantung pada harga nikel yang ditentukan oleh pasar global. Namun, MBMA tidak hanya mengoperasikan tambang nikel SCM, tetapi juga terlibat dalam proses hilirisasi, termasuk fasilitas RKEF, Nickel Matte Converter, dan fasilitas HPAL yang akan segera dioperasikan.

    “Tambang Nikel SCM telah mulai berproduksi penuh pada tahun 2024, dengan target produksi bijih Saprolite sebesar 4 juta ton dan bijih Limonit sebesar 11 juta ton. Produksi Saprolit akan mensuplai aset MBMA di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), dengan target produksi NPI (Nickel Pig Iron) antara 85-92 ribu ton dan Nickel Matte antara 50-55 ribu ton,” jelasnya dikutip.

    “Kenaikan harga nikel diharapkan akan meningkatkan kinerja tidak hanya untuk tambang nikel SCM, tetapi juga untuk hilirisasi MBMA, termasuk Nickel Pig Iron (NPI) dan Nickel Matte,” tegas Tom.

    Selain itu, MBMA juga sedang mengembangkan fasilitas HPAL dengan mitra GEM Co.Ltd. di IMIP, yang diharapkan akan mulai beroperasi pada akhir tahun ini dengan kapasitas 20 ribu ton/tahun dan diperluas menjadi 30 ribu ton/tahun pada pertengahan 2025. “Aset MBMA, yang mencakup tambang nikel terbesar di Indonesia dan fasilitas pemurnian nikel, adalah bukti komitmen perusahaan terhadap kebijakan hilirisasi pemerinta,” tukasnya.

    MDKA Bantu Pinjaman

     PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengalirkan pinjaman kepada anak usahanya, yaitu PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Berdasarkan perjanjian pada 18 Desember 2023, MDKA, sebagai pemberi pinjaman dan perusahaan pengendali MBMA, setuju untuk menyediakan dana pinjaman revolving credit facility dengan batas fasilitas sebesar US$ 100 juta kepada MBMA.

    Pinjaman ini menggunakan Secured Overnight Funding Rate (SOFR) dengan margin 550 per tahun, dan jatuh tempo pada tahun kelima setelah tanggal efektif perjanjian. Setelah perjanjian efektif, MBMA dapat menggunakan dana pembiayaan yang diberikan oleh MDKA untuk keperluan korporasi umum, termasuk modal kerja, pengeluaran modal, operasional, serta mendukung kegiatan usaha anak perusahaan MBMA melalui penyediaan utang, penyetoran modal, dan/atau uang muka setoran modal.

    “Pertimbangan dan alasan dilakukannya transaksi pinjaman afiliasi dibandingkan dengan apabila dilakukan transaksi lain yang sejenis dengan pihak yang tidak terafiliasi (bank) adalah proses pinjaman afiliasi lebih cepat dibandingkan dengan pihak ketiga lainnya, dan tidak memerlukan proses administrasi yang lama, serta tidak diminta jaminan kebendaan,” tulis manajemen MBMA dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.