Logo
>

Meta Sempurnakan Kacamata Pintar

Ditulis oleh KabarBursa.com
Meta Sempurnakan Kacamata Pintar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Mark Zuckerberg, CEO Meta Platform Inc, terus mengembangkan produk kacamata pintarnya yang bekerja sama dengan Ray-Ban. Baru-baru ini, Mark mengumumkan fitur baru di Ray-Ban Meta Smart Glasses dengan cara yang tidak lazim.

    Melalui sebuah postingan di media sosial Instagram, di bawah Meta Platform, Mark berbincang dengan Eva Chen, pemerhati fashion dan penulis. Mereka membahas fitur-fitur baru di kacamata pintar hasil kolaborasi ini melalui panggilan video.

    “Kami meluncurkannya hari ini, termasuk panggilan video dari kacamata dan gaya kacamata baru. Kami juga merilis Meta AI dengan Vision sehingga Anda dapat bertanya tentang apa yang Anda lihat,” tulis Mark di akun Instagram-nya, dikutip Kamis 25 April 2024.

    Model baru kacamata pintar berbentuk mata kucing dan dilengkapi dengan fitur panggilan video. Panggilan video dapat menggunakan layanan WhatsApp dan Messenger. Namun, Meta menyatakan bahwa fitur ini tersedia secara terbatas dalam pengumumannya di blog resmi.

    Kacamata juga dapat terhubung dengan Apple Music dan Copilot AI (disebut sebagai asisten multimodal oleh Meta), per Desember 2024.

    Kompatibilitas dengan Apple Music memungkinkan pengguna memutar lagu, daftar putar, stasiun, atau artis tanpa menggunakan tangan. Rekomendasi juga dapat diminta, merujuk pada daftar musik yang sebelumnya didengarkan.

    Kacamata pintar rilisan terbaru telah tersedia untuk pasar Amerika Serikat dan Kanada, dilansir The Verge. Sedangkan pemilik lama secara terbatas bisa menggunakan versi beta.

    Kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu titik fokus pengembangan Meta, ditegaskan Mark dalam berbagai kesempatan, di tengah upaya mengembalikan bisnis iklan digital grup.

    Kacamata pintar kolaborasi Meta dengan Ray-Ban merupakan upaya baru unit riset perusahaan, Reality Labs dalam mengejar produk inovatif.

    Membenamkan kekuatan Meta AI pada sebuah kacamata fashion, terbukti dimintai. Produk ini telah terjual habis — meskipun dia tidak memberikan konteks tentang berapa banyak penjualan yang sebenarnya—karena rasa penasaran pengguna atas berbagai kemampuan.

    Kacamata berteknologi AI tidak hanya modis, namun mampu menimbulkan kepercayaan baru dari investor, dan akhirnya bisa terlihat dari pencapaian pendapatan.

    Mark jadi salah satu tokoh teknologi AS yang terus menggaungkan peran AI di ekosistem internet masa depan, termasuk menaruh harapan besar pada proyek “metaverse” di era sebelumnya. Meski antusiasme belum besar, anggaran pengembangan terkait hal tersebut tetap masih sangat besar.

    Proyek “metaverse” Mark sebelumnya jadi pertaruhan AI perdana yang tidak berjalan mulus. Unit riset Reality Labs bahkan telah kehilangan USD16,1 miliar tahun lalu, dan di kuartal pertama 2024 menghabiskan dana USD3,9 miliar.

    Mark Zuckerberg mencoba meyakinkan para investor bahwa pengeluaran tidak semuanya digunakan untuk proyek yang menjadi minatnya. “Kita perlu menemukan cara yang lebih baik untuk mengartikulasikan nilai: dari Reality Labs.

    Di sisi lain para investor Meta kerap menolak upaya pengembangan baru, dengan alasan menghabiskan banyak biaya. Tapi Mark kembali berupaya meyakinkan bahwa meskipun mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun, inovasi tetap diperlukan hingga pada akhirnya dapat memberi keuntungan.

    “Secara historis berinvestasi untuk membangun pengalaman berskala baru ini di aplikasi kami merupakan investasi jangka panjang yang sangat baik bagi kami dan investor yang telah bertahan bersama kami.”

    Kolumnis  Dave Lee menjelaskan bahwa memang menjalankan model AI membutuhkan biaya sangat-sangat mahal. Sementara hampir semua perusahaan teknologi raksasa - dan banyak perusahaan non-teknologi juga - berebut untuk membeli perangkat keras yang terbatas.

    Bahkan jika Meta dapat memperoleh sumber daya yang diperlukan - dan Meta membuat kemajuan besar dalam hal ini - masih ada pertanyaan tentang seberapa baik teknologi ini akan bekerja.

    Akankah bisnis bersedia membiarkan bot AI, dengan semua potensi imajinernya, keluar dan berinteraksi dengan pelanggan mereka?

    Akankah kualitas iklan yang dihasilkan AI memenuhi standar pengiklan? Dan apakah penargetan AI akan cukup akurat untuk menempatkan iklan tersebut di depan orang yang tepat dengan harga yang tepat?

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi