KABARBURSA.COM - PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) berencana melakukan aksi korporasi dengan membagikan saham bonus senilai Rp117,5 miliar kepada para pemegang saham. Adapun langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penyesuaian modal disetor perusahaan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Corporate Secretary MFIN Mahrus, menjelaskan bahwa sumber alokasi saham bonus berasal dari saldo laba perusahaan yang tercatat mencapai Rp3,29 triliun pada 31 Desember 2024.
"Direksi akan mengusulkan pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi saldo laba sebesar Rp117,5 miliar," kata Mahrus dalam keterangannya, Jumat, 6 September 2024.
Dari sisi lainnya, dalam aksi ini MFIN akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada 14 Oktober 2024 untuk mendapatkan persetujuan atas usulan ini.
Adapun pembagian saham bonus direncanakan berlangsung pada 14 November 2024. Adapun rasio pembagian yang diusulkan adalah 1:1, artinya setiap pemegang satu lembar saham akan mendapatkan tambahan satu lembar saham bonus.
Dengan aksi korporasi ini, MFIN berharap dapat memperkuat struktur modalnya serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, seiring dengan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Sebelumnya, PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance sampai dengan Juli 2024, mencatat penyaluran pembiayaan Rp3,8 triliun. Managing Director Mandala Finance, Christel Lasmana, mengatakan bahwa penyaluran tersebut naik 18,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dia menyebutkan pembiayaan kendaraan roda empat khususnya kendaraan bekas yang baru diinisiasikan oleh perusahaan pada kuartal I-2024, juga menunjukkan peningkatan permintaan. Oleh sebab itu, dirinya menegaskan bahwa Mandala Finance akan tetap fokus pada pembiayaan konsumen dengan kontributor terbesar pembiayaan, yang berasal dari pembiayaan kendaraan roda dua dan multiguna untuk berbagai kebutuhan, salah satunya sebagai modal kerja sektor produktif UMKM.
Lebih jauh lagi, Christel menuturkan, untuk dapat mencapai target perusahaan di tahun ini, Mandala Finance menerapkan strategi yang berfokus pada pertumbuhan jangka panjang melalui penyaluran pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran.
”Hal ini dilakukan untuk menjaga portofolio bisnis yang sehat, diversifikasi portofolio, serta peningkatan inovasi teknologi dalam produk dan layanan,” ujarnya.
Sementara itu, Christel mengatakan bahwa setelah akuisisi selesai pada 13 Maret 2024, saat ini kepemilikan saham Mandala Finance diambil alih oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) yang berasal dari Jepang dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF).
Dalam laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2023, laba yang dibukukan oleh Mandala Finance pada tahun lalu mencapai Rp422 miliar. Angka tersebut turun 35,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan laba pada 2022 yang mencapai Rp658 miliar.
Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana mengatakan penurunan laba tersebut merupakan efek jangka panjang pandemi Covid-19. Di mana mempengaruhi kemampuan bayar konsumen Mandala Finance.
Christel menambahkan meskipun sudah mulai ada pemulihan dan kebangkitan usaha mikro. Namun masih ada beberapa konsumen yang masih terpengaruh efek jangka panjang Covid-19 tersebut. Lebih lanjut, dia pun menekankan pihaknya juga fokus melakukan rebalancing portofolio pembiayaan dengan menggunakan sebagian biaya operasional untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Saat ini kepemilikan saham Mandala Finance diambil alih oleh Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) yang berasal dari Jepang dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF).
Tender Wajib Saham
Bulan lalu, MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group) telah melaksanakan penawaran tender wajib kepada para pemegang saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), di mana MUFG bertindak sebagai pengendali baru. Penawaran tender ini dilakukan dengan harga Rp3.297 per saham, sedikit lebih tinggi dari harga akuisisi sebelumnya sebesar Rp3.296,98.
Periode penawaran tender wajib berlangsung dari 23 Juli 2024 hingga 21 Agustus 2024. MUFG siap membeli hingga 513,96 juta saham, yang merupakan 19,39 persen dari modal ditempatkan dan disetor MFIN. MUFG memastikan bahwa dana yang tersedia cukup untuk memenuhi kewajibannya dalam penawaran tender ini.
Penawaran tender ini merupakan langkah lanjutan setelah MUFG dan anak perusahaannya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), mengakuisisi MFIN. MUFG Bank membeli sekitar 70,6 persen saham MFIN senilai Rp6,169 triliun, sedangkan ADMF mengakuisisi saham senilai Rp873,7 miliar.
Saat ini, struktur pemegang saham MFIN terdiri dari MUFG (70,61persen), ADMF (10 persen), dan masyarakat (19,39 persen). Dalam sepekan terakhir, harga saham MFIN mengalami kenaikan sebesar 4,5 persen menjadi Rp3.250, dan hingga sesi II perdagangan hari ini, harga saham tetap stabil pada harga pembukaan.(*)