Logo
>

MLPL Lepas 37,5 Juta Saham: Bagaimana Kinerja Keuangannya?

Ditulis oleh Desty Luthfiani
MLPL Lepas 37,5 Juta Saham: Bagaimana Kinerja Keuangannya?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Perusahaan berbasis informasi dan teknologi (IT) PT Multipolar Tbk atau dalam kode saham MLPL baru saja merilis transaksi penjualan saham oleh  salah satu pemegang saham tertentu.

    Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia atau BEI di Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025 pemegang saham MLPL telah menjual sebanyak 37.500.000 saham atau setara dengan 2 persen dari total kepemilikannya.

    Transaksi ini dilakukan pada 10 Januari 2025 dengan harga Rp8.000 per saham. Sebelum transaksi, pemegang saham utama memiliki 1.630.250.000 saham, yang setara dengan 86,95 persen dari total saham yang beredar. Setelah transaksi, jumlah saham yang dimiliki menjadi 1.592.750.000 saham, atau sebesar 84,95 persen.

    Corporate Secretary Multipolar Tbk, Natalie Lie, dalam laporan itu menyebut penjualan saham tersebut dilakukan untuk keperluan jual beli saham dan tidak mengubah status pemegang saham utama sebagai pengendali. Saham yang dimiliki oleh pemegang saham utama masih tercatat sebagai kepemilikan langsung.

    Laporan itu disebut sebagai upaya perusahaan untuk memenuhi kewajiban keterbukaan informasi.

    MLPL merupakan anak usaha dari Lippo Group. Perusahaan yang didirikan pada 1975 itu menyediakan layanan dan solusi teknologi informasi yang komprehensif. MLPL juga bermitra dengan perusahaan teknologi internasional seperti Cisco, Dell, F5, Google, HPE, IBM, Lenovo, Microsoft, NCR, Nutanix, Oracle, dan VMware.

    Bagaimana kinerja keuangan MLPL

    Dilansir dari laporan keuangan Stockbit, pada Selasa, 14 Januari 2025, perusahaan mencatatkan rasio price to earnings (PE) untuk tahun berjalan atau annualised sebesar 7,95, sedangkan PE berdasarkan data trailing twelve months (TTM) tercatat 8,99.

    Perusahaan juga memiliki earnings yield (TTM) sebesar 11,13 persen. Namun, sektor yang lebih luas, yang diwakili oleh IHSG, memiliki PE Ratio TTM median yang lebih rendah, yaitu 6,81. Dalam hal profitabilitas, MLPL mencatatkan margin laba kotor sebesar 17,51 persen, dan margin laba operasi sebesar 4,71 persen. Meskipun laba bersih untuk kuartal terakhir tercatat sangat tipis, hanya 0,37 persen.

    Pendapatan perusahaan untuk 12 bulan terakhir pada 2024 (TTM) mencapai Rp11,126 miliar, dengan laba kotor sebesar Rp2,065 miliar dan EBITDA mencapai Rp883 miliar. Laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp185 miliar. Meskipun laporan menunjukkan penurunan signifikan pada laba bersih untuk kuartal terakhir, dengan penurunan tahunan (YoY) sebesar 71,03 persen.

    Dalam segi solvabilitas, MLPL menunjukkan rasio utang terhadap ekuitas relatif moderat, yakni 0,59 pada kuartal terakhir. Sementara itu, rasio lancar tercatat 1,04, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

    Perusahaan menunjukkan ketergantungan pada utang jangka panjang dengan rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas sebesar 0,34 dan total utang terhadap total aset yang tercatat 0,20.

    PT Multipolar Tbk mencatatkan arus kas dari operasi sebesar Rp431 miliar dan arus kas dari kegiatan pembiayaan mengalami defisit besar sebesar Rp902 miliar. Hal ini menunjukkan perusahaan sedang dalam fase restrukturisasi atau pembayaran kewajiban keuangan jangka panjang.

    Sementara untuk performa harga saham, MLPL mengalami fluktuasi yang signifikan. Dalam satu minggu terakhir harga saham perusahaan turun sebesar 6,19 persen, namun dalam periode tiga bulan terakhir, harga saham mencatatkan kenaikan yang cukup besar, sebesar 24,71 persen. Year to date harga saham sudah mengalami kenaikan 11,58 persen. Meskipun demikian, harga saham perusahaan turun sebesar 58,91 persen dalam tiga tahun terakhir.

    Mengenai dividen, pembagian terakhir tercatat pada Mei 2017 lalu dengan nilai Rp2,40 per saham.

    Laporan Keuangan 2023

    Grup investasi Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL), berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan selama tahun 2023, sejalan dengan ekspansinya di sektor teknologi.

    Menurut laporan keuangan tahun buku 2023, MLPL berhasil mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 10,96 triliun, meningkat 0,41 persen secara Year on Year (YoY) dari Rp 10,91 triliun pada tahun 2022.

    Selama tahun 2023, MLPL berhasil mengurangi beban pokok penjualan barang dan jasa. Pos ini turun 1,23 persen secara tahunan menjadi Rp 8,87 triliun dari Rp 8,98 triliun di tahun 2022.

    Presiden Direktur Multipolar, Adrian Suherman, menyatakan bahwa penerapan strategi efisiensi di semua lini, yang didukung oleh upaya deleveraging, berhasil meningkatkan kinerja MLPL.

    “Kami terus mengembangkan investasi kami di sektor usaha baru dengan fokus pada bidang healthtech, fintech, dan layanan berbasis teknologi lainnya,” jelasnya dalam keterangan resmi.

    Adrian menjelaskan bahwa melalui anak perusahaan, Multipolar telah terlibat dalam pengembangan platform perbankan digital, asuransi kesehatan digital, dan third party administration.

    Dalam bidang platform perbankan digital, MLPL menyediakan teknologi, aplikasi, infrastruktur, desain produk, dan layanan untuk mendukung bank-bank tradisional dalam transformasi menjadi bank digital.

    Di sektor healthtech, anak perusahaan VIDA telah menyediakan asuransi kesehatan digital melalui lebih dari 300 rumah sakit dan klinik pada akhir 2023.

    Selain itu, melalui anak perusahaan lainnya, Meditap, MLPL telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 3.300 penyedia layanan kesehatan dan melayani lebih dari 300.000 anggota aktif pada akhir 2023.

    Akibatnya, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MLPL mencapai Rp 172,04 miliar selama tahun 2023, meningkat 13,77 persen YoY dari Rp 151,22 miliar di tahun 2022.(*)

     

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".