Logo
>

Modal Asing ke Pasar Domestik Menguatkan Kinerja Rupiah

Ditulis oleh Syahrianto
Modal Asing ke Pasar Domestik Menguatkan Kinerja Rupiah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Arus masuk modal asing ke pasar domestik berpotensi memberikan dukungan bagi nilai tukar rupiah meskipun terjadi perubahan sentimen di pasar global. Hal ini mendorong kinerja rupiah untuk melanjutkan tren penguatan sehingga menciptakan optimisme pelaku pasar mengenai kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter tahun ini.

    Penguatan rupiah sebesar 0,77 persen minggu lalu didorong oleh aliran modal asing ke pasar surat utang negara (SBN) dan sertifikat Bank Indonesia (SRBI). Pada awal pekan ini, rupiah memiliki potensi untuk tetap menguat dan mendekati level di bawah Rp16.000 per USD.

    Tanda-tanda ini terlihat dari pergerakan rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF), di mana kontrak NDF rupiah pada Senin, 6 Mei 2024, menguat di kisaran Rp16.005 per USD. Indeks USD semakin melemah ke level 105,17 di tengah peningkatan permintaan di pasar saham dan surat utang Amerika Serikat (AS), sejalan dengan optimisme terhadap pelonggaran kebijakan moneter setelah data ekonomi AS menunjukkan indikasi pelemahan yang signifikan.

    Laporan AS menyatakan penambahan lapangan kerja sebesar 175.000 pada April, terendah dalam enam bulan. Angka pengangguran naik menjadi 3,9 persen, melampaui ekspektasi pasar karena pertumbuhan upah melambat. Data ini dianggap sebagai tanda pengetatan moneter oleh Federal Reserve (The Fed) sejak 2022, yang membawa hasil, dan dapat memperlambat laju inflasi, meningkatkan potensi pelonggaran moneter.

    Peluang pengetatan moneter global yang lebih lama berkurang, mengurangi daya tarik dolar AS sebagai tempat perlindungan, dan memberikan potensi penguatan bagi mata uang lainnya. Para investor kembali membidik berbagai aset yang dianggap lebih berisiko, termasuk aset-aset dari pasar negara berkembang, termasuk aset investasi portofolio di Indonesia.

    Menurut laporan Bank Indonesia, pemodal asing tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp3,06 triliun di pasar keuangan dalam negeri pada periode 29 April-2 Mei lalu, dengan pembelian bersih senilai Rp3,75 triliun di SBN dan Rp1,58 triliun di SRBI. Namun, di pasar saham, investor asing masih mencatat posisi penjualan bersih sebesar Rp2,27 triliun.

    Hingga 2 Mei 2024, investor nonresiden masih mencatat posisi penjualan di SBN sebesar Rp53,76 triliun, sementara posisi pembelian bersih di saham menyusut menjadi Rp6,11 triliun dan posisi pembelian bersih di SRBI mencapai Rp13,87 triliun.

    Sementara itu, dari segi teknis, rupiah memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan hari ini dengan target potensial mencapai Rp16.040 per USD hingga mencapai level Rp16.000 per USD. Level resistensi berikutnya yang perlu diperhatikan terletak di Rp15.980 per USD, yang merupakan resistensi psikologis.

    Berdasarkan tren dalam satu minggu terakhir, rupiah telah dikonfirmasi memiliki dukungan di level Rp16.110 per USD sebelumnya, dan juga di level Rp16.150 per USD dan Rp16.200 per USD sebagai dukungan psikologis yang kuat, sebagaimana tercermin dari time frame harian dan grafik tren satu tahun terakhir.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.