Logo
>

Motor Listrik Makin Bidik Perempuan Perkotaan

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Motor Listrik Makin Bidik Perempuan Perkotaan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Jumlah perempuan di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 136,3 juta jiwa, atau sekitar 50 persen dari total populasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis dalam Statistik Indonesia 2023 pada Februari 2024, jumlah perempuan diprediksi akan melebihi laki-laki mulai tahun 2040 dan berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

    Banyaknya jumlah penduduk perempuan ini membuat produsen motor listrik mulai membidik pasar wanita, terutama di wilayah perkotaan. Selain itu, meningkatnya kemandirian perempuan dalam membeli barang, seperti kendaraan bermotor, yang dulu dianggap sebagai keputusan kaum pria, turut mendorong perubahan strategi pemasaran.

    Motor listrik hadir dengan berbagai keunggulan yang menjadikannya pilihan ideal bagi perempuan. Selain ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi berbahaya, motor listrik juga ringan dan ergonomis, sehingga lebih mudah dikendarai, terutama saat berhenti atau parkir. Ini menjadi solusi bagi perempuan yang mungkin memiliki postur tubuh lebih kecil.

    Bobot motor listrik yang lebih ringan dibandingkan motor konvensional berbahan bakar bensin mempermudah pengendalian dan parkir, terutama di kawasan perkotaan yang padat. Bagi perempuan yang mengutamakan kemudahan dan kenyamanan, motor listrik menjadi pilihan tepat. Desain motor listrik yang modern dan stylish juga menarik perhatian perempuan yang peduli dengan penampilan.

    Menurut survei yang dilakukan oleh Populix pada 15-25 Maret 2024 terhadap 350 responden pria dan wanita berusia 17-45 tahun di Jakarta yang memiliki kendaraan listrik, mayoritas penggunaan motor listrik adalah untuk belanja (79 persen), antar jemput (62 persen), mengunjungi teman/keluarga (58 persen), mengirim barang (23 persen), dan bekerja (13 persen).

    Untuk memperkuat penetrasi di segmen wanita, PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) meluncurkan dua tipe motor listrik terbaru, Avand SC 121 & SC 122, di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Produsen motor listrik lokal ini, yang juga memiliki merek United E-Motor dan Avand E-Motor, menyasar masyarakat urban yang memilih kendaraan ramah lingkungan untuk mobilitas sehari-hari.

    "Motor listrik ini khusus ditujukan untuk pasar wanita sebagai target utama. Kami optimistis bisa menjual 2.000 unit per bulan, dengan fokus pada pasar urban," kata Head of Sales & Marketing United E-Motor, Awan Setiawan,saat peluncuran di United Grand Hall Alam Sutera, Tangerang Selatan, Jumat, 27 September 2024.

    Direktur UNTD, Andrew Mulyadi, menambahkan kehadiran seri Avand SC menjadi angin segar bagi pengguna motor listrik lokal. "Avand SC 121 & SC 122 cocok untuk masyarakat Indonesia yang menginginkan motor listrik berkualitas dengan harga terjangkau dan spesifikasi unggul, sesuai untuk kegiatan sehari-hari," jelasnya.

    Seri Avand SC ini hadir dengan desain ergonomis yang dirancang sesuai dengan postur tubuh masyarakat Indonesia. Ukurannya yang compact menjadikan kedua tipe motor ini mudah bermanuver di jalanan perkotaan, sehingga nyaman digunakan sebagai kendaraan komuter sehari-hari.

    Avand SC 121 & SC 122 menawarkan kemudahan dengan ruang penyimpanan luas di bagian bawah jok serta bagasi besar, sehingga pengendara tak perlu khawatir akan keterbatasan ruang untuk membawa barang.

    Dari segi mesin, Avand SC dilengkapi dengan Hub Drive berdaya 1200 Watt yang mampu menghasilkan tenaga puncak hingga 2300 Watt dan mencapai kecepatan maksimal 60 km/jam.

    Motor listrik ini juga didukung oleh baterai Sealed Lead Acid (SLA) berdaya 72V 20Ah yang memungkinkan jarak tempuh hingga 60 km dengan kekuatan menanjak yang cukup tangguh.

    Meskipun dimensinya kecil, Avand SC 121 & SC 122 memiliki performa yang bisa diandalkan, dengan berbagai fitur inovatif seperti Anti Rollback—sistem pengereman yang mencegah motor bergerak mundur saat berhenti di jalan menanjak, fitur ini menjadi keunggulan tersendiri dibandingkan dengan motor listrik lain.

    Ada juga Cruise Control yang memungkinkan motor melaju konstan pada kecepatan tertentu tanpa harus terus memutar throttle, serta Reverse Mode yang memudahkan pengendara saat memundurkan kendaraan di area parkir.

    Tak kalah penting, teknologi Power Cut Off pada Avand SC memastikan keamanan dengan menonaktifkan mesin dalam tiga kondisi: ketika pengereman penuh, saat standar samping diturunkan, dan ketika motor sedang diisi daya.

    Dari segi harga, Avand SC 121 dipatok dengan harga Rp10,4 juta (off the road Jakarta), sedangkan Avand SC 122 dihargai Rp10,9 juta (off the road Jakarta).

    Dengan semakin banyaknya produsen motor listrik yang mulai membidik pasar perempuan, terutama di kawasan perkotaan, muncul tantangan baru terkait kualitas dan standar produk. Hal ini juga menjadi perhatian sejumlah pengamat otomotif yang menilai pentingnya regulasi untuk memastikan mutu kendaraan listrik yang dipasarkan di Indonesia.

    Tak Cuma Soal Subsidi

    Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menyarankan pemerintah agar tidak sekadar mendorong peningkatan populasi motor listrik di Indonesia dengan subsidi, tapi juga dengan menetapkan standar untuk meningkatkan kualitas motor listrik.

    Mengenai standar yang harus diupayakan mencakup mutu, dimensi, voltase dan soket baterai. Beberapa hal tersebut merupakan sesuatu yang urgen untuk dijaga kualitasnya melalui standar. Standar tersebut, kata dia, perlu dukungan regulasi.

    “Semua perlu segera diimplementasi sebagai sebuah standar Indonesia agar produksi battery pack Indonesia dapat berkembang pesat seiring dengan perkembangan sepeda motor listrik tersebut,” kata Yannes kepada KabarBursa.com, Senin, 9 September 2024.

    Selain itu, hal lain yang perlu ditindaklanjuti pemerintah adalah edukasi publik berkelanjutan terkait dengan pentingnya kesadaran mengenai isu lingkungan hidup.

    “Kesadaran mengenai isu lingkungan hidup perlu digenjot dari usia SMP melalui pendidikan di semua sekolah yang membuat generasi mud akita kelak semakin menyadari dan memahami pentingnya menciptakan lingkungan hidup yang lebih bersih,” ujarnya.

    Agar pertumbuhan motor listrik di Indonesia tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, Yannes meminta pemerintah mempercepat pertumbuhan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) tidak hanya di kota besar tapi juga ke pelosok atau daerah terpencil.

    “Meski pabrikan memberi alternatif untuk mengisi daya motor listrik di rumah, sepertinya masyarakat masih enggan, karena proses pasang home charging di rumah harus menambah daya,” katanya.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).