KABARBURSA.COM - PT Indonesia AirAsia Tbk (CMPP) menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dalam tahun sebelumnya.
Maskapai penerbangan ini berhasil mencatatkan lonjakan pendapatan sebesar 75,24 persen menjadi Rp 6,62 triliun di tahun 2023. Sebagai perbandingan, pada tahun 2022, pendapatan AirAsia tercatat sebesar Rp 3,78 triliun.
Veranita Yosephine Sinaga, Direktur Utama Indonesia AirAsia, menjelaskan bahwa sebagian besar pendapatan berasal dari operasi penerbangan. Penjualan tiket kursi pesawat menyumbangkan sebesar Rp 5,63 triliun, disusul oleh pendapatan dari bagasi senilai Rp 731,74 miliar.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:CMPP",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Selain itu, pendapatan juga berasal dari layanan penerbangan sebesar Rp 125,85 miliar, kargo Rp 44,26 miliar, dan charter Rp 14,08 miliar.
“Denpasar menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp 2,63 triliun, diikuti Jakarta senilai Rp 2,58 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp 784 miliar dan Rp 624 miliar,” kata Veranita dalam keterangan tertulisnya, dilihat Minggu 12 Mei 2024.
Veranita menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi saat ini, termasuk kenaikan harga bahan bakar dan biaya perbaikan serta pemeliharaan.
“Manajemen saat ini tengah aktif mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan kelangsungan operasional perusahaan. Hingga saat ini, operasional penerbangan Indonesia AirAsia berjalan lancar, melayani pengangkutan penumpang dan barang tanpa gangguan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional,” tambah Veranita.