KABARBURSA.COM - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa dengan masuknya musim panen, harga gabah kering panen (GKP) telah mengalami penurunan.
Menurutnya, saat ini, produksi beras pada bulan Maret 2024 mencapai 3,8 juta ton, dan pada bulan April 2024 diperkirakan mencapai 4,9 juta ton secara nasional. Oleh karena itu, fokus pemerintah adalah menjaga stabilitas harga di tingkat petani. Bapanas telah menugaskan Perum Bulog untuk menyerap produksi dalam negeri.
“Aktivitas panen saat ini cukup besar. Harga GKP sudah menurun, oleh karena itu, kita harus memastikan harga di tingkat petani tetap stabil. Hal ini penting karena petani kita juga perlu mendapatkan harga yang adil, termasuk margin yang wajar,” ujar Arief dalam siaran persnya, Jumat, 5 April 2024.
Arief juga menjamin bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk pelaksanaan bantuan pangan beras tahun 2024 sudah aman dan mencukupi. Hingga tanggal 2 April 2024, stok beras di Bulog mencapai 1,04 juta ton.
Sementara itu, upaya penyerapan beras oleh Perum Bulog terus berlanjut, dengan peningkatan volume penyerapan sebesar 783 ton. Stok beras ini telah tersebar di berbagai Kantor Wilayah (Kanwil) sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah.
Stok terbesar beras tersebut terdapat di wilayah Jawa Timur dengan jumlah 233.000 ton, diikuti oleh DKI Jakarta dan Banten dengan 189.000 ton, serta Jawa Tengah dengan 87.000 ton. Dengan stok ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
Arief Prasetyo juga mengungkapkan bahwa pemerintah terus berkoordinasi dengan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk melaksanakan berbagai strategi pengendalian inflasi, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri.
“Setiap minggu, kami berpartisipasi dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dihadiri oleh seluruh provinsi, kabupaten, dan kota. Ini adalah sinergi yang kuat dalam mendorong pemerintah daerah untuk mengimplementasikan langkah-langkah stabilisasi pangan, termasuk memperkuat kerjasama antar-daerah melalui Gerakan Pangan Murah dan Fasilitasi Distribusi Pangan,” jelas Arief.
Arief juga mengajak masyarakat untuk berbelanja bijak sesuai dengan kebutuhan dan menghindari pembelian beras secara berlebihan. "Pemerintah menjamin ketersediaan pangan yang cukup, sehingga tidak perlu khawatir untuk berbelanja berlebihan. Mari belanja sesuai dengan kebutuhan," tambahnya.
Mengutip data dari Panel Harga Bapaka, per Kamis (4/4), harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sudah turun Rp20 menjadi Rp6.010 per kg, sementara di tingkat penggilingan turun Rp20 menjadi Rp6.410 per kg.