Logo
>

NETV Umumkan soal Reverse Stock Split, Langkah Strategis?

Ditulis oleh Syahrianto
NETV Umumkan soal Reverse Stock Split, Langkah Strategis?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Net Visi Media Tbk (NETV) berencana menggelar paparan publik (public expose) insidental pada Selasa, 8 Oktober 2024 dengan satu agenda penting.

    Agenda utama dari acara ini adalah pemaparan rencana penggabungan saham (reverse stock split) perusahaan, yang akan dilakukan secara daring melalui platform Zoom, sesuai dengan keterbukaan informasi yang dirilis Selasa, 24 September 2024.

    Reverse stock split, sederhananya adalah proses pengurangan jumlah saham yang beredar. Gambarannya, ada sebuah kue yang dipotong menjadi 10 bagian. Jika 10 potongan itu digabung menjadi 5 bagian, maka ukuran setiap potongan akan menjadi lebih besar. Begitu pula dengan saham, setelah penggabungan, harga per saham akan naik, tetapi total nilai perusahaan tetap sama.

    Sekretaris Perusahaan, Shinta Trisoawati Sutrisno, menyampaikan, paparan publik ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya NETV memenuhi sejumlah regulasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu ketentuan yang diikuti adalah Poin VI.11 Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00044/BEl/04-2024 terkait peraturan pemecahan dan penggabungan saham oleh perusahaan tercatat.

    Selain itu, sambung Shinta, NETV juga mematuhi aturan yang tercantum dalam Poin III.3 Lampiran Keputusan Direksi PT BEI No. Kep-00066/BEl/09-2022 yang mengatur kewajiban penyampaian informasi, serta Surat Edaran BEI No. SE-00003/BEl/05-2020 tentang pelaksanaan public expose secara elektronik.

    Acara ini akan dimulai pada pukul 15.00 WIB hingga 16.00 WIB. Masyarakat yang berminat untuk mengikuti acara dapat mendaftar melalui tautan yang telah disediakan oleh perusahaan: http://bit.ly/PUBEXlnsNETV2024.

    "Public expose ini akan dihadiri oleh direksi dan manajemen perseroan," kata Shinta dalam pernyataannya.

    Menurut peraturan yang berlaku, NETV akan menyediakan materi paparan publik selambat-lambatnya satu hari bursa sebelum pelaksanaan, tepatnya pada Senin, 7 Oktober 2024. Peserta yang telah terdaftar akan menerima link Zoom Meeting melalui email untuk dapat mengikuti acara tersebut.

    Reverse Stock Split, Langkah Strategis NETV?

    Ada beberapa alasan yang mungkin mendasari keputusan ini. Salah satunya adalah untuk meningkatkan daya tarik saham di mata investor. Dengan harga saham yang lebih tinggi, perusahaan dianggap lebih stabil dan prospektif. Selain itu, reverse stock split juga bisa menjadi langkah awal untuk melakukan aksi korporasi lainnya, seperti merger atau akuisisi.

    Bagi pemegang saham, reverse stock split bisa menjadi kabar baik maupun buruk. Di satu sisi, harga saham yang naik bisa meningkatkan keuntungan jika saham tersebut dijual. Namun, di sisi sisi lain, jumlah saham yang dimiliki akan berkurang. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami betul implikasi dari langkah ini sebelum mengambil keputusan investasi.

    "Dengan adanya paparan ini, PT Net Visi Media Tbk. menegaskan komitmennya untuk terus menjaga transparansi informasi serta menjalankan aturan yang berlaku di bursa," ungkap Shinta.

    Lebih jauh, bagi para investor yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, acara ini merupakan kesempatan untuk mendapatkan penjelasan langsung dari manajemen terkait arah perusahaan ke depan.

    Paparan publik seperti ini menjadi penting untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pemegang saham dan calon investor mengenai rencana strategis perusahaan, terutama ketika menghadapi keputusan besar seperti reverse stock split.

    FILM Berencana Akuisisi NETV

    Sebelumnya diberitakan bahwa PT MD Entertainment Tbk (FILM) berencana akan membeli 25,22 miliar saham baru milik PT Net Visi Media Tbk (NETV). Setiap saham memiliki nilai nominal Rp50, dengan total nilai pengambil bagian sebesar Rp1,26 triliun.

    Langkah korporasi ini dianggap langkah strategis yang dapat mengubah lanskap industri media dan hiburan di Indonesia. Akuisisi ini melibatkan pembelian 80,05 persen saham NETV oleh FILM, yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan daya saing di sektor media, terutama penyiaran televisi dan hiburan digital.

    Tidak hanya itu, FILM juga akan membeli sekitar 7,88 miliar saham dari tiga entitas, yaitu PT Teladan Investama, PT Indika Inti Holdiko, dan PT Sinergi Lintas. Setelah penggabungan saham, nilai nominal per saham menjadi Rp200, dengan total harga mencapai Rp 394,44 miliar.

    Untuk mendanai akuisisi ini, FILM akan melakukan private placement baru, dengan PT Permata Surya Gitatama dan PT Teladan Investama sebagai pembeli saham baru senilai Rp 661,95 miliar. Dana ini diperoleh dari konversi utang.

    Akuisisi ini akan mengintegrasikan kapabilitas produksi FILM yang sudah kuat dalam pembuatan konten film dan serial dengan distribusi televisi melalui NETV. Adapun NETV, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pemain di televisi digital, akan mendapatkan keuntungan dari akses ke konten berkualitas tinggi yang diproduksi oleh MD Entertainment. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.