Logo
>

Niat Apple Dirikan Pabrik di Indonesia Masih Setengah Hati

Ditulis oleh KabarBursa.com
Niat Apple Dirikan Pabrik di Indonesia Masih Setengah Hati

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Keseriusan Apple untuk mendirikan pabrik di Indonesia dipertanyakan. Hingga kini, Apple belum menyampaikan secara resmi.

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya masih mempelajari proposal investasi Apple di Indonesia.

    Meski sudah membaca dokumen tersebut, Agus menyatakan proposal tersebut belum disampaikan secara resmi kepada pemerintah Indonesia.

    Menurut Agus, produsen iPhone 16 itu hanya menyampaikan proposal melalui jalur nonformal, tanpa ada rencana konkret untuk membangun pabrik di Indonesia.

    “Belum secara resmi, jadi belum tertulis. Masih melalui jalur nonformal. Namun, yang ingin saya tekankan, berdasarkan informasi yang saya terima, belum ada rencana dari mereka untuk membangun pabrik,” jelas Agus di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.

    Agus menegaskan, Apple bakal mengalami kerugian jika tidak segera berinvestasi di Indonesia. Selain itu, distribusi resmi produk terbaru mereka, iPhone 16, terancam terganggu jika tidak ada investasi yang dilakukan.

    "Yang rugi kan mereka,” ucap Agus.

    Terkait kabar bahwa Apple berencana membangun pabrik pada 2026, Agus menyebut dirinya belum mendapatkan informasi resmi. Kata dia, informasi tersebut masih berasal dari sumber tidak resmi dan belum tertuang dalam dokumen formal.

    “Belum tahu. Perlu digarisbawahi, kabar itu datang dari sumber yang tidak resmi, meski mungkin memiliki hubungan dengan Apple. Namun, hingga saat ini tidak ada dokumen resmi yang saya terima,” pungkasnya.

    Janji Investasi Senilai Rp15,8 Triliun

    Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan rencana terbaru terkait investasi Apple di Indonesia.

    Setelah proposal investasi senilai USD100 juta atau sekitar Rp1,58 triliun (kurs Rp15.800) dari produsen iPhone itu sebelumnya ditolak pemerintah, kini perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) tersebut berencana membangun fasilitas produksi di Indonesia.

    Agus menyatakan, rencana ini sejalan dengan harapan pemerintah Indonesia yang mendorong Apple mendirikan pabrik di dalam negeri.

    “iPhone, Insya Allah, mereka akan mengambil skema pertama, yaitu investasi fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia,” kata Agus di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 5 Desember 2024.

    Menurut Agus, Apple telah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM terkait rencana investasi tersebut. Nilai investasi yang diajukan mencapai USD1 miliar atau sekitar Rp15,8 triliun.

    “Mereka sudah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi, dan angka yang mereka sampaikan untuk rencana investasi ke depan sekitar USD1 miliar. Saya enggak tahu kurs pastinya sekarang,” ujarnya.

    Agus juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berkomunikasi secara intensif dengan Menteri Investasi Rosan Roeslani untuk membahas skema terbaik agar Apple dapat merealisasikan komitmen investasi tersebut.

    “Saya sendiri sudah intensif bicara dengan Bapak Menteri Investasi, membahas skema terbaik untuk Apple agar bisa merealisasikan komitmen verbal mereka senilai USD1 miliar,” ucap Agus Gumiwang.

    Lebih lanjut, Agus menegaskan pentingnya memastikan komitmen investasi ini dapat diwujudkan. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kementerian Investasi akan bekerja sama untuk memberikan kemudahan bagi Apple.

    “Kami akan membantu sedemikian rupa agar investasi Apple berjalan baik dan lancar. Secara teknis, kawasan industri mana yang akan dituju masih dibahas, namun yang terpenting adalah memastikan komitmen tersebut dapat terealisasi,” paparnya.

    Agus berharap kehadiran fasilitas produksi Apple di Indonesia dapat mendorong pertumbuhan perusahaan tersebut sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

    “Kami optimistis, dengan investasi ini, Apple dapat tumbuh dengan baik di Indonesia,” imbuhnya.

    Vietnam Jadi Basis Produksi Apple

    Berbeda dengan pendekatannya di Indonesia, Apple menunjukkan komitmen yang lebih besar di Vietnam, terutama dalam pembangunan fasilitas produksi.

    Di negara tersebut, perusahaan ini tidak hanya mengalokasikan investasi dalam pendidikan, tetapi juga membangun fasilitas produksi yang signifikan.

    Menurut laporan resmi Apple, perusahaan ini meningkatkan anggaran untuk para pemasoknya di Vietnam serta mendukung inisiatif lingkungan lokal.

    Berdasarkan beberapa sumber, Apple telah menggelontorkan sekitar 400 triliun dong Vietnam atau setara Rp255 triliun. Investasi besar ini juga membuka lapangan kerja bagi sekitar 200.000 orang di Vietnam.

    Selain itu, Apple bersama dengan beberapa pemasoknya memindahkan 11 fasilitas produksi dari negara lain, khususnya dari China, ke Vietnam.

    Langkah ini sejalan dengan strategi diversifikasi rantai pasokan global Apple untuk mengurangi ketergantungan pada China, terutama dalam rangka mengantisipasi potensi gangguan rantai pasokan yang mungkin terjadi kapan saja.

    Situasi pandemi COVID-19 yang melumpuhkan beberapa pemasok di China menjadi pelajaran penting bagi Apple tentang perlunya diversifikasi.

    Saat bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Cook menegaskan komitmen Apple untuk meningkatkan investasinya di negara tersebut.

    Penjualan Apple di Indonesia

    Di sisi lain, selama bertahun-tahun Apple bisa bebas memasarkan produk-produknya di Indonesia. Namun, hingga kini kontribusi investasinya masih dianggap minim.

    Dalam catatan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Apple berhasil mencatatkan penjualan produk di Indonesia sebesar Rp30 triliun pada tahun 2023 dari berbagai perangkat seperti ponsel, tablet, laptop, dan aksesoris. Dengan pendapatan sebesar ini, banyak pihak yang berharap Apple bisa berinvestasi lebih besar di Indonesia.

    Namun, realitanya, pemerintah menilai bahwa tambahan investasi sekitar Rp300 miliar dari Apple belum sepenuhnya terealisasi.

    Dalam sebuah rapat dengan Komisi VII DPR, Agus Gumiwang menyebut bahwa kontribusi investasi dari Apple masih sangat kecil dan menyebut angka Rp300 miliar tersebut sebagai “receh” untuk perusahaan besar seperti Apple.

    Sebagai respon terhadap komitmen investasi yang dinilai kurang memadai, pemerintah kini mengambil sikap lebih tegas. Apple kemungkinan akan menghadapi larangan penjualan untuk produk terbaru mereka, termasuk iPhone 16, jika tidak memenuhi persyaratan TKDN yang telah ditetapkan.

    Pemerintah bahkan mempertimbangkan untuk meningkatkan standar TKDN agar produsen asing, termasuk Apple, memberikan kontribusi lebih besar bagi industri lokal.

    Langkah pemerintah ini mencerminkan upaya untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan asing yang meraup keuntungan besar dari pasar Indonesia turut memberikan kontribusi yang lebih berarti bagi perkembangan ekonomi domestik.

    Kebijakan ini juga bertujuan meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan memberikan lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat Indonesia.

    Dengan memanfaatkan potensi pasar besar di Indonesia, Apple dan perusahaan asing lainnya diharapkan berkomitmen pada investasi yang seimbang dengan keuntungan yang mereka peroleh.

    Jika Apple memilih untuk memenuhi standar TKDN melalui pembangunan fasilitas produksi, ini dapat memberikan dampak positif bagi industri teknologi dan manufaktur di Tanah Air, serta menciptakan lapangan kerja baru.

    Pada akhirnya, perbandingan investasi Apple di Indonesia dan Vietnam menunjukkan bahwa perusahaan tersebut cenderung lebih memilih Vietnam sebagai basis produksi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

    Meskipun Apple telah berinvestasi di bidang pendidikan melalui Apple Developer Academy di Indonesia, pendekatan ini masih dianggap belum sebanding dengan keuntungan yang mereka peroleh dari penjualan di Indonesia. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi