Logo
>

Niat Indonesia Ikuti Vietnam Tekan Perjanjian Dagang UE

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Niat Indonesia Ikuti Vietnam Tekan Perjanjian Dagang UE

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indonesia mempertimbangkan untuk meniru Vietnam dalam upaya menjalin kerjasama perjanjian dagang dengan Uni Eropa. Namun, proses ini diprediksi akan menghadapi beberapa hambatan karena perbedaan yang ada antara kedua negara.

    Atase Perdagangan KBRI Hanoi, Addy Perdana Soemantry, memberikan ulasan mengenai langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Vietnam dalam menerapkan kebijakan. Menurut Addy, masyarakat di Vietnam cenderung lebih mudah untuk patuh terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat. "Pemimpin-pemimpin di Vietnam memiliki kebijakan yang diterapkan dengan pembuatan SOP (Prosedur Operasi Standar), dan masyarakat mengikuti SOP yang telah ditetapkan," ujar Addy dalam acara Dialog Kebijakan Gambir Trade Talk (GTT) ke-13 di Jakarta, pada Rabu 6 Maret 2024.

    Addy menyatakan bahwa hal tersebut dapat mempercepat proses industrialisasi karena tidak ada tantangan besar dalam implementasi di tingkat pelaksanaan.

    Dia kemudian menjelaskan alur pembuatan kebijakan di Indonesia, yang menurutnya berbeda dengan Vietnam. "Di Indonesia, ketika ada kebijakan dan SOP dibuat, yang pertama kali dipertanyakan oleh pelaksana adalah mengenai pembahasan SOP tersebut untuk memastikan efisiensi," ungkapnya.

    Menurut Addy, jika Indonesia ingin mengikuti langkah Vietnam, seluruh instansi dan pemerintahan harus memiliki pandangan yang seragam. "Kita perlu mencapai kesepahaman terlebih dahulu di antara instansi dan pemerintahan. Setelah itu, detailnya akan menjadi lebih mudah dibandingkan dengan Vietnam," jelasnya.

    Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kasan, menyatakan bahwa Indonesia akan mempertimbangkan cara Vietnam dalam menjalin kerjasama perdagangan dengan Uni Eropa. Kasan menegaskan bahwa acara seperti Gambir Trade Talk ke-13 memberikan pembelajaran bagi Indonesia dalam mengimplementasikan kerjasama dengan Uni Eropa. “Ini adalah sebuah dialog, kita ingin belajar dari negara lain yang telah berhasil menyelesaikannya lebih dahulu, lalu kita mendapatkan informasi yang baik dari Vietnam maupun negara lain,” ucap Kasan kepada awak media.

    Setelah memperoleh pembelajaran tersebut, Kasan menyatakan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Indonesia, apakah akan mengadopsi cara yang sama seperti Vietnam atau membuat modifikasi sendiri. “Keputusan itu berada di tangan kita sendiri. Apakah kita akan menggunakan pendekatan yang sama, atau melakukan modifikasi, itu yang akan kita pertimbangkan,” tambahnya. (yog/car).

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.