KABARBURSA.COM - PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) telah mengumumkan target pertumbuhan penjualan sebesar 19persen untuk tahun 2024, sebagai bagian dari upaya pemulihan setelah mengalami kerugian pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama Pelat Timah Nusantara Jetrinaldi mengatakan target ini bakal pendongkrak keuntungan NIKL lagi setelah sempat anjlok hingga harus mengalami kerugian pada tahun sebelumnya.2023.
“Secara normatif menargetkan naik estimasi volume penjualan 19persen dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga memperoleh laba di 2024 ini,” kata Jetrinaldi dalam paparan public insidentil, Kamis 21 Maret 2024.
Dia pun menjelaskan strategi perusahaan untuk mencapai target tersebut mencakup terdapat dua pendekatan utama, pertama peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya produksi.
Terkait dengan efisiensi biaya, Jetrinaldi menegaskan bahwa fokus utama perusahaan adalah pada pengendalian biaya produksi dan operasional lainnya. NIKL juga meminta dukungan dari pemerintah dan industri untuk memperkuat pasar domestik dan menghadapi persaingan dengan barang impor.
“Kita juga minta dukungan pemerintah agar konsumen dalam negeri benar-benar saling membantu, masalah demand ini bukan hanya terjadi di kita, tapi industri hilir,” kata dia.
Untuk diketahui, dalam meningkatkan kinerja perusahaan, NIKL telah mengalokasikan dana sebesar US$2,2 juta untuk belanja modal. Dana ini akan digunakan untuk melengkapi investasi pabrik guna memastikan kapasitas produksi tetap optimal dalam hal kualitas dan jumlahnya. Sampai saat ini, NIKL memiliki kapasitas produksi sebesar 160.000 metrik ton per tahun, dengan pangsa pasar yang mencapai lebih dari 60persen.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.