KABARBURSA.COM - Pada penutupan perdagangan Rabu, 18 September 2024, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi JISDOR melemah sebanyak 12 poin ke level 15.350 terhadap dolar AS. Meskipun demikian, nilai tukar spot rupiah menguat 20 poin ke level 15.330. Pasar terlihat menunggu keputusan penting dari Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga yang diprediksi akan memulai siklus pelonggaran moneter.
Federal Reserve diharapkan melakukan pemotongan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun pada pukul 18:00 GMT. Pasar memperkirakan ada peluang 61 persen untuk pemotongan sebesar 50 basis poin. Dolar AS telah mengalami penurunan bersamaan dengan turunnya yield obligasi AS sejak Juli, dan kini diperdagangkan pada level USD1,1129 per euro, mendekati titik terendah tahunan USD1,1201.
Seiring dengan ekspektasi pemotongan suku bunga yang agresif, lebih dari 100 basis poin penurunan suku bunga diprediksi terjadi hingga akhir tahun. Di sisi lain, yen Jepang telah menguat lebih dari 12 persen sejak Juli, didorong oleh Bank of Japan (BoJ) yang menaikkan suku bunga pada saat Federal Reserve bersiap untuk menurunkan suku bunganya.
Hari ini, yen menguat sekitar 0,4 persen ke level 141,80 per dolar AS, pulih dari sebagian besar penurunan sebelumnya. Namun, yen melemah 0,3 persen terhadap euro di level 157,84. Di tempat lain, dolar Australia mencapai puncak dua minggu di level USD0,6778, sementara kenaikan harga susu mendorong dolar Selandia Baru menguat ke level USD0,62155.
Pasar Global
Di kawasan Asia, saham-saham diperdagangkan dalam kisaran yang sempit karena para investor menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve dan menganalisis data ekonomi Jepang. Pada Agustus, impor dan ekspor Jepang masing-masing naik 2,3 persen dan 5,6 persen, meskipun kedua angka tersebut berada di bawah ekspektasi. Selain itu, pesanan mesin untuk bulan Juli turun 0,1 persen, juga tidak mencapai target. Sementara itu, pasar di Korea Selatan dan Hong Kong tutup karena liburan.
Pasar Eropa mengalami penurunan karena para investor menilai data ekonomi regional dan menunggu keputusan suku bunga AS. Inflasi di Inggris stabil di level 2,2 persen pada Agustus, tidak berubah dari bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi. Data inflasi akhir untuk zona euro pada Agustus juga akan segera diumumkan.
Di Amerika Serikat, futures saham naik tipis menjelang keputusan penting suku bunga dari Federal Reserve. Perdebatan terus berlanjut mengenai apakah bank sentral akan memilih pemotongan sebesar 25 basis poin atau pemotongan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin.
Komoditas
Harga minyak mengalami penurunan setelah dua sesi kenaikan berturut-turut, karena data ekonomi yang lemah menekan permintaan, mengesampingkan potensi gangguan pasokan akibat konflik di Timur Tengah dan dampak positif dari prediksi pemotongan suku bunga di AS.
Harga emas tetap mendekati level tertinggi sepanjang masa, didukung oleh keyakinan bahwa Federal Reserve akan menerapkan pemotongan suku bunga yang signifikan minggu ini.
Futures minyak sawit Malaysia naik hampir 2 persen ke level sekitar MYR 3.810 per ton, mengakhiri tren penurunan tiga hari, didorong oleh penguatan harga minyak pesaing di pasar Dalian dan Chicago Board of Trade (CBoT).
Harga Komoditas:
Harga komoditas mengalami penurunan tajam. WTI turun -1,13 persen menjadi USD69,17, Brent juga turun 1,14 persen menjadi USD72,86. Hal yang sama terjadi pada komoditas Gas Alam yang turun sebesar 0,22 persen menjadi USD2,319.
Berbeda dengan WTI, Brent, dan Gas Alam, harga emas global justru terkerek naik sebesar 0,14 persen menjadi USD2,596.10. Sedangkan perak turun 0,08 persen menjadi USD30,953.
Indeks Global
Secara keseluruhan, indeks global juga pengalami penurunan. STOXX 50 turun sebesar 0,27 persen ke level 4.847,82. CAC 40 juga serupa, turun 0,24 persen ke level 7.469,35. DAX ikut tertekan sebanyak 0,07 persen ke level 18.712,21. Sedangkan FTSE turun 0,39 persen ke level 8.277,15.
Pasar Asia cenderung bervariasi. NIKKEI naik 0,49 persen ke level 36.380,17. HSI juga naik 1,37 persen ke level 17.660,02. SHCOMP ikut terkerek naik 0,49 persen ke level 2.717,28. KOSPI pun naik 0,13 persen ke level 2.575,41. S&P/ASX200 naik 0,01 persen ke level 8.142,10.
Sayangnya kenaikan tidak terjadi pada TAIEX yang turun 0,78 persen ke level 21.678,84. SENSEX turun 0,13 persen ke level 82.974,88. Dan STI juga turun 0,12 persen ke level 3.589,11.
Pasar Berjangka AS:
- DOW FUT: 42.074,00 (+0,09 persen)
- S&P FUT: 5.701,25 (+0,02 persen)
- NASDAQ FUT: 19.674,00 (-0,01 persen)
Pasar global pada Rabu bergerak hati-hati menjelang keputusan Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga. Di tengah prediksi pemotongan suku bunga, pergerakan mata uang global dan komoditas mencerminkan ketidakpastian ekonomi global. Selain itu, volatilitas di berbagai pasar saham dan komoditas menandakan bahwa investor terus berhati-hati dalam mengambil posisi.