Logo
>

OJK Dorong Guru Pahami tentang Literasi Keuangan

Ditulis oleh KabarBursa.com
OJK Dorong Guru Pahami tentang Literasi Keuangan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong agar para guru harus memiliki pemahaman dasar tentang keuangan.

    Hal ini penting karena guru dapat menularkan pengetahuan tersebut kepada murid-muridnya.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, banyak guru yang belum memahami produk dan jasa keuangan, termasuk cara membedakan produk keuangan yang ilegal.

    "Guru berpendidikan, tetapi belum tentu memahami edukasi keuangan," katanya usai acara Training of Trainers bagi Guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, Senin, 20 Mei 2024.

    Friderica menambahkan bahwa guru harus mempelajari prinsip legal dan logis dalam menilai tawaran jasa keuangan.

    Para pelaku kejahatan keuangan sering kali menawarkan produk yang tampak seperti layanan resmi. Guru harus memeriksa legalitas lembaga keuangan ke OJK dan menilai apakah tawaran tersebut masuk akal.

    "Kadang-kadang karena temannya ikut, logisnya berbeda. Bukan logis dari segi return, tapi karena teman saya sudah mendapatkannya. Padahal itu mungkin skema ponzi," lanjutnya.

    Friderica, yang akrab disapa Kiki, juga menyatakan bahwa banyak guru menjadi korban aktivitas keuangan ilegal.bBegitu juga dengan mahasiswa rentan terjerat karena kebutuhan yang tinggi.

    Kiki menekankan pentingnya literasi digital dan keuangan agar tidak mudah terjebak produk keuangan yang tidak tepat.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Guru Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Rachmadi Widdiharto mengatakan, kementeriannya telah berupaya meningkatkan kesejahteraan guru. Ia berharap, ke depan guru memiliki literasi finansial yang lebih baik sehingga bisa bijak, hati-hati, waspada, dan mampu memilah kebutuhan dari keinginan.

    Riset No Limit Indonesia 2021 menunjukkan bahwa guru adalah korban utama pinjaman online ilegal dengan persentase 42 persen, diikuti oleh korban PHK sebesar 21 persen, ibu rumah tangga 18 persen, karyawan 9 persen, pedagang 4 persen, pelajar 3 persen, tukang pangkas rambut 2 persen, dan ojek online 1 persen.

    Alasan guru jadi korban pinjol

    Di kesempatan itu, OJK juga mengungkapkan bahwa banyak insan pendidikan, termasuk guru, menjadi korban aktivitas keuangan ilegal, khususnya pinjaman online (pinjol) ilegal.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menjelaskan bahwa guru, pelajar, dan mahasiswa sering melaporkan masalah ini kepada OJK.

    "Banyak kebutuhan konsumtif membuat mereka terjerat pinjol ilegal," kata Friderica.

    Di acara itu, beberapa guru berbagi pengalaman pahit mereka dengan produk jasa keuangan ilegal. Salah satu guru, Arlin, menerima telepon saat mengajar, diberitahu bahwa ia telah mendaftarkan asuransi kesehatan.

    Meski meminta pembatalan, ia tetap menerima tagihan sebesar Rp3 juta. Karena menolak membayar, Arlin diteror melalui telepon dan bahkan didatangi di sekolahnya. Akhirnya, ia membayar tagihan tersebut.

    Kiki menyatakan bahwa edukasi tidak hanya soal akademik, tetapi juga mencakup pendidikan karakter dan kehidupan, termasuk keuangan. Menurutnya, para guru sudah memahami ancaman digital, tetapi belum sepenuhnya terliterasi.

    "Oleh karena itu, kita terpanggil untuk merangkul guru-guru ini. Kita didik satu guru, satu kelas, satu sekolah untuk menjadi well-literate," kata Kiki.

    Ia menekankan bahwa literasi digital harus diimbangi dengan literasi keuangan yang mendalam untuk menghindari jebakan produk jasa keuangan yang tidak tepat.

    Dalam upaya ini, OJK bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI serta Kementerian Agama RI.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi