Logo
>

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Terjaga Stabil

Ditulis oleh Syahrianto
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Terjaga Stabil

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar menyampaikan bahwa sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga stabil.

    "Ini didorong oleh kinerja intermediasi yang kontributif, likuiditas yang memadai, dan tingkat permodalan yang kuat," ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bersama (RDKB) OJK Maret 2024, pada Selasa, 2 April 2024.

    Mahendra menuturkan bahwa OJK telah menilai capaian tersebut juga didorong oleh kondisi perekonomian dan pasar keuangan global cukup kondusif yang lebih baik dari ekspektasi semula.

    "Namun perkembangan geopolitik global masih perlu dicermati seiring peningkatan ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina yang berpotensi membawa dampak kepada kondisi perekonomian global," ucapnya.

    Lebih lanjut, Mahendra menyampaikan faktor dari sisi domestik perekonomian Indonesia. Salah satunya mengenai inflasi mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan harga pangan. Namun inflasi inti terjaga stabil sehingga menghentikan tren penurunan sejak akhir 2022.

    "Hal ini diharapkan menjadi indikasi pemulihan permintaan ke depan ketika di awal pemulihan konsumsi domestik juga terlihat dari peningkatan impor barang konsumsi yang cukup signifikan pada Februari 2024," terangnya.

    Sementara itu, kinerja sektor manufaktur juga tercatat terus membaik. Namun demikian, ia menambahkan, perlu terus dicermati peningkatan permintaan terhadap barang konsumsi tidak terus berujung kepada penurunan surplus neraca perdagangan.

    "Hal ini seiring berlanjutnya kontraksi ekspor dan apabila peningkatan kebutuhan impor berlanjut terus," pungkas Mahendra.

    Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti menyampaikan tingkat inflasi pada Maret 2024 secara bulan ke bulan (month to month/mtm) dan dari tahun ke tahun (year on year/yoy).

    "Inflasi Maret terhadap Februari sebesar 0,52 persen (MoM) sedangkan inflasi Maret 2024 terhadap Maret 2023 adalah 3,05 persen. Inflasi bulanan Maret 2024 yang bertepatan dengan momen Ramadan lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu," ujarnya.

    Adapun kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar tentunya berasal dari kategori makanan, minuman, dan tembakau dengan laju inflasi sebesar 1,42 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,41 persen.

    "Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah telur ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen daging ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen beras dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen cabe rawit dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen serta bawang putih dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen pada kelompok makanan," urai Amalia. (ari/prm)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.