KABARBURSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti besarnya jarak antara literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal.
Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas Tarihoran mengatakan bahwa jarak literasi dan inklusi keuangan tersebut perlu diperkecil. Sehingga menurutnya dibutuhkan banyak terobosan inovasi untuk mengejar tingkat literasi dan inklusi keuangan secara nasional
"Sangat dibutuhkan banyak terobosan inovasi untuk mengejar tingkat literasi dan inklusi keuangan secara nasional," katanya di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024.
Menurutnya berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi (SNLKI) tahun 2022, tingkat literasi keuangan Di pasar modal mencapai 4,11persen dengan tingkat inklusi keuangan sebesar 5,11persen.
Kemudian, di sisi syariah tingkat literasi keuangan syariah di sektor pasar modal sebesar 0,87persen Dan tingkat inklusinya adalah 0,5persen
Merujuk pada data tersebut, dia melihat masih terdapat jarak antara literasi dan inklusi keuangan. "Angka tersebut menunjukkan bahwa masih ada jarak antara literasi dan inklusi keuangan," ungkap dia.
Sementara, literasi dan inklusi keuangan yang mana rencananya akan diumumkan sesegera mungkin pada bulan Maret 2024 ini.
"Di tahun 2023 kami sudah melakukan survei bersama BPS,semoga ada peningkatan dan ini akan diumumkan segera awal bulan maret ini," tandas dia. (yub/prm)