KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan penguatan 0,96 persen ke level 6.897, didukung oleh munculnya volume pembelian yang cukup solid.
Meski secara teknikal pergerakan ini menunjukkan adanya daya beli yang membaik, sinyal kehati-hatian tetap perlu dikedepankan.
MNC Sekuritas dalam risetnya yang dikutip Minggu, 29 Juni 2025, menilai, saat ini IHSG masih berada dalam fase wave [b] dari wave B, fase yang kerap menjadi bagian dari konsolidasi pasar sebelum berbalik arah. Artinya, potensi koreksi lanjutan belum sepenuhnya tertutup.
Dalam jangka pendek, indeks diperkirakan akan menguji area 6.783–6.813. Namun jika tekanan jual kembali meningkat, area support yang lebih dalam di kisaran 6.561–6.721 perlu diwaspadai. Level support terdekat berada di 6.752 dan 6.632, sedangkan resistance penting ada di kisaran 6.914 dan 6.994.
Sejumlah Saham Masuk Radar MNC Sekuritas
Di tengah situasi pasar yang cenderung fluktuatif ini, MNC Sekuritas melihat sejumlah saham mulai menampilkan sinyal teknikal yang menarik. Beberapa bahkan dinilai memiliki ruang penguatan meski pasar masih dibayangi risiko koreksi.
INCO Bergerak Positif, Peluang Masih Terbuka
Saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) ditutup naik 4,53 persen ke level 3.230. Kenaikan ini juga disertai peningkatan volume transaksi, yang memberi indikasi bahwa minat beli mulai menguat.
Selama harga masih bertahan di atas 3.050, saham ini diperkirakan berada di bagian dari wave [b] dari wave 2. Area beli ideal berada di kisaran 3.150–3.200, dengan target kenaikan menuju 3.380 hingga 3.590.
JPFA Catat Lonjakan, Awal Fase Kenaikan Baru?
Saham Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) mencatat penguatan hampir 5 persen dan ditutup di level 1.495. Volume transaksi yang meningkat memberikan sentimen positif tambahan. Dari sisi teknikal, saham ini diperkirakan memasuki fase awal wave 1 dari wave (3), sebuah fase yang biasanya menandai awal dari tren naik baru.
Area akumulasi direkomendasikan di level 1.445–1.480 dengan target harga di 1.535 dan 1.605. Stoploss sebaiknya ditempatkan di bawah 1.415.
MDKA Stabil, Siap Uji Resistance Berikutnya
Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) ditutup naik 1,39 persen ke level 1.830. Kenaikan ini juga diiringi oleh volume yang meningkat. Selama harga masih bertahan di atas 1.750, posisi teknikal MDKA diperkirakan berada pada fase wave (b) dari wave [b].
Kisaran beli spekulatif berada di 1.780–1.810, dengan potensi target jangka pendek di level 1.890 dan 2.050.
MIKA Konsisten, Sektor Kesehatan Tetap Menarik
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) ikut mencatat kenaikan 2,5 persen dan ditutup di level 2.460. Volume beli yang masuk memberi sinyal bahwa saham ini tengah berada di awal wave (b) dari wave [b], dan bisa menjadi pilihan defensif di tengah pasar yang tidak menentu.
Kisaran akumulasi berada di level 2.420–2.450, dengan potensi target di 2.540 dan 2.640. Area stoploss disarankan di bawah 2.360.
XIFE Melemah, Tapi Masih Punya Potensi Teknis
Saham XIFE justru terkoreksi 1,89 persen dan ditutup di level 104. Meski melemah, secara teknikal saham ini berada pada fase wave (B) dari wave [Y], yang berarti tekanan masih mungkin berlanjut. Namun, koreksi ini juga membuka peluang bagi investor yang mencari entry point.
Area beli berada di kisaran 98–104, dengan potensi rebound ke level 109 dan 116. Stoploss sebaiknya diperhatikan di bawah 95.
Pasar Masih Dinamis, Seleksi Saham Kian Penting
Kenaikan IHSG memang menjadi sinyal awal yang cukup menjanjikan, namun belum cukup untuk menyimpulkan bahwa tekanan jual telah benar-benar mereda. Risiko koreksi tetap membayangi, terutama jika indeks gagal bertahan di atas support kunci.
Di tengah kondisi seperti ini, seleksi saham menjadi krusial. Beberapa saham seperti INCO dan JPFA menunjukkan potensi teknikal yang menarik, sementara MDKA dan MIKA bisa menjadi pilihan yang relatif stabil.
Meski pasar masih dalam fase konsolidasi, peluang tetap terbuka bagi mereka yang disiplin dalam mengelola risiko. Pasar, seperti biasa, selalu menawarkan dua sisi, yaitu ancaman dan kesempatan. Tinggal bagaimana kita bisa membaca ritmenya.(*)