KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menjadi sorotan menjelang pertengahan tahun. Posisi indeks saat ini menunjukkan pergerakan yang cenderung mendatar, dengan kecenderungan tertahan di level support penting di sekitar 7.170.
Dari sisi teknikal, tim riset Indonesia Investment Education (IIE) melihat posisi IHSG kini berada di atas sejumlah indikator utama seperti tenkansen, kijunsen, dan kumo—sebuah tanda bahwa tren naik masih terjaga, meski terbatas.
Jika berhasil mempertahankan momentum ini, bukan tak mungkin IHSG melanjutkan penguatan menuju resistance berikutnya di kisaran 7.620.
Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Dalam paparan IIE yang dibagikan pada Sabtu, 31 Mei 2025, IHSG juga tengah menghadapi tantangan serius di level resistance Gann fan line 8/1, yang berada di sekitar 7.250.

Beberapa indikator seperti RSI sudah masuk ke zona jenuh beli (overbought), sehingga membuka peluang koreksi teknikal dalam jangka pendek. Jika koreksi terjadi, level 6.920 menjadi area yang patut dicermati, sekaligus membuka kemungkinan indeks kembali menguji gap teknikal yang belum tertutup di 6.538.
Saham-saham dengan Pola Teknikal Menarik
Di tengah situasi pasar yang cenderung menunggu arah ini, IIE melihat sejumlah saham unggulan justru menunjukkan pola teknikal yang menarik. Salah satunya adalah saham Telkom Indonesia (TLKM), yang saat ini diperdagangkan stabil di atas level resistance penting 2.710.
Jika mampu bertahan, saham ini berpotensi melanjutkan penguatan hingga ke target pola teknikal inverted head and shoulders di kisaran 3.580. Dengan dukungan indikator yang masih positif, tren penguatan TLKM layak untuk terus dipantau.
Sementara itu, saham BKSL mulai menunjukkan sinyal pemulihan setelah berhasil memantul dari area support di 95 hingga 102. Target jangka pendeknya mengarah ke level 123, dan dalam pandangan teknikal yang lebih luas, saham ini berpeluang membentuk pola rounding bottom dengan potensi penguatan hingga 151.
Yang menarik, saham ini juga memenuhi seluruh kriteria penilaian tren menurut metode Minervini—sebuah pendekatan analisis teknikal yang cukup populer di kalangan investor.
Dari sektor tambang, BRMS sempat terkoreksi dan kini bertahan di area support kritis di 382, yang merupakan titik Fibonacci retracement 61,8 persen. Jika level ini tetap terjaga, saham ini berpeluang untuk kembali menguji resistance 410.
Penembusan pada level tersebut bisa membuka ruang pembentukan pola inverted head and shoulders yang menargetkan pergerakan hingga ke 615.
BUMI Resources (BUMI) juga masuk radar pelaku pasar. Setelah terkoreksi ke level 116, saham ini mulai menunjukkan kecenderungan stabil. Selama bisa mempertahankan posisi ini, koreksi yang terjadi bisa dianggap wajar dalam konteks tren naik yang lebih besar.

Target jangka pendek ada di 125 dan 130, dengan potensi jangka menengah yang cukup menarik hingga ke level 193.
Saham batu bara lainnya, CUAN, mencuri perhatian setelah mendekati level tertingginya di 11.900. Jika mampu menembus level ini, maka pola higher high akan terkonfirmasi, membuka ruang penguatan lebih lanjut hingga 15.900.
Saat ini, indikator RSI CUAN cukup tinggi, menandakan kekuatan tren masih dominan, meski investor juga perlu mencermati potensi konsolidasi jangka pendek.
Saham MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) juga menunjukkan pergerakan teknikal yang menarik. Setelah berhasil rebound dari level 635, saham ini kini mengincar level 775 sebagai titik konfirmasi berikutnya.
Jika berhasil menembusnya, potensi penguatan menuju 1.100 terbuka lebar, mengacu pada pola bat pattern yang mulai terbentuk.
Secara keseluruhan, IHSG berada dalam fase krusial yang membutuhkan kewaspadaan dan ketepatan strategi. Meskipun ada ruang untuk penguatan lebih lanjut, sinyal koreksi jangka pendek juga tak bisa diabaikan.
Di sisi lain, sejumlah saham unggulan justru menunjukkan potensi teknikal yang cukup menjanjikan. Dalam kondisi seperti ini, kecermatan dalam membaca tren dan memilih saham akan sangat menentukan arah portofolio para investor.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.