KABARBURSA.COM - Pasar saham Eropa diperkirakan dibuka melemah pada Kamis, mengakhiri tren positif yang mendominasi sepanjang pekan ini.
Menurut data dari IG, indeks FTSE Inggris diprediksi turun 25 poin menjadi 8.516, DAX Jerman melemah 8 poin ke 21.251, CAC 40 Prancis turun 8 poin ke 7.828, dan FTSE MIB Italia kehilangan 59 poin ke posisi 35.973.
Penurunan ini terjadi setelah DAX Jerman mencapai rekor tertinggi untuk kedua kalinya pekan ini, dipacu oleh kinerja cemerlang Adidas. Raksasa pakaian olahraga tersebut mencatat lonjakan saham sebesar 6 persen pada Rabu setelah melaporkan peningkatan penjualan 19 persen dalam hasil kuartal keempatnya. Seperti dikutip cnbc di Jakarta, Kamis 23 Januari 2025.
Pada Kamis, perhatian investor akan tertuju pada pidato penting Presiden Donald Trump di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss. Presiden AS yang baru dilantik ini dijadwalkan berpidato melalui tautan video pada pukul 17.00 waktu setempat.
Pidato Trump dinanti untuk mengungkap detail kebijakan tarif universal atas barang impor ke AS yang telah dijanjikan secara luas. Selain itu, ia diharapkan membahas isu geopolitik dan ekonomi utama, seperti konflik Ukraina-Rusia, masa depan hubungan Israel-Palestina, dan persaingan ekonomi dengan Tiongkok.
Tokoh lainnya yang akan berbicara pada Kamis termasuk Presiden Argentina Javier Milei, yang dijadwalkan berpidato pada pukul 10.15 waktu setempat.
Acara ini juga akan diramaikan dengan sejumlah pemimpin bisnis dunia, termasuk CEO Vestas, Schneider Electric, Siemens, Rio Tinto, Carlsberg, dan SAP. Diskusi menarik juga akan berlangsung bersama Mathias Cormann, Sekretaris Jenderal OECD; Stéphane Séjourné dari Komisi Eropa; Menteri Keuangan Jerman Jörg Kukies; dan Khalid Al-Falih, Menteri Investasi Arab Saudi.
Panel diskusi yang dimoderatori oleh CNBC akan mengupas revolusi teknologi dengan menghadirkan Antonio Neri, CEO HP, bersama CEO Octopus Energy dan iGenius. Debat ini diharapkan memberikan wawasan mendalam tentang arah masa depan teknologi global.
Imbal Hasil Obligasi
Pasar saham Eropa menunjukkan pergerakan positif pada Selasa, menghapus sebagian sentimen negatif yang sebelumnya melanda kawasan tersebut. Namun, perhatian investor tetap tertuju pada biaya pinjaman sejumlah ekonomi utama Eropa, dengan imbal hasil obligasi yang masih bertahan di level tinggi.
Indeks utama Eropa menguat, dengan FTSE 100 Inggris diperkirakan naik 4 poin ke 8.226, DAX Jerman melonjak 106 poin ke 20.241, CAC Prancis bertambah 66 poin ke 7.472, dan FTSE MIB Italia menguat 272 poin ke 35.082, menurut data dari IG.
Beberapa pembaruan perdagangan diharapkan datang dari perusahaan seperti Ocado, JD Sports, Persimmon, dan OMV pada hari ini. Selain itu, Lindt & Sprungli dijadwalkan merilis laporan pendapatan terbarunya. Seperti dikutip cnbc di Jakarta, Selasa 14 Januari 2024.
Sebelumnya, pada Senin, pasar saham utama Eropa mengalami penurunan di tengah kekhawatiran atas lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah dan penguatan dolar AS. Indeks Stoxx 600 pan-Eropa mencatat sebagian besar sektor berakhir di zona merah.
Imbal hasil obligasi pemerintah zona Euro, Inggris, dan Treasury AS terus menjadi perhatian utama minggu ini. Kenaikan suku bunga utang pemerintah jangka pendek dan panjang mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, dan tetap tinggi hingga Senin.
Sementara itu, pasar Asia-Pasifik dan saham berjangka AS menunjukkan penguatan semalam. Para investor tengah menantikan laporan indeks harga produsen (PPI) terbaru AS yang mengukur inflasi di tingkat grosir.
Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memproyeksikan PPI utama tumbuh 0,4 persen, sedangkan angka inti, yang mengecualikan makanan dan energi, naik 0,3 persen. Laporan ini menjadi pendahulu data indeks harga konsumen (CPI) yang akan dirilis pada Rabu, yang dipandang sebagai penentu arah kebijakan suku bunga Federal Reserve berikutnya.
Ekspektasi Bahwa Federal Reserve
Saham Eropa jatuh ke level terendah dalam satu minggu pada Senin, 13 Januari 2025 di tengah penjualan pasar yang lebih luas, karena saham global berada di bawah tekanan setelah data pekerjaan Amerika Serikat (AS) memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan berhati-hati dalam memotong suku bunga tahun ini.
Seperti dikutip dari Reuters, Indeks STOXX 600 pan-Eropa ditutup turun 0,5 persen pada 508,71 poin, level terendah sejak Senin, 6 Januari 2025. Penurunan ini berlanjut setelah hampir 1 persen penurunan pada hari Jumat, 10 Januari 2025.
Penurunan ini dipicu oleh percepatan tak terduga dalam pertumbuhan pekerjaan AS pada bulan Desember 2024 dan penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,1 persen.
Pasar kemungkinan akan sangat sensitif terhadap data inflasi bulanan AS yang akan dirilis pada hari Rabu, 15 Januari 2025 yang bisa menjadi penentu penting dalam peluang pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.
Saham teknologi, yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, mencerminkan penurunan yang terlihat di Wall Street, turun 1,2 persen, sementara sektor real estat kehilangan 1,3 persen dan sektor kesehatan utama turun 1,2 persen.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.