Logo
>

Pefindo Turunkan Peringkat WIKA ke idCCC: Likuiditas dalam Sorotan

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Pefindo Turunkan Peringkat WIKA ke idCCC: Likuiditas dalam Sorotan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menurunkan peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menjadi idCCC dengan status CreditWatch berimplikasi negatif. Peringkat Obligasi Berkelanjutan I, II, dan III juga dipangkas ke idCCC, sementara Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I, II, dan III turun ke idCCC(sy).

    Langkah ini merespons pengungkapan informasi pada 5 Februari 2025, yang mengungkapkan kegagalan WIKA dalam memperoleh persetujuan dari pemegang Obligasi Berkelanjutan II Tahap II/2022 Seri A senilai Rp593,9 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II/2022 Seri A sebesar Rp412,9 miliar. Keduanya akan jatuh tempo pada 18 Februari 2025. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 11 Februari 2025.

    Dari perspektif likuiditas, WIKA berada dalam posisi kritis. Kemungkinan besar, perusahaan tidak dapat melunasi kewajiban pokok obligasi dan sukuk tersebut secara penuh dan tepat waktu, yang semakin memperberat tekanan finansial.

    Meskipun WIKA masih memiliki posisi kuat sebagai pemain utama di industri konstruksi nasional, peringkatnya dibatasi oleh lemahnya struktur keuangan dan likuiditas, eksposur terhadap risiko ekspansi sebelumnya, serta volatilitas dalam lingkungan bisnis.

    Apabila WIKA gagal memenuhi kewajiban jatuh tempo dalam waktu dekat, peringkatnya berpotensi mengalami penurunan lebih lanjut. Namun, jika perusahaan mampu menyelesaikan pembayaran obligasi dan sukuk sesuai jadwal, Pefindo dapat mempertimbangkan kembali peringkat dan prospeknya.

    Sejak berdiri pada 1961, WIKA berperan sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor konstruksi. Perusahaan mengoperasikan beberapa segmen bisnis, termasuk investasi, realti & properti, infrastruktur & gedung, energi & industrial plant, serta industri. Hingga 31 Desember 2024, komposisi kepemilikan saham WIKA didominasi oleh Pemerintah Indonesia sebesar 91,02 persen, sementara sisanya sebesar 8,98 persen dimiliki oleh publik.

    Perolehan Kontrak Berjalan

    PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memperoleh kontrak baru sebesar Rp19,96 triliun hingga November 2024. Raihan ini meningkat sebesar 17,6 persen dibandingkan capaian Oktober yang berada di angka Rp16,98 triliun.

    Kontrak baru tersebut juga turut menambah perolehan kontrak berjalan Perseroan, di mana hingga November 2024 total kontrak pekerjaan Perseroan sebesar Rp64,37 Triliun.

    Adapun mayoritas dari kontrak baru tersebut berasal dari segmen infrastruktur dan gedung yaitu sebesar 37 persen. Sementara segmen lain seperti industri penunjang konstruksi berkontribusi sebesar 30 persen, diikuti EPCC sebesar 20 persen, dan Properti sebesar 12 persen.

    Hingga November 2024, WIKA tengah mengerjakan 73 proyek konstruksi yang tersebar di seluruh Indonesia, di mana 39 proyek merupakan Proyek Strategis Nasional dan 8 proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Dalam keterangan Perseroan di Jakarta dikutip Kamis, 9 Januari 2025,  Direktur Utama WIKA Agung Budi Wakoto, cukup yakin daya saing Perseroan semakin meningkat dalam memperoleh kontrak pekerjaan.

    Hal ini, kata dia, tidak lepas dari langkah transformasi WIKA yang telah dilakukan, seperti fokus pada keunggulan eksekusi proyek, diversifikasi portofolio pekerjaan yang kuat dan beragam, serta implementasi Environment, Social, and Governance (ESG).

    Sejumlah proyek baru yang didapat pada periode ini di antaranya ialah proyek EPC Coal Handling Train Loading System (TLS) 6 & 7 di Sumatera Selatan senilai Rp1,80 triliun dan Proyek Jalan Tol IKN Seksi 1B Segmen Bandara Sepinggan – Tol Balsam di Balikpapan yang bernilai Rp675 Miliar.

    Proyek-proyek baru yang didapat tersebut mempunyai skema pembayaran monthly progress dengan uang muka sehingga mampu beroperasi secara mandiri, sejalan dengan langkah transformasi WIKA yaitu cash focussed. 

    Optimistis Tatap Awal Tahun 2025

    Sejumlah strategi telah dicanangkan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) guna menyongsong kinerja positif pada kuartal I tahun 2025.

    Direktur Keuangan WIKA Adityo Kusumo, mengatakan Perseroan akan fokus kepada bisnis inti kontruksi di kuartal I 2025. Dia menegaskan, pihaknya optimistis bisa mencatatkan kinerja ciamik pada bisnis ini.

    “Kami tetap optimis dengan semua effort yang sudah kami lakukan, baik dari sisi efisiensi, pembangunan tata kelola yang lebih baik, lean construction yang dilakukan, kami akan bisa tetap generate margin yang cukup dari sisi bisnis inti konstruksi,” ujar dia dalam acara public expose di Jakarta, Jumat, 28 November 2024.

    Adityo menyatakan, bisnis inti kontruksi WIKA pada tahun ini bisa membukukan positif cashflow. Berkaca dari kondisi ini, dia pun optimistis bisa mencatat hal serupa pada awal tahun 2025.

    Dia melanjutkan, dengan profitabilitas yang baik, pada tahun depan WIKA akan fokus menggarap proyek-proyek berkualitas yang bisa memberi efek positif terhadap kinerja Perseroan.

    “Kalau dari sisi bisnis inti konstruksi, kami optimis di tahun depan tetap bisa mencatat cashflow yang cukup,” pungkasnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.