KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan ini dengan sinyal positif, setelah berhasil bertahan di atas level psikologis 7.935. Level tersebut menjadi konfirmasi penting dalam struktur teknikal yang menandai potensi kelanjutan tren bullish menuju area proyeksi 8.151 hingga 8.317.
Investment Consultant Indonesia Investment Education (IIE), Frengly, menjelaskan bahwa pola break and hold di atas 7.935 memperkuat kemungkinan rally lanjutan, terutama bila indeks mampu menjaga momentum di awal pekan depan. “Selama IHSG tidak kembali menembus 7.935 ke bawah, maka potensi penguatan masih sangat terbuka menuju area 8.317,” ujar Frengly dalam penjelasan edukasinya secara daring dikutip Senin, 6 Oktober 2025.
Ia menambahkan, meskipun arah pergerakan masih konstruktif, sinyal bearish divergence antara harga dan RSI perlu dicermati sebagai tanda kewaspadaan terhadap potensi koreksi teknikal. Jika tekanan jual meningkat, IHSG diperkirakan akan menguji area support di 8.823. Apabila level ini ditembus, potensi pelemahan bisa berlanjut ke 7.880, yang merupakan target dari pola double top.
Secara teknikal, indikator MACD dan Parabolic SAR masih menunjukkan kecenderungan positif, dengan posisi harga yang bertahan di atas EMA50 dan EMA100. Sementara itu, Bollinger Bands mulai menyempit, menandakan fase konsolidasi yang bisa menjadi awal pergerakan kuat di pekan depan.
Dalam peta Relative Rotation Graph (RRG) mingguan, sektor infrastruktur, transportasi, dan kesehatan berada di zona improving, sedangkan sektor keuangan masih tertinggal di area lagging. Untuk pergerakan harian, sektor energi, siklikal, dan teknologi memimpin rotasi, menunjukkan peningkatan minat beli investor terhadap sektor berbasis komoditas dan industri pendukung.
Beberapa saham individu juga menunjukkan pola teknikal menarik. Saham BRMS mencatat penguatan signifikan setelah menembus resistance di 1.400, dengan potensi menuju 1.575. Dewa bergerak di atas area Kumo dengan peluang lanjutan ke 400, sementara Raja dan Ratu masing-masing memperlihatkan pola rebound dari titik pantul 3.270 dan 6.525. Pigeo berpotensi melanjutkan tren naik setelah PSAR memberi sinyal beli, sedangkan Toba menunjukkan peluang breakout dari formasi Bollinger squeezejika mampu menembus resistance di 1.410.
Dari sisi fundamental, manajemen BRMS memberikan katalis tambahan dengan proyeksi peningkatan produksi emas di tambang Palu. Proyek pushback tambang terbuka ditargetkan selesai pada awal kuartal empat tahun ini, sementara penambangan bawah tanah dengan kadar emas tiga kali lebih tinggi direncanakan dimulai pertengahan 2027.
Dengan dukungan faktor teknikal dan fundamental tersebut, IHSG diperkirakan akan bergerak dinamis dalam rentang 7.880 hingga 8.317 pada pekan depan. Sentimen global masih menjadi variabel penting, namun arah jangka menengah tetap cenderung positif selama tidak terjadi pembalikan arah tajam di sektor perbankan dan energi.
Frengly menekankan, “Investor sebaiknya memanfaatkan fase konsolidasi untuk akumulasi bertahap di saham-saham sektor infrastruktur, energi, dan bahan dasar, sambil menjaga disiplin pada batas risiko masing-masing,” ujarnya.(*)