KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat pada perdagangan Jumat, 10 Januari 2024 pagi. Keenaikan terjadi sebesar 22,21 poin atau 0,31 persen, berada di level 7.086,80.
Peluncuran Penawaran Umum Perdana
Langkah ini didukung oleh peringkat kredit idA+ dengan prospek stabil yang diberikan oleh Pefindo, mencerminkan posisi pasar RAJA yang kokoh, kontrak-kontrak yang terjamin, serta profil keuangan yang sehat. Namun, peringkat tersebut juga mengindikasikan adanya tantangan yang harus diantisipasi, seperti risiko fluktuasi harga komoditas dan konsentrasi profil pelanggan.
Dalam laporan terbaru, Pefindo menegaskan bahwa potensi peningkatan peringkat RAJA bergantung pada kemampuan perusahaan untuk memperkuat bisnis di segmen hilir dan menengah, sekaligus mempertahankan profil keuangan yang solid.
Sebaliknya, penurunan peringkat dapat terjadi jika RAJA mengambil utang di luar proyeksi yang melemahkan struktur modal dan perlindungan arus kasnya, atau jika perusahaan gagal menjaga kontrak bisnis yang menjamin kestabilan operasional. Fluktuasi ekonomi makro dan harga komoditas juga disebut sebagai faktor risiko yang dapat memengaruhi kinerja bisnis dan keuangan RAJA.
Seiring dengan pengumuman IPO RATU, saham RAJA menunjukkan performa yang menjanjikan di pasar. Pada perdagangan Senin, 6 Januari 2025, saham RAJA menguat 2,04 persen ke level Rp3.000 dengan nilai transaksi mencapai Rp137,6 miliar.
Volume perdagangan saham mencapai 46,08 juta lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 7.519 kali. Dalam sebulan terakhir, saham RAJA telah melonjak 38,25 persen, sementara dalam tiga bulan terakhir kenaikannya mencapai 82,93 persen. Angka-angka ini mencerminkan antusiasme investor terhadap langkah strategis yang diambil oleh perusahaan.
IPO RATU menjadi momen penting bagi grup RAJA, dengan rencana penerbitan 190 juta saham baru dan divestasi 352 juta saham yang saat ini dimiliki RAJA. Dengan total 20 persen saham yang akan dilepas ke publik, proses ini diharapkan menghasilkan dana sebesar Rp489 miliar hingga Rp624 miliar, atau sekitar USD30,7 juta hingga USD39,2 juta.
Dana yang terkumpul sepenuhnya akan dialokasikan untuk melunasi utang anak perusahaan RAJA yang mencapai USD9,8 juta.
Pemegang saham utama RAJA per 30 Juni 2024 mencakup PT Sentosa Bersama Mitra dengan 33,95 persen kepemilikan, diikuti oleh Hapsoro dengan 28,52 persen, PT Basis Utama Prima sebesar 11,90 persen, PT Zeze Ajuwel Tambang sebesar 6,63 persen, dan sisanya sebesar 19 persen dimiliki oleh publik.
Struktur pemegang saham ini menunjukkan diversifikasi yang cukup signifikan, memberikan keyakinan terhadap stabilitas kepemilikan perusahaan.
Keberhasilan IPO RATU tidak hanya menjadi tonggak penting bagi PT Rukun Raharja Tbk, tetapi juga membuka peluang penguatan di sektor energi nasional.
Dengan strategi yang terarah dan dukungan kepercayaan investor, langkah ini menjadi bagian dari upaya RAJA untuk mempertahankan posisi sebagai pemain utama di industri energi sekaligus memperluas cakupan bisnisnya ke segmen yang lebih menguntungkan di masa depan.(*)