KABARBURSA.COM - Para pemegang saham BBRI atau PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dapat mengantisipasi penerimaan dividen interim sebesar Rp12,7 triliun yang akan dicairkan hari ini (18/1/2024).
Dari total nilai tersebut, sekitar Rp6,8 triliun dari dividen interim akan diserahkan kepada pemerintah, sementara sejumlah Rp5,9 triliun akan dibagikan kepada publik. Setiap saham yang dimiliki oleh masyarakat umum akan menerima dividen interim sebesar Rp84.
Direktur Utama BRI, Sunarso, sebelumnya telah menyatakan bahwa pembagian Dividen Interim ini adalah bukti nyata dari komitmen BRI dalam memberikan nilai ekonomi, terutama kepada para pemegang saham.
Dengan didukung oleh strategi dan inisiatif yang mengedepankan pengelolaan modal yang cermat, BRI optimistis mampu terus menciptakan nilai tambah dan memberikan hasil yang optimal kepada pemegang saham.
"Perseroan memastikan pembagian dividen interim ini tidak akan mengganggu struktur permodalan BRI. Di sisi lain, semua kebutuhan investasi, termasuk investasi dalam teknologi informasi, sudah terpenuhi, dan cadangan untuk mengatasi berbagai risiko telah disiapkan dengan memadai," ujar Sunarso pada bulan Desember tahun lalu.
Menurut Sunarso, tingginya rasio dividen ini tidak akan berdampak buruk pada kinerja BRI, mengingat bank ini memiliki modal yang kuat. Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI per September 2023 mencapai 27,4, sebuah posisi yang sangat memadai dan jauh melampaui kebutuhan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BRI yang sekitar 17,5 persen.
Meskipun saham BBRI mengalami tekanan sebesar 0,86 persen, turun ke level 5.775 pada penutupan perdagangan hari ini (17/1/2024), pasca Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI Rate sebesar 6 persen, data RTI Business mencatat nilai transaksi perdagangan saham BBRI mencapai Rp623,86 miliar, dengan volume mencapai 107,94 juta dan frekuensi perdagangan sebanyak 16.355 kali.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.