Logo
>

Pemerintah Diminta Perbanyak Transportasi Publik Listrik

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Pemerintah Diminta Perbanyak Transportasi Publik Listrik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, meminta pemerintah memperluas moda transportasi publik berbasis listrik.

    Djoko menilai, dalam konteks tersebut, pemerintah justru mengeluarkan kebijakan untuk mendorong masyarakat membeli sepeda motor listrik. Padahal masyarakat lebih membutuhkan transportasi publik daripada kendaraan pribadi.

    "Kemenperin (Kementerian Perindustrian) justru mendorong untuk membeli motor listrik, padahal kebutuhannya adalah transportasi umum. Jumlah kendaraan bermotor ini sudah sangat tinggi di Jabodetabek. Sementara populasi kendaraan umum makin berkurang dan usia produktif menurun," ujarnya kepada Kabar Bursa, Jumat, 10 Mei 2024.

    Lebih lanjut ia menuturkan, Kemenperin memiliki program insentif kendaraan listrik sebesar Rp12,3 triliun. Namun, dia merasa program itu kurang jelas karena tidak merinci jenis kendaraannya.

    Oleh karenanya, pengamat transportasi itu menjelaskan, jika pemerintah mendorong masyarakat untuk membeli kendaraan listrik pribadi, khususnya sepeda motor, maka seharusnya hal itu perlu diubah menjadi memfokuskan untuk menambah dan memperluas armada transportasi publik berbasis listrik, utamanya di Jabodetabek.

    Apalagi, kata Djoko, Indonesia sudah dapat memproduksi bus listrik dalam negeri oleh PT INKA. Dia menuturkan produk PT INKA sudah digunakan saat G20 di Bali November 2022 lalu.

    "Sudah semestinya, pemerintah melalui kementerian-kementerian mendorong produksi dan pembelian bus listrik dalam negeri, bukan dari luar negeri. Ini bukan membenturkan, tapi kita melihat ada krisis transportasi publik saat ini," ujar dia.

    Menurut Djoko, angkutan umum di Jakarta sudah bagus, namun layanan angkutan umum di luar Jakarta masih buruk.

    "Diperlukan langkah strategis dan bermanfaat untuk mengatasi krisis ini agar masyarakat dapat menikmati layanan standar minimum transportasi umum," tambah dia.

    Terkait layanan transportasi publik, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sebelumnya pernah mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan layanan Jabodetabek Residence Connexion (JRC) untuk menjangkau pemukiman di area Bodetabek.

    Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyampaikan langkah itu diambil untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tinggal di kawasan Bodetabek.

    Syafrin menilai salah satu kendala saat ini adalah kawasan pemukiman Bodetabek belum bisa menjangkau akses-akses transportasi di Jakarta.

    “Oleh sebab itu kami saat ini tengah berupaya untuk memasifkan layanan yang namanya Jabodetabek Residence Connexion,” ujarnya kepada media termasuk Kabar Bursa di Jakarta, Sabtu, 23 Maret 2024.

    Syafrin menyampaikan, nantinya JRC ini akan menyambangi 117 kawasan pemukiman masyarakat yang terletak di Bodetabek.

    “Kami sudah memetakan JRC, ada sekitar 117 kawasan pemukiman di Bodetabek yang akan dibuka oleh layanan angkutan bus,” jelasnya.

    Syafrin pun berharap dengan adanya moda transportasi JRC, masyarakat di sekitaran Bodetabek bisa menjangkau ke titik-titik layanan transportasi di Jakarta, seperti MRT, LRT, hingga Transjakarta.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.