KABARBURSA.COM - Industri pariwisata global saat ini menghadapi tantangan dari proses pemilihan umum atau pemilu yang sedang berlangsung di banyak negara. Namun, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S Uno, tetap optimis bahwa kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini akan mencapai target sebanyak 14,3 juta orang.
Meskipun sekitar 60 negara atau setengah dari populasi dunia menghadapi pemilihan umum, kondisi ini diperparah oleh perlambatan ekonomi global dan penurunan daya beli masyarakat global.
"Meskipun begitu, kami berharap dapat meningkatkan target kunjungan wisman menjadi 17 juta orang pada tahun 2024," kata Sandiaga di kantornya pada Senin, februari 2024.
Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa total kunjungan wisman sepanjang tahun 2023 mencapai 11,67 juta orang, naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan capaian tahun 2022 yang hanya sebanyak 5,88 juta orang. Ada enam pintu masuk utama ke Indonesia, termasuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Internasional Batam, Bandara Internasional Tanjung Uban, Bandara Internasional Juanda, dan Bandara Internasional Kuala Namu.
Bandara Ngurah Rai mencatat jumlah kunjungan wisman terbanyak, mencapai 5,28 juta orang.
Sandiaga juga berencana untuk meningkatkan jumlah acara di dalam negeri, sambil memperluas program bebas visa ke negara-negara tambahan. Saat ini, jumlah negara yang memperoleh fasilitas bebas visa untuk kunjungan ke Indonesia sudah mencapai 20 negara. Selain itu, Sandiaga memperkirakan bahwa kinerja industri penerbangan nasional akan meningkat tahun ini, didorong oleh dua aksi penggabungan antara otoritas bandara dan maskapai.
Merger tersebut melibatkan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II untuk otoritas bandara, dan PT Pelita Air Service serta PT Citilink Indonesia untuk maskapai.
Menurut Sandiaga, dua aksi penggabungan tersebut akan meningkatkan frekuensi penerbangan, dengan merger antara AP I dan AP II yang akan mengurangi biaya operasional di bandara. "Kami berharap bahwa penggabungan antara anak perusahaan PT Pertamina dan PT Garuda Indonesia Tbk akan menghasilkan penambahan jumlah pesawat yang signifikan," tambah Sandiaga.