Logo
>

Pemkab Demak Jaga Stabilitas Harga Jagung

Ditulis oleh KabarBursa.com
Pemkab Demak Jaga Stabilitas Harga Jagung

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Agar petani dan peternak dapat mendapatkan harga yang saling menguntungkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak terus upayakan stabilitas harga jagung.

    Bupati Demak Eisti’anah menyampaikan, sektor pertanian mempunyai peranan strategis sebagai penyedia bahan pangan, bahan baku industri, bioenergi, dan penyerapan tenaga kerja. Selain padi, komoditas unggulan yang dikembangkan di Demak adalah jagung. Sehingga, diharapkan para petani dapat terus menyuplai kebutuhan jagung, baik di wilayah Demak maupun kabupaten lain.

    “Jagung merupakan komponen penting karena berkontribusi hingga 50 persen dalam formulasi pakan ternak, sehingga ketersediaan jagung sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha peternakan,” kata Eisti seperti dikutip, Kamis 13 Juni 2024.

    Dengan begitu, lanjut dia, pihaknya akan selalu memberikan dukungan, berupa bantuan benih, subsidi pupuk, dan pengendalian hama, sehingga petani dapat terus bersemangat dan berinovasi untuk peningkatan produksi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Demak, Agus Herawan mengatakan luasan tanaman jagung di Demak sekitar 6.010 Ha, dengan perkiraan produksi mencapai 40.342 ton/tahun. Lahan jagung tersebut kebanyakan tersebar di Kecamatan Karangawen, Mranggen, dan Guntur.

    “Di masa awal panen harga jagung Rp6.000/kg, saat ini Rp4.300/kg,” katanya.

    Dia berharap, terealisasinya panen raya jagung ini dapat memotivasi para petani muda untuk meningkatkan hasil pertanian sehingga Demak bisa menjadi salah satu sentral penghasil jagung di Jawa Tengah.

    Nilai Tukar Petani

    Nilai Tukar Petani Jawa Tengah (Jateng) pada Mei 2024 turun 0,16 persen atau sebesar 110,79. Nilai tersebut turun dibanding NTP bulan sebelumnya yang mencapai 110,97.

    Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Penurunan NTP disebabkan adanya penurunan Indeks Harga yang Diterima petani (It) sebesar 0,47 persen lebih lambat dibanding penurunan Indeks Harga yang Dibayar petani (Ib) sebesar 0,30 persen.

    Sementara, Subsektor yang mengalami penurunan NTP adalah subsektor perikanan sebesar 1,63 persen dan subsektor tanaman pangan sebesar 1,24 persen. Sedangkan, subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah subsektor hortikultura sebesar 2,16 persen; subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,12 persen; dan subsektor peternakan sebesar 0,76 persen.

    Pada Mei 2024, komoditas pertanian yang mengalami penurunan harga antara lain gabah, jagung, cabai rawit, tomat, wortel, pisang, buncis, kacang panjang, pepaya, semangka, karet, teh, kelapa, ayam ras pedaging, ayam kampung/buras, itik manila, ayam ras petelur, kembung, teri, udang laut, bandeng payau, udang payau, dan gurame tawar.

    Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain kacang kedelai, kacang tanah, kol/kubis, petai, bawang daun, bawang merah, kentang, salak, cabai merah, kopi, tebu, sapi potong, kambing, sapi perah, tongkol, sembilang, dan rajungan.

    Diantara 38 Provinsi, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu sebesar 2,17 persen dan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Barat yaitu sebesar 3,13 persen.

    Indeks Konsumsi Rumah Tangga Jateng, pada Mei 2024 mengalami deflasi sebesar 0,53 persen. Hal ini disebabkan oleh penurunan pada indeks sub kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,94 persen; perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,15 persen; dan pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen.

    Sementara subkelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,49 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,17 persen; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,11 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,08 persen; kesehatan sebesar 0,06 persen; dan transportasi sebesar 0,04 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan serta pendidikan tidak mengalami perubahan indeks (relatif stabil).

    Sementara itu, pada Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Jawa Tengah Mei 2024 tercatat sebesar 114,44 atau turun sebesar 0,57 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya sebesar 115,10.

    Pertanian Modern

    Pemerintah Kota (Pemkot)  Semarang bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mendorong pertanian modern dengan teknologi yang memudahkan petani.

    Wali  Kota Semarang Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan pihaknya sudah meminta bantuan dari BRIN.

    “Terutama karena BRIN sudah bekerja sama dengan Pemerintah Kota dalam mengembangkan riset-riset,” kata Hevearita, Rabu, 8 Mei 2024.

    Dia menjelaskan bahwa kerja sama dengan BRIN dimulai dengan penelitian terkait pengembangan Kebun Raya di Tinjomoyo.

    “Pemkot  Semarang akan mengajak BRIN untuk melakukan riset-riset teknologi terkait Kebun Raya di Tinjomoyo,” katanya.

    Hutan wisata Tinjomoyo, yang luasnya sekitar 57 hektare, direncanakan akan diubah menjadi Kebun Raya. Koordinasi dengan BRIN sudah terjalin, dan hutan wisata Tinjomoyo diharapkan akan menjadi pusat riset dan penelitian botani di  Kota Semarang.

    Selain itu, bentuk kerja sama lain dengan BRIN adalah pemanfaatan aset di Balai Benih Pertanian dan Balai Benih Perikanan di Mijen.

    “Kami ingin menciptakan sinergi antara Pemkot dengan BRIN, sehingga hasil penelitian dapat mendukung kebutuhan petani dengan alat-alat modern. Harapannya, ini akan menciptakan pertanian yang lebih modern,” tambahnya.

    Dalam kesempatan tersebut, bersama Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina) dan Kelompok Tani Ayem Tenang, dilakukan panen padi jenis Inpari di lahan seluas 5 hektare.

    “Hari ini kami melakukan panen bersama Maporina, sebagai bagian dari upaya menciptakan makanan sehat bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Hevearita juga memberikan edukasi terkait penanganan stunting kepada kelompok wanita tani dan PKK di Kecamatan Mijen.

    “Kami memberikan edukasi tentang penanganan stunting dengan bahan yang terjangkau dan cocok dikonsumsi oleh seluruh keluarga,” jelasnya.

    Salah satu contoh yang diberikan adalah menu lele kare, yang memiliki nilai gizi dan protein tinggi yang baik untuk perbaikan gizi anak-anak penderita stunting. (byu/prm)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi