KABARBURSA.COM - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menargetkan dapat memberikan pinjaman modal usaha tanpa bunga dengan total Rp60 miliar untuk 2.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada tahun 2024.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan bahwa plafon pinjaman modal telah dinaikkan dari Rp20 juta per UMKM menjadi Rp40 juta per UMKM.
“Maka bunga 11 persen yang seharusnya dibayar oleh peminjam, kami tanggung sepenuhnya melalui APBD Kepri,” kata Ansar, di Batam, Selasa,21 Mei 2024.
Ia menjelaskan bahwa sejak tahun 2021 hingga Februari 2024, Pemprov Kepri telah menyalurkan pinjaman modal usaha sebesar Rp21,78 miliar untuk UMKM. Langkah ini diambil untuk memastikan UMKM di Kepri tetap beroperasi, dan pemerintah provinsi berkomitmen untuk mendorong perkembangan usaha.
“Kita harus mengakui bahwa UMKM menjadi salah satu penyelamat ekonomi bangsa selama pandemi COVID-19 yang berlangsung selama dua tahun,” jelasnya.
Selain mendukung perkembangan UMKM melalui pinjaman modal usaha tanpa bunga, Pemprov Kepri juga bekerja sama dengan BI Kepri untuk melakukan pembinaan dan kurasi produk-produk unggulan di tujuh kabupaten/kota di provinsi tersebut.
“Kami terus bekerja sama menggelar roadshow Gebyar Melayu Pesisir yang telah banyak dilaksanakan dengan BI Kepri,” ujar Ansar.
Lebih lanjut, Ansar menyatakan, bahwa pihaknya terus membangun sinergi dengan berbagai instansi seperti BI, Satgas Halal Kepri, BPOM, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk menyediakan layanan perizinan terpadu yang lebih mudah dan cepat bagi pelaku UMKM.
“Mudah-mudahan usaha kami dapat membangun semangat untuk menggali potensi besar dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan,” pungkas Ansar.
Bazar UMKM MTQH X Kepri
Sementara itu, di acara Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadist (MTQH) X tingkat Provinsi Kepri tahun 2024 di Dataran Engku Putri, Kota Batam diramaikan bazar UMKM. Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan bahwa ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi kreatif di daerahnya.
“Bazar ini tidak hanya menampilkan produk UMKM unggulan dari setiap Kabupaten/Kota, tetapi juga membantu mereka untuk terus tumbuh dan berkembang,” katanya.
Ansar juga menyatakan bahwa Pemprov Kepri berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang cepat dan mudah bagi pelaku UMKM dalam proses perizinan usaha.
“Dinas terkait harus memberikan izin berusaha dengan mudah kepada pelaku UMKM,” tambahnya.
Ansar menjelaskan bahwa pemerintah juga terus mendukung ekonomi kreatif UMKM melalui kolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Kepri, Balai POM, dan lembaga perbankan untuk memberikan pendampingan serta permodalan usaha.
“Ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam menggerakkan roda ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja yang luas,” ucapnya.
Dalam rangkaian kegiatan MTQH X Provinsi Kepri yang berlangsung di Dataran Engku Putri, Kota Batam dari tanggal 20 hingga 27 Mei 2024, turut diadakan bazar yang diikuti oleh puluhan pelaku UMKM dari sektor kuliner, kriya, dan fashion.
Salah satu warga Batam, Fitri, mengaku senang dengan adanya bazar UMKM yang menawarkan berbagai produk.
“Saya senang karena ada banyak pilihan jajanan di sini, dan harganya juga cukup terjangkau. Semoga kita juga bisa membantu para pelaku UMKM di Kota Batam dengan membeli produk yang mereka jual,” ujarnya.