KABARBURSA.COM - Pelaku usaha minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) Kalimantan Barat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam transaksi di Bursa CPO Indonesia
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kasan menjelaskan hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan transaksi di Bursa CPO Indonesia agar semakin likuid, dipercaya, dan mencerminkan harga pasar.
“Kami mengajak para pelaku usaha CPO di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat untuk berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusinya dalam implementasi transaksi melalui Bursa CPO Indonesia,” kata Kasan, Senin 8 Juli 2024.
Kasan menyebut, CPO merupakan komoditas strategis yang memiliki potensi ekspor tinggi sehingga perlu dioptimalkan. Untuk itu, lanjut Kasan, pihaknya membentuk Bursa CPO Indonesia yang diresmikan pada Oktober 2023 sebagai salah satu usaha dalam tata kelola CPO.
Kasan pun berharap, pelaku usaha CPO tidak lagi menggunakan harga dari bursa Malaysia dan Rotterdam, namun sepenuhnya menggunakan harga dari Bursa CPO Indonesia.
Lebih lanjut Kasan menambahkan, transaksi di Bursa CPO Indonesia diharapkan akan membentuk harga acuan yang dapat digunakan untuk mendorong perbaikan harga tandan buah segar (TBS) oleh Kementerian Pertanian.
Selain itu, dia bilang, cara ini juga berguna agar harga acuan biodiesel yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi lebih akurat. Harga acuan yang terbentuk dapat digunakan sebagai pembobot harga tertinggi dalam penetapan harga referensi ekspor CPO.
Sementara itu Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mencatat volume transaksi harian Crude Palm Oil (CPO) di pertengahan 2024.
Direktur Utama ICDX Nursalam beberapa waktu lalu mengungkap, volume transaksi CPO berjangka atau CPO Futures mencatat kinerja yang cukup baik hingga pertengahan tahun ini. Dia menyebut, volume transaksi di Bursa CPO Indonesia menyentuh 100 lot per hari.
“Sampai dengan pertengahan tahun ini untuk volume transaksi CPO Berjangka atau CPO Futures cukup baik. Rata-rata per hari bisa mencapai 100 lot atau 500 ton per hari,” kata Nursalam kepada Kabar Bursa, Jumat, 28 Juni 2024.
Meski transaksi CPO Futures mencatat kenerja baik, Nursalam juga mencatat terhambatnya transaksi CPO Fisik. Dia menyebut, hal itu terjadi karena para pelaku usaha masih memantau dinamika pasar.
“Sayangnya untuk transaksi CPO Fisik-nya masih stuck dan beberapa pelaku masih wait and see untuk masuk ke perdagangan bursa CPO,” jelasnya.
Nursalam menilai, para pengusaha CPO masih mempersiapkan diri untuk bergumul dalam transaksi Bursa CPO Indonesia. Di sisi lain, dia juga menilai para pengusaha tengah beradaptasi dengan pasar Bursa CPO.
Sementara, saat ini, ICDX telah memiliki 50 anggota perusahaan CPO. Meski begitu, Nursalam menyebut baru tercatat sebanyak 16 anggota yang aktif bertransaksi di Bursa CPO Indonesia.
“Ya mereka sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk bisa beradaptasi dengan pasar Bursa tentunya,” ungkapnya.
Berdasarkan data Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) periode 1 November hingga 21 Juni 2024, harga CPO di Bursa Indonesia ICDX, Bursa Malaysia, dan tender KPBN terpantau bergerak fluktuatif.
Akan tetapi, bursa Malaysia sempat menyentuh harga tertinggi hampir menyentuh 15.500 pada awal April. Sedangkan bursa CPO indonesia-ICDX awal April kenaikan tertinggi hampir menyentuh 15.000. Dan tender KPBN di bulan yang sama hanya menyentuh 13.500.
Namun, bursa ICDX sempat menyentuh harga terendahnya di bawah 10.500 pada Desember 2023.
“Kami mencatat kenaikan harga CPO di bursa CPO Inconesia ICDX, Bursa Malaysia dan Tender KPBN juga tidakk naik signifikan, (kurva) malah turun di bursa ICDX (Bursa CPO Indonesia),” ungkap Ketua Apkasindo, Gulat Manurung.
Secara hitungan ekonomi, kata Gulat, mestinya melemahnya rupiah mengerek harga CPO. Faktanya, kata dia, tidak ada kenaikan harga yang signifikan.
“Secara hitungan ekonomi memang seharusnya naik harga CPO karena di Bursa Indnesia maupun tender CPO KBPN itu memakai rupiah, tapi faktanya tidak naik,” ujarnya.
Hasilkan Bio Diesel dari Kelapa Sawit
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI mendorong industri kelapa sawit di Indonesia untuk memperluas produksi hilirisasi, terutama dalam pembuatan biodiesel sebagai produk turunan selain minyak goreng.
Pembina Industri dari Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin, Jefrinaldi, mengatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas kelapa sawit.
Di Kota Padang, Sumatera Barat, tercatat ada empat perusahaan kelapa sawit yang telah memproduksi minyak goreng, dengan salah satunya berhasil melakukan hilirisasi untuk menghasilkan biodiesel.
“Di antara keempat perusahaan tersebut, hanya satu yang telah melakukan langkah hilirisasi untuk memproduksi biodiesel,” ungkapnya, Kamis 4 Juli 2024.
Salah satu contoh adalah PT Padang Raya Cakrawala, yang di tahun ini akan memulai produksi biodiesel dari minyak kelapa sawit dengan kapasitas pemasangan 419 ton per tahun.
Meskipun demikian, jumlah ini masih kecil dibandingkan dengan total produksi minyak goreng di Provinsi Sumatera Barat, yang mencapai 91.000 ton per tahun.
Kemenperin mendorong agar lebih banyak perusahaan tidak hanya fokus pada produksi minyak goreng, tetapi juga mengembangkan produksi biodiesel sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan dan bernilai tambah. (yog/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.