Logo
>

Penjelasan BEI soal Trading Halt Hari ini, Simak!

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik jelaskan otomatis sesuaikan harga pasar

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Penjelasan BEI soal Trading Halt Hari ini, Simak!
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menunjukkan pelemahan ke level 6.198,56 pada perdagangan Selasa, 18 Maret 2025. (Foto: Kabarbursa/Abbas Sandji)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menjelaskan pembukaan perdagangan perdana pascalibur lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 Hijriah langsung disambut penghentian sementara perdagangan atau trading halt.

    Perdagangan hari ini, lanjut Jeffrey, dibuka di sesi pre-opening, di mana pembentukan harga dilakukan melalui mekanisme call auction. Berbeda dengan sesi reguler yang menggunakan continuous auction, di mana order beli dan jual langsung dicocokkan secara berkesinambungan, call auction mengumpulkan seluruh order terlebih dahulu, lalu menetapkan satu harga pembukaan untuk setiap saham berdasarkan titik temu terbaik antara penawaran beli dan jual.

    "Karena terjadi di saat pre-opening di mana pembentukan harga di pre-opening dilakukan dengan mekanisme call auction (bukan continuous auction), dan harga setiap saham terbentuk di 1 harga," kata Jeffrey melalui keterangan tertulis di Jakarta pada Senin, 8 April 2025.

    Akibatnya, seluruh saham yang diperdagangkan di pre-opening hanya memiliki satu harga terbentuk, yang mencerminkan tekanan jual dan beli pada saat itu. Dalam kondisi pasar yang mengalami tekanan ekstrem seperti hari ini, harga-harga saham langsung jatuh ke batas bawahnya (auto rejection bawah/ARB) pada saat pre-opening, sebelum perdagangan reguler sempat berjalan.

    Sebagaimana diketahui, IHSG dibuka melemah tajam pada perdagangan hari ini, turun 598,56 poin atau 9,19 persen ke level 5.912,06 pada Senin, 8 April 2025. Sepanjang sesi pembukaan, indeks langsung menyentuh titik terendahnya di level tersebut, setelah dibuka di posisi 6.510,62, setara dengan level penutupan sebelumnya. 

    Konsekuensinya, BEI melakukan penghengtian perdagangan selama 30 menit. Jika selama 30 menit tidak ada perbaikan harga, trading halt akan dilanjutkan kembali. 

    Pada pukul 09.56 WIB ada sebanyak 13 saham menguat, 649 saham melemah dan 69 saham stagnan. Sebanyak 13 emiten berhasil mencatat kenaikan harga saham, mencerminkan adanya aksi beli selektif dari investor terhadap saham-saham tertentu.

    PT Shield On Service Tbk (SOSS), yang bergerak di sektor jasa keamanan dan outsourcing, memimpin daftar top gainers dengan lonjakan harga sebesar 22,58 persen ke level Rp456. Saham ini mencatat volume perdagangan sebesar 10,92 juta saham.

    Disusul oleh PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA), perusahaan distribusi barang konsumen dan makanan, yang menguat 8,26 persen ke Rp6.550 dengan nilai transaksi mencapai Rp82,56 miliar. Sementara itu, emiten produsen bahan kemasan PT Tunas Alfin Tbk (TALF) melonjak 8,09 persen ke Rp294.

    PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI), perusahaan di bidang perdagangan alat berat dan kendaraan khusus, turut menguat 7,14 persen ke Rp15 dengan volume sebesar 16,38 juta saham. Kenaikan juga dialami PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV), emiten properti dan furnitur, yang naik 5,26 persen ke Rp100.

    PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), perusahaan infrastruktur menara telekomunikasi, menguat 4,96 persen ke Rp1.270 dengan transaksi sebesar Rp16,96 juta saham. Saham PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN), perusahaan agrikultur dan pengolahan kelapa sawit, naik 4,41 persen ke Rp71.

    Saham perusahaan jasa keuangan PT Victoria Investama Tbk (VICO) menguat 3,41 persen ke Rp182, sementara PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS), yang bergerak di jasa penunjang sektor migas, naik 2,90 persen ke Rp142.

    Bank swasta PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) turut menguat 2,34 persen ke Rp875, disusul PT Siantar Top Tbk (STTP), produsen makanan ringan dari sektor barang konsumsi, yang naik 1,42 persen ke Rp10.750.

    PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM), perusahaan farmasi nasional, mencatat kenaikan 0,88 persen ke Rp228. Kemudian, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), yang fokus pada perkebunan kelapa sawit, naik 0,81 persen ke Rp500.

    Menutup daftar, saham PT ITSEC Asia Tbk (CYBR), penyedia layanan keamanan siber dari sektor teknologi, naik tipis 0,72 persen ke Rp700 dengan nilai transaksi jumbo mencapai Rp4,21 miliar.

    Investor Perlu Wait and See

    Pergerakan ini menandai koreksi paling tajam dalam beberapa bulan terakhir, memperpanjang tren pelemahan yang dipicu oleh kombinasi sentimen global dan kekhawatiran domestik. Trading halt ini diterapkan karena anjloknya harga saham karena kebijakan tarif yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Head Of Reasearch Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata menyebutkan bahwa fenomena ini merupakan reaksi wajar dari pasar yang mencoba menyesuaikan diri (adjusting) dengan dinamika pasar global selama periode libur lebaran. 

    "Ini pertama kalinya saya dalam karier di pasar modal menyaksikan IHSG dibuka langsung trading halt. Dan ini akan berlangsung selama 30 menit ke depan," ujar Liza dalam segmen Dialog Analis di Bursa Pagi-Pagi pada Selasa, 8 April 2025.

    Ia juga menyinggung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pagi ini merilis aturan baru, yang menyatakan jika indeks kembali turun hingga 15 atau bahkan 20 persen setelah masa trading halt pertama, maka bursa akan kembali dihentikan selama 30 menit berikutnya. Sementara Bank Indonesia juga melakukan penyesuaian mekanisme auto rejection bawah atau ARB menjadi 15 persen untuk mengantisipasi tekanan lanjutan.

    Liza menjelaskan bahwa gejolak ini dipicu oleh kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump yang diberlakukan secara luas terhadap negara mitra dagangnya, memicu ketegangan dagang global. “S&P 500 sudah turun 14 persen secara year-to-date, Dow Jones minus 10 persen, dan Indonesia yang sebelum libur masih minus 16 persen year-to-date juga akhirnya harus mengikuti tekanan global,” jelasnya.

    Menurutnya, tekanan ini sudah dapat diantisipasi oleh pelaku pasar, terutama bagi yang telah melakukan strategi pengurangan portofolio menjelang libur panjang. “Ini adalah aftermath yang harus kita hadapi. Gelombang tsunami global belum usai,” tambahnya.

    Saat ditanya tentang potensi panic selling lanjutan, Liza menilai secara psikologis pasar dalam posisi yang rentan. Namun ia menegaskan bahwa sebagian besar tekanan kemungkinan sudah terkompres selama libur panjang, dan saat ini tinggal proses penyesuaian harga saja. “Pasar Asia seperti Nikkei dan bursa China mulai menghijau. Ini memberi harapan akan technical rebound dalam jangka pendek,” ujarnya.

    Namun ia juga memperingatkan bahwa secara fundamental, tantangan belum selesai. Nilai tukar rupiah yang melemah hingga menyentuh kisaran Rp16.700–Rp17.000, serta ketidakpastian lanjutan dari kebijakan perdagangan AS menjadi variabel penting yang wajib dipantau investor.

    Liza menyarankan investor untuk sementara waktu bersikap wait and see. “Kita tunggu sampai IHSG menemukan support yang cukup solid. Volatilitas akan tinggi setidaknya dalam sepekan ke depan,” katanya. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".