Logo
>

Penyebab Kerusakan Injeksi Motor dan Biaya Servisnya

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Penyebab Kerusakan Injeksi Motor dan Biaya Servisnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sistem injeksi pada motor telah menjadi teknologi yang umum digunakan pada berbagai merek dan tipe sepeda motor modern. Injeksi bahan bakar menawarkan sejumlah keunggulan, seperti efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan emisi gas buang yang lebih rendah.

    Namun, seperti komponen motor lainnya, sistem injeksi juga bisa mengalami kerusakan. Berikut penyebab utama kerusakan sistem injeksi motor serta estimasi biaya servis yang mungkin dikeluarkan untuk memperbaikinya.

    Penyebab Kerusakan Injeksi Motor

    Sistem injeksi bekerja dengan cara mengalirkan bahan bakar ke ruang bakar mesin secara otomatis dan terukur. Komponen utama sistem ini terdiri dari injektor, fuel pump, dan sensor-sensor yang memonitor kebutuhan bahan bakar mesin.

    Ketika salah satu komponen tersebut rusak, performa motor bisa menurun drastis. Berikut beberapa penyebab umum kerusakan pada sistem injeksi motor:

    - Kotoran di Injektor

    Salah satu penyebab paling umum dari kerusakan injeksi motor adalah kotoran yang menyumbat injektor. Kotoran ini dapat berasal dari bahan bakar yang kualitasnya rendah atau dari residu yang terbentuk seiring pemakaian motor.

    Jika injektor tersumbat, aliran bahan bakar ke mesin tidak akan optimal, yang berdampak pada performa motor. Akibatnya, motor bisa terasa tersendat, sulit dihidupkan, atau konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.

    - Fuel Pump yang Melemah

    Fuel pump bertugas untuk memompa bahan bakar dari tangki ke injektor. Jika fuel pump mengalami penurunan performa atau bahkan rusak, tekanan bahan bakar yang dialirkan ke injektor akan menurun.

    Hal ini dapat menyebabkan motor sulit dinyalakan, kehilangan tenaga saat akselerasi, atau mati mendadak. Penyebab kerusakan fuel pump bisa disebabkan oleh bahan bakar yang kotor atau pemakaian yang terlalu lama tanpa perawatan.

    - Kerusakan Sensor Oksigen (O2 Sensor)

    Sensor oksigen bertugas mengukur kadar oksigen dalam gas buang untuk membantu sistem injeksi menentukan jumlah bahan bakar yang diperlukan oleh mesin.

    Jika sensor ini rusak atau tidak berfungsi dengan baik, motor bisa mengalami masalah seperti tenaga yang berkurang atau boros bahan bakar. Sensor oksigen yang kotor atau aus sering kali menjadi penyebab utama masalah ini.

    - Masalah pada ECU (Electronic Control Unit)

    ECU adalah otak dari sistem injeksi yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengontrol aliran bahan bakar berdasarkan data dari berbagai sensor. Jika ECU mengalami kerusakan, maka seluruh sistem injeksi tidak akan bekerja dengan baik. Kerusakan pada ECU bisa disebabkan oleh gangguan listrik, kelembaban, atau komponen internal yang sudah tua.

    - Kabel atau Koneksi Listrik yang Rusak

    Kabel yang menghubungkan sensor, injektor, dan ECU memainkan peran penting dalam kinerja sistem injeksi. Jika ada kabel yang putus, longgar, atau korosi, aliran data atau listrik bisa terhambat, sehingga sistem injeksi tidak berfungsi dengan baik. Kabel yang rusak sering kali sulit dideteksi dan memerlukan pemeriksaan menyeluruh.

    Estimasi Biaya Servis Injeksi Motor

    Ketika sistem injeksi mengalami kerusakan, biaya perbaikan dapat bervariasi tergantung pada komponen yang rusak dan tingkat kerusakannya. Berikut adalah estimasi biaya servis yang umum untuk perbaikan sistem injeksi motor.

    - Membersihkan Injektor

    Membersihkan injektor adalah servis yang paling umum dilakukan ketika motor mengalami masalah dengan sistem injeksi. Proses pembersihan injektor umumnya memakan biaya antara Rp100.000 hingga Rp300.000, bergantung pada bengkel dan jenis motor. Jika injektor harus diganti, biaya tambahan sekitar Rp500.000 hingga Rp1 juta per injektor mungkin diperlukan, tergantung pada merek dan tipe motor.

    - Penggantian Fuel Pump

    Jika fuel pump motor Anda mengalami kerusakan, biaya penggantian bisa bervariasi tergantung pada tipe motor. Untuk motor skutik atau bebek, penggantian fuel pump biasanya memakan biaya antara Rp800.000 hingga Rp1,5 juta. Untuk motor sport atau motor besar, biayanya bisa mencapai Rp2 juta atau lebih.

    - Penggantian Sensor Oksigen (O2 Sensor)

    Sensor oksigen yang rusak memerlukan penggantian segera untuk memastikan sistem injeksi berfungsi optimal. Biaya penggantian sensor oksigen umumnya berkisar antara Rp300.000 hingga Rp700.000, tergantung jenis motor dan harga sensor yang digunakan.

    - Servis atau Penggantian ECU

    Jika ECU mengalami kerusakan, biaya perbaikannya bisa cukup tinggi. Untuk servis atau reset ECU, biaya yang diperlukan bisa sekitar Rp500.000 hingga Rp1 juta. Namun, jika ECU harus diganti, harganya bisa jauh lebih mahal, mencapai Rp2 juta hingga Rp5 juta, tergantung pada jenis motor dan spesifikasi ECU.

    - Perbaikan Kabel atau Koneksi Listrik

    Masalah pada kabel atau koneksi listrik sering kali sulit dideteksi, dan memerlukan biaya pemeriksaan sekitar Rp100.000 hingga Rp200.000. Jika kabel perlu diganti atau diperbaiki, biaya tambahan sekitar Rp200.000 hingga Rp500.000 mungkin diperlukan, bergantung pada kerusakan dan jenis kabel.

    Perawatan Rutin untuk Mencegah Kerusakan Injeksi

    Untuk menghindari kerusakan pada sistem injeksi, pemilik motor disarankan melakukan perawatan rutin seperti menggunakan bahan bakar berkualitas, membersihkan injektor secara berkala, dan memeriksa komponen-komponen injeksi lainnya secara teratur.

    Biaya perawatan preventif umumnya lebih murah dibandingkan perbaikan besar. Misalnya, servis injeksi rutin biasanya memakan biaya sekitar Rp150.000 hingga Rp300.000 dan bisa membantu menghindari kerusakan yang lebih serius. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.