KABARBURSA.COM - Ekonom senior Fauzi Ichsan menegaskan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memegang peran esensial dalam menopang perekonomian nasional.
Di tengah keterbatasan moneter dan amunisi fiskal, Fauzi menyatakan bahwa investasi BUMN dan sektor swasta menjadi pilar utama selain konsumsi domestik.
"Konsumsi domestik tidak bisa sendirian menopang belanja pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi, baik dari sektor swasta maupun BUMN, harus ditingkatkan tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari segi produktivitas dan efektivitasnya dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi," ujar Fauzi dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis 13 Juni 2024.
Sebagai pilar utama, investasi BUMN harus produktif dan efektif. Fauzi mengakui bahwa BUMN telah melakukan transformasi signifikan dalam lima tahun terakhir untuk mencapai organisasi yang lebih produktif dan efektif.
Contoh nyata adalah transformasi besar-besaran yang dilakukan di bawah kepemimpinan Kementerian BUMN. Transformasi ini berhasil mengatasi sejumlah masalah pelik yang telah lama membelit.
Krisis pandemi COVID-19 pada tahun 2020 kembali memicu momentum transformasi ekonomi, khususnya di sektor BUMN. Fauzi menilai bahwa dalam empat tahun terakhir, transformasi dan restrukturisasi di sektor BUMN telah menunjukkan hasil yang memuaskan.
Dia menjelaskan bahwa transformasi tersebut berhasil menyelesaikan masalah struktural yang lama menghambat produktivitas dan efektivitas BUMN, termasuk di sektor karya, asuransi, hingga proyek kereta cepat.
"(BUMN) menyelesaikan masalah legacy dan struktural yang rumit seperti permasalahan Jiwasraya, Jasindo, Garuda, beberapa perusahaan karya, kereta cepat, dan lainnya. Langkah-langkah ini terbukti berhasil mengurangi beban APBN," ungkapnya.
BUMN juga melakukan transformasi tata kelola perusahaan. Fauzi mengapresiasi langkah tegas Menteri BUMN Erick Thohir yang menutup BUMN yang mengalami kegagalan sistemik akibat kelalaian dalam menerapkan tata kelola yang baik di masa lalu.
Menurut Fauzi, keberhasilan transformasi BUMN telah diakui secara internasional. Prestasi ini mendapatkan apresiasi dari lembaga-lembaga keuangan internasional terkemuka seperti Asian Development Bank (ADB), Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Dengan transformasi dan restrukturisasi tersebut, kinerja sektor BUMN pun membaik. Hal ini terlihat dari peningkatan laba, serta pembayaran pajak dan dividen ke kas negara.
Selain itu, pertumbuhan sektor BUMN juga membantu menyerap tenaga kerja yang terdampak pandemi COVID-19, ujarnya.
Fauzi merinci pentingnya kontribusi BUMN terhadap kas negara. Dia menyatakan bahwa pembayaran pajak dan dividen BUMN telah memperkuat fundamental perekonomian nasional.
Sebagai contoh, sektor BUMN berkontribusi sebesar 20 persen dari total penerimaan negara pada tahun 2022, yang berasal dari pajak, PNBP, dan dividen. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan investor, tetapi juga memperkuat fundamental ekonomi Indonesia, ungkap Fauzi.
Fauzi menilai reformasi dan transformasi sektor BUMN sebagai solusi penting bagi perekonomian nasional yang sempat terguncang pandemi.
Dengan transformasi di sektor BUMN, budaya profesionalisme akan terus menguat di kalangan pelaku ekonomi, sebagai modal untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Penambahan Anggaran Kementerian
Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PAN, Jon Erizal, mendorong Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengajukan penambahan anggaran guna memperkuat kinerjanya.
Jon yakin bahwa dukungan anggaran Kementerian BUMN akan berdampak signifikan terhadap peningkatan dividen BUMN di masa mendatang.
“Kementerian BUMN jangan ragu mengajukan anggaran sepanjang bisa menghasilkan dividen lebih besar untuk negara, yang berdampak besar dalam meringankan beban pendapatan negara dari pajak,” ujar Jon melalui keterangan di Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024.
Jon menyebut, pemerintah seharusnya mendukung penambahan alokasi anggaran untuk Kementerian BUMN.
Sebagai alternatif, BUMN bisa kembali memanfaatkan dividen untuk pengembangan usaha atau aksi korporasi guna meningkatkan dividen ke depan.
“Misalnya, dividen sebesar Rp81 triliun itu sepenuhnya atau sebagian kembali ke BUMN untuk menghasilkan dividen lebih besar lagi. Ini bisa menjadi opsi dalam mendorong penerimaan negara dalam bentuk dividen ke depan,” kata Jon.
Sebelumnya, Jon mengaku prihatin dengan rendahnya alokasi anggaran untuk Kementerian BUMN dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Menurutnya, rendahnya alokasi anggaran tidak sebanding dengan tanggung jawab dan kontribusi Kementerian BUMN kepada negara dan masyarakat selama ini.
Pagu anggaran Kementerian BUMN untuk 2025 tercatat hanya sebesar Rp277,498 miliar, lebih rendah 16 persen dari pagu anggaran sebelumnya yang mencapai Rp328 miliar.
“Saya prihatin anggaran Kementerian BUMN kecil sekali dibandingkan kementerian lain. Padahal capaiannya luar biasa,” ucapnya.
Jon mencontohkan bagaimana Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir telah memecahkan rekor dividen tertinggi sepanjang sejarah.
Dengan berbagai transformasi, lanjut Jon, Erick berhasil mencapai dividen sebesar Rp81 triliun tahun lalu dan ditargetkan meningkat menjadi Rp85 triliun tahun ini.
“Kami sangat apresiasi untuk Kementerian BUMN yang sampai hari ini layak diacungi dua jempol karena kita lihat aksi-aksi korporasi yang dilakukan sejak awal terlihat sekali hasilnya, luar biasa,” ujar Jon.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.