KABARBURSA.COM - Harga emas batangan yang dikeluarkan oleh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, menunjukkan tren penguatan selama sepekan terakhir.
Pada awal pekan, harga emas Antam berada di angka Rp1.478.000 per gram, dan pada akhir pekan mengalami peningkatan menjadi Rp1.495.000 per gram. Ini berarti terdapat kenaikan sebesar Rp17.000 selama satu minggu.
Tidak hanya harga emas itu sendiri, harga buyback juga menunjukkan tren positif. Buyback, yang merupakan harga yang diberikan kepada pemegang emas Antam ketika mereka menjual kembali emasnya, mengalami kenaikan sebesar Rp27.000.
Pada awal pekan, harga buyback tercatat Rp1.317.000 per gram, dan pada akhir pekan naik menjadi Rp1.344.000 per gram.
Merujuk kepada informasi yang dirilis oleh Logam Mulia, berikut adalah rincian pergerakan harga emas Antam selama pekan ini:
- Senin, 7 Oktober 2024: Harga emas mencapai Rp1.478.000 per gram dengan buyback sebesar Rp1.317.000 per gram.
- Selasa, 8 Oktober 2024: Terjadi kenaikan harga sebesar Rp3.000, sehingga harga emas menjadi Rp1.481.000 per gram dan buyback menjadi Rp1.323.000 per gram.
- Rabu, 9 Oktober 2024: Harga emas mengalami penurunan sebesar Rp8.000, turun menjadi Rp1.473.000 per gram dengan buyback di angka Rp1.327.000 per gram.
- Kamis, 10 Oktober 2024: Kembali terjadi penurunan signifikan, harga emas Antam turun sebesar Rp10.000 menjadi Rp1.473.000 per gram, sedangkan buyback menjadi Rp1.318.000 per gram.
- Jumat, 11 Oktober 2024: Memasuki akhir pekan, harga emas menguat kembali dengan kenaikan sebesar Rp8.000 menjadi Rp1.481.000 per gram, dan buyback meningkat menjadi Rp1.328.000 per gram.
- Sabtu, 12 Oktober 2024: Di hari ini, harga emas kembali mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp14.000, menembus angka Rp1.495.000 per gram. Buyback juga mengikuti tren yang sama, naik menjadi Rp1.344.000 per gram.
- Harga ini bertahan hingga hari Minggu, 13 Oktober 2024.
Penting untuk dicatat bahwa harga yang tercantum merupakan harga yang berlaku di Butik Emas LM yang berlokasi di Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta Timur, sehingga mungkin terdapat perbedaan harga di gerai penjualan emas Antam lainnya.
Kebijakan Pajak dan Pembelian Emas
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, setiap pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,9 persen. Namun, jika pembeli ingin mendapatkan tarif pajak yang lebih rendah, yaitu 0,25 persen, mereka diwajibkan untuk menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dalam setiap transaksi. Setiap pembelian emas batangan juga akan dilengkapi dengan bukti potong PPh 22.
Untuk transaksi buyback, yang diatur oleh PMK yang sama, penjualan emas batangan ke Antam dengan nilai lebih dari Rp10 juta akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP, dan 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP. Hal ini menunjukkan pentingnya NPWP bagi investor yang ingin meminimalkan beban pajak pada transaksi mereka.
Rincian Harga Emas Terkini
Berikut adalah rincian harga emas Antam yang berlaku pada hari ini, Minggu, 13 Oktober 2024:
- Emas 0,5 gram: Rp750.000
- Emas 1 gram: Rp1.400.000
- Emas 2 gram: Rp2.740.000
- Emas 3 gram: Rp4.085.000
- Emas 5 gram: Rp6.775.000
- Emas 10 gram: Rp13.495.000
- Emas 25 gram: Rp33.612.000
- Emas 50 gram: Rp67.145.000
- Emas 100 gram: Rp134.212.000
- Emas 250 gram: Rp335.265.000
- Emas 500 gram: Rp670.320.000
- Emas 1.000 gram: Rp1.340.600.000
Pergerakan harga emas ini mencerminkan kondisi pasar dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan dalam ekonomi global, permintaan investasi, dan kebijakan pemerintah. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan harga dan peraturan yang berlaku agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.
Harga Emas Dunia
Sementara itu, harga emas dunia naik 1 persen pada Jumat, 11 Oktober 2024, seiring data inflasi Amerika Serikat yang memperkuat kemungkinan pemangkasan suku bunga. Kondisi ini membuat dolar AS melemah, sementara ketegangan geopolitik di Timur Tengah turut mendorong permintaan terhadap aset aman seperti emas.
Harga emas spot naik menjadi USD2.656,09 per ons, menandai kenaikan selama dua hari berturut-turut. Sementara itu, harga kontrak berjangka emas AS meningkat 1,3 persen menjadi USD2.674,40.
“Ekonomi masih cukup kuat, namun The Fed berada dalam dilema karena mereka mempertimbangkan pemotongan suku bunga meskipun beberapa sektor, seperti perumahan, mengalami perlambatan signifikan,” ujar ahli strategi pasar senior di RJO Futures, Daniel Pavilonis.
Data harga produsen AS yang stagnan pada September juga memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed, dengan proyeksi penurunan sebanyak dua kali sebesar 0,25 persen. Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals, menyatakan bahwa angka PPI atau Indeks Harga Produsen mendukung kenaikan harga logam mulia.
Dalam perkembangan inflasi, laporan menunjukkan meskipun harga konsumen AS naik sedikit lebih tinggi dari perkiraan pada bulan lalu, kenaikan inflasi tahunan menjadi yang terendah dalam 3,5 tahun terakhir.
Pavilonis juga memperkirakan emas akan mencapai USD3.000 per ons pada 2025, didorong oleh ketegangan geopolitik, kekhawatiran inflasi, serta ketidakpastian pemilu mendatang.
Dolar AS, sementara itu, berada di bawah level tertingginya dalam dua bulan terakhir terhadap sejumlah mata uang utama. Sementara itu, permintaan fisik emas di India meningkat menjelang musim festival, mendorong dealer untuk mengenakan premi pertama kali dalam dua bulan terakhir.
Commerzbank dalam laporannya mencatat bahwa kepemilikan ETF emas meningkat hampir 95 ton pada kuartal ketiga, menunjukkan bahwa ETF kembali berkontribusi positif terhadap permintaan emas untuk pertama kalinya dalam sepuluh kuartal terakhir.
Selain emas, harga logam mulia lain seperti perak spot dan platinum juga mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 0,6 persen dan 0,9 persen. Namun, paladium justru turun tipis 0,1 persen, meskipun tetap membukukan kenaikan hampir 6 persen sepanjang minggu ini. (*)