KABARBURSA.COM - PEFINDO telah memberikan peringkat idAAA dengan prospek stabil kepada PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin).
Peringkat ini didasarkan pada kemungkinan yang sangat besar untuk mendapatkan dukungan dari Kookmin Bank Co., Ltd (Kookmin Bank atau Induk).
Profil kredit mandiri KB Bukopin menunjukkan permodalan yang solid, serta likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang sangat baik, meskipun terhambat oleh kualitas aset dan profitabilitas yang kurang memadai. Seperti dalam pernyataan resmi di Jakarta, Jumat 22 November 2024.
Peringkat ini bisa mengalami penurunan jika terjadi penurunan signifikan dalam tingkat dukungan atau kepemilikan oleh Kookmin Bank.
KB Bukopin adalah bank umum yang fokus pada sektor retail, dengan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta konsumer. Pada akhir Juni 2024, pemegang saham KB Bukopin terdiri dari Kookmin Bank Co., Ltd (67,0 persen) dan publik (33,0 persen). Bank ini didukung oleh 2.831 karyawan dan memiliki 1 kantor pusat, 29 kantor cabang, 142 kantor cabang pembantu, 2 kantor fungsional, serta 29 ATM per 30 Juni 2024.
Catatan Pendapatan Bunga
PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank (BBKP) mencatat pertumbuhan yang solid hingga sembilan bulan pertama atau kuartal III 2024. Pada periode tersebut, Bank Bukopin berhasil mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp3,70 triliun atau tumbuh sebesar 14,76 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya year-on-year (yoy).
Hingga September 2024, KB Bank membukukan beban bunga sebesar Rp2,95 triliun atau terkendali sebesar 4,69 persen yoy. Hal ini menunjukan perseroan kampung mengelola beban bunga yang baik.
Hasilnya, KB Bank mencetak pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net-interest income (NII) yang signifikan hingga 84,15 persen menjadi Rp753 miliar pada September 2024 dibanding Rp409 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee, mengatakan perseroan konsisten terus mencatatkan sejumlah pertumbuhan bisnis yang positif seiring dengan perjalanan transformasi pasca menjadi bagian dari KB Financial Group (KBFG).
“Selain itu, aspek fundamental juga kian membaik dengan akselerasi pada peningkatan kualitas aset,” kata dia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Sabtu, 2 November 2024.
Pertumbuhan kinerja KB Bank pada kuartal III 2024 tidak lepas dari pertumbuhan kredit-kredit baru yang tercatat tumbuh dua digit sebesar 19,11 persen, dengan segmen UMKM dan ritel menjadi pendongkrak utama dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 41,82 perse dan 65,30 persen yoy.
Sejumlah pertumbuhan tersebut mampu mendorong perbaikan net interest margin (NIM) KB Bank pada periode kuartal III 2024 menjadi 1,46 persen dari 0,66 persen pada periode serupa tahun 2023.
Pada bulan Oktober 2024 ini, KB Bank juga telah berhasil menerbitkan obligasi global perdana di Singapura sebesar US$300 juta dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,5 kali.
Penerbitan obligasi global ini semakin memperkuat struktur pendanaan KB Bank sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan NIM.
Di sisi lain, Kualitas aset KB Bank terpantau terus mengalami peningkatan hingga periode kuartal III tahun 2024. Rasio LAR KB Bank pada posisi September 2024 turun menjadi 24,92 perse dari 43,96 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Rasio NPL gross pada posisi September 2024 juga tercatat turun menjadi single digit yaitu 9,58 persen dari 11,22 persen pada periode September 2023.
Sementara untuk likuiditas, KB Bank mampu mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,26 persen. Hal ini terjadi di tengah perlambatan pertumbuhan dana DPK.
Pertumbuhan itu didorong oleh dana-dana murah atau CASA yang mencapai 22,11 persen (yoy) pada kuartal III 2024. Rasio CASA pun meningkat menjadi 25,54 persen pada September 2024 dari 23,06 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Tujuan di Balik BBKP Terbitkan Obligasi Global USD300 Juta
BBKP sebelumnya berhasil menentukan harga (pricing) Surat Utang Senior Unsecured Notes dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebesar USD300 juta pada 23 Oktober 2024 di Singapura.
Wakil Direktur Utama BBKP, Robby Mondong, mengatakan langkah ini menandai pencapaian penting bagi KB Bank, menjadi anak perusahaan internasional pertama dari perbankan Korea Selatan yang menerbitkan obligasi global dengan peringkat kredit internasional.
Menurut Robby, penerbitan obligasi ini dilakukan di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, seperti ketidakpastian politik menjelang pemilihan presiden AS dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.(*)