Logo
>

Permintaan Katoda Tembaga RI Naik Gila-gilaan

Ditulis oleh KabarBursa.com
Permintaan Katoda Tembaga RI Naik Gila-gilaan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menyatakan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi produsen katoda tembaga terbesar keempat di dunia pada tahun 2025.

    Melalui kontribusi dua perusahaan besar, yakni PTFI dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN), Indonesia diproyeksikan mampu memproduksi 1,5 juta ton katoda tembaga pada tahun tersebut.

    “[Indonesia] akan bisa memproduksi 1,5 juta ton katoda tembaga,” ujar Tony dalam acara MINDialogue di Jakarta Selatan, Jumat 21 Juni 2024 lalu.

    Dengan demikian, Indonesia berada dalam posisi yang menguntungkan di tengah tingginya permintaan global terhadap tembaga.

    Tony menjelaskan bahwa banyak survei, termasuk dari BloombergNEF, memprediksi peningkatan permintaan tembaga seiring dengan menipisnya pasokan global. “Hal ini terjadi karena tidak ada tambang tembaga besar yang siap beroperasi dalam waktu dekat,” ujarnya.

    Pada era transisi energi, permintaan tembaga meningkat tajam. Untuk energi angin (wind power), diperlukan sekitar 1,5 juta ton tembaga per megawatt (MW), sementara panel surya membutuhkan 4 ton tembaga per MW. Kebutuhan tembaga untuk kendaraan listrik (EV) juga meningkat empat kali lipat dibandingkan kendaraan konvensional.

    “Ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan hilirisasi dan menyelesaikan proses tersebut. Smelter kita di Manyar sudah selesai pada Juni ini dan siap beroperasi,” tambah Tony.

    Tony juga mengungkapkan bahwa perusahaan berencana meresmikan smelter katoda tembaga baru yang dibangun di Manyar, Gresik, Jawa Timur, pada pekan depan.

    “Peralatan pendukung operasional smelter di Manyar, seperti load shift, loader conveyor belt, silver burner desalination plant, dan oxygen plant, semuanya sudah siap. Mungkin beberapa hari lagi kita akan menghidupkan furnace, memanaskannya, dan semuanya sudah terhubung sehingga siap beroperasi,” jelasnya.

    Mengutip data Badan Geologi Amerika Serikat (AS), Tony menyebutkan bahwa China adalah produsen katoda tembaga terbesar di dunia pada 2023 dengan volume mencapai 12 juta ton.

    “China itu sebagian besar konsentratnya berasal dari luar, tetapi diolah (smelt) di China,” tambahnya.

    Berikut adalah daftar produsen katoda tembaga terbesar di dunia pada 2023:

    1. China: 12 juta ton
    2. Chile: 2 juta ton
    3. Kongo: 1,9 juta ton
    4. Jepang: 1,5 juta ton
    5. Rusia: 1 juta ton

    Potensi Industri Katoda Tembaga

    Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam industri katoda tembaga global. Dengan meningkatnya permintaan tembaga di era transisi energi dan teknologi hijau, prospek industri katoda tembaga di Indonesia sangat cerah.

    Permintaan global untuk tembaga terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi energi terbarukan dan kendaraan listrik. Dalam konteks transisi energi, tembaga merupakan komponen penting. Misalnya, energi angin membutuhkan sekitar 1,5 juta ton tembaga per megawatt (MW), sementara panel surya memerlukan 4 ton tembaga per MW. Kendaraan listrik juga memerlukan tembaga dalam jumlah besar, empat kali lipat dibandingkan kendaraan konvensional.

    Indonesia telah melakukan investasi besar dalam infrastruktur smelter tembaga. PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) adalah dua perusahaan utama yang memimpin produksi katoda tembaga di Indonesia. Smelter baru di Manyar, Gresik, yang dibangun oleh Freeport, menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam mengembangkan industri ini.

    Produksi katoda tembaga dalam negeri memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan daya saing global dan memperoleh keuntungan ekonomi yang signifikan. Dengan kapasitas produksi yang diproyeksikan mencapai 1,5 juta ton pada tahun 2025, Indonesia bisa menjadi produsen katoda tembaga terbesar keempat di dunia.

    Pemerintah Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan industri tembaga, termasuk melalui regulasi yang kondusif dan insentif investasi. Hal ini memastikan kelancaran operasional dan pertumbuhan industri dalam jangka panjang.

    Pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi fokus utama. Dengan adanya pelatihan dan pendidikan yang berkelanjutan, tenaga kerja Indonesia akan memiliki keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengoperasikan teknologi canggih dalam industri katoda tembaga.

    Meskipun prospeknya cerah, industri ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah memastikan pasokan konsentrat tembaga yang stabil. Namun, dengan kerjasama antara pemerintah dan perusahaan, tantangan ini dapat diatasi melalui diversifikasi sumber pasokan dan peningkatan efisiensi operasional.

    Prospek industri katoda tembaga di Indonesia sangat menjanjikan. Dengan permintaan global yang terus meningkat, investasi besar dalam infrastruktur, dukungan pemerintah, dan pengembangan SDM, Indonesia berada di posisi yang strategis untuk menjadi salah satu produsen katoda tembaga terbesar di dunia. Industri ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri global. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi