Logo
>

Pesta Euforia The Fed: Saham, Emas, Surat Utang Semarak!

Ditulis oleh KabarBursa.com
Pesta Euforia The Fed: Saham, Emas, Surat Utang Semarak!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pasar keuangan domestik mengalami euforia setelah hasil pertemuan Federal Open Meeting Committee (FOMC) Federal Reserve (The Fed) memberikan kepastian akan adanya penurunan bunga acuan tahun ini hingga total 75 bps.

    Harga saham melesat, terindikasi dari kenaikan 0,7persen IHSG sampai siang hari ini, Kamis 21 Maret 2024. Rupiah juga menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mencapai level Rp15.654/US$ pada pukul 10:14 WIB dan kini masih kuat di Rp15.663/US$.

    Pasar surat utang juga menikmati euforia dengan penurunan yield di hampir semua tenor, terutama INDOGB-9Y yang turun 2,2 bps dan 10Y yang terkikis 1,7 bps ke 6,622persen dalam perdagangan tengah hari ini. Namun, surat utang tenor pendek INDOGB 2Y malah naik tipis 0,2 bps ke kisaran 6,339persen.

    Harga emas bahkan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$2.200 per troy ounce, mengakibatkan kenaikan harga emas Antam hingga Rp20.000 per gram hari ini, mencapai Rp1.219.000 per gram, tertinggi dalam sejarah.

    Rapat FOMC The Fed kemarin menghasilkan kebijakan sesuai ekspektasi pasar dengan Fed fund rate ditahan di 5,5persen. Pelaku pasar lega karena kepastian prospek penurunan bunga tahun ini dipertahankan sebanyak tiga kali masing-masing 25 bps, seperti terlihat dalam dot plot terbaru, meskipun data inflasi yang keluar sebelumnya menunjukkan inflasi Negeri Paman Sam masih kuat.

    Namun, hasil FOMC juga mencatat kenaikan proyeksi tingkat bunga jangka panjang The Fed. The Fed memperkirakan suku bunga jangka panjang akan berada di kisaran 2,6persen, naik dari median sebelumnya 2,5persen. Perubahan ini menyiratkan bahwa suku bunga harus tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama di masa depan.

    Kenaikan proyeksi ini tidak lepas dari data inflasi terakhir yang meningkat pada Januari-Februari, yang juga meningkatkan proyeksi inflasi inti PCE (Personal Consumption Expenditure) tahun ini menjadi 2,6persen dan headline PCE tahun depan menjadi 2,2persen.

    "Pasar belum sepenuhnya memperhitungkan dampak dari revisi proyeksi suku bunga The Fed yang dinaikkan tidak hanya untuk 2025 dan 2026, tetapi juga untuk jangka panjang. Penyesuaian mungkin terjadi setelah pengumuman inflasi PCE pada Jumat pekan depan," kata tim Macroeconomic and Fixed Income Research Mega Capital Sekuritas dalam catatannya, Kamis 21 Maret 2024.

    Meskipun demikian, pasar domestik hari ini lebih banyak didorong oleh euforia The Fed meski ada kabar penting dari dalam negeri. Prabowo Subianto resmi dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 14 Februari berdasarkan hasil perhitungan suara final oleh Komisi Pemilihan Umum yang diumumkan tadi malam.

    Prabowo menang di 36 dari 38 provinsi dan menjadi kemenangan paling telak sepanjang sejarah Pilpres di Indonesia, meskipun bukan sebagai petahana. Namun, investor masih akan berhati-hati menyusul potensi risiko fiskal RI di masa mendatang sejalan dengan pemerintahan baru.

    Investor asing telah menjual kepemilikan surat utang RI sebesar US$1 miliar, sekitar Rp15,7 triliun sejak Pemilu 14 Februari, menunjukkan kekhawatiran terhadap potensi beban fiskal Indonesia di masa mendatang. Hal ini terkait dengan adanya program populis yang diusung Prabowo Subianto tanpa perincian tentang pendanaannya.

    Lembaga pemeringkat global Fitch Ratings juga memperingatkan perihal program makan siang gratis ini. Fitch memperkirakan defisit fiskal APBN 2024 akan mencapai 2,5persen dan pada 2025 sekitar 2,9persen, dekat dengan batas yang diperbolehkan di 3persen.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi