KABARBURSA.COM - PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN resmi mengumumkan rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar pada Rabu, 28 Mei 2025 pukul 14.00 WIB di Auditorium Graha PGAS, Jakarta Barat. Salah satu agenda pentingnya pengumuman soal pembagian dividen.
Direksi PGAS menyampaikan bahwa agenda rapat mencakup tujuh mata acara utama, antara lain persetujuan laporan tahunan tahun buku 2024, pengesahan laporan keuangan, penetapan penggunaan laba bersih termasuk pembagian dividen, hingga perubahan susunan pengurus perseroan.
“Pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 5 Mei 2025 berhak hadir atau diwakilkan dalam rapat ini,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi resmi dikutip Senin, 26 Mei 2025.
Salah satu poin penting dalam RUPST tersebut adalah penetapan dividen untuk tahun buku 2024, yang berpotensi menarik perhatian investor mengingat kinerja keuangan PGAS yang cukup solid sepanjang tahun lalu.
Selain itu, agenda terkait penugasan khusus kepada perseroan juga akan dibahas, mengacu pada ketentuan Undang-Undang BUMN yang berlaku.
Adapun agenda perubahan susunan pengurus dilakukan seiring dengan berakhirnya masa jabatan beberapa anggota Direksi dan Dewan Komisaris, sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
PGAS juga menghimbau para pemegang saham untuk menggunakan fasilitas eASY.KSEI guna menghadiri rapat secara daring atau memberikan kuasa secara elektronik, sejalan dengan ketentuan OJK dan KSEI terkait pelaksanaan RUPS secara elektronik. Bagi pemegang saham yang tetap ingin hadir secara fisik, diwajibkan memenuhi ketentuan registrasi dan protokol kesehatan yang berlaku.
Perseroan menyatakan bahwa bahan rapat telah tersedia dan dapat diakses melalui situs resmi PGAS sejak tanggal pemanggilan diumumkan. Surat kuasa dan dokumen pendukung lainnya juga dapat diunduh secara daring untuk mempermudah partisipasi pemegang saham dalam proses pengambilan keputusan korporasi.
Sebagai informasi, PGAS merupakan anak usaha Sub holding Gas PT Pertamina (Persero) yang fokus pada distribusi dan transmisi gas bumi. Saham PGAS tercatat aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, dan kerap menjadi pilihan investor dalam sektor energi.
Potensi Dividen PGAS Tahun 2025
PGA) atau dikenal sebagai subholding gas Pertamina menunjukkan konsistensinya dalam memberikan imbal hasil kepada investor melalui pembagian dividen tunai setiap tahun. Sejak tahun 2009, emiten sektor energi ini tercatat rutin menyalurkan dividen meski di tengah dinamika industri migas dan tantangan global, mencerminkan fundamental yang relatif solid dan manajemen kas yang disiplin.
Berdasarkan data historis, nilai dividen PGAS berfluktuasi mengikuti kinerja keuangan dan strategi ekspansi. Pada periode 2010–2014, PGAS mencatatkan dividen tinggi dengan puncaknya sebesar Rp210,4 per saham pada tahun buku 2013 (dibagikan Mei 2014). Namun sejak 2015, tren dividen mengalami penyesuaian seiring tekanan harga minyak dunia dan proyek investasi infrastruktur gas nasional yang masif.
Adapun distribusi dividen tahun buku 2023 yang diumumkan dalam RUPS pada 28 Mei 2024 menetapkan dividen sebesar Rp148,31 per saham. Nilai ini meningkat dibanding dividen tahun buku 2022 yang sebesar Rp141,05 per saham, dan jauh lebih tinggi dari dividen tahun buku 2021 sebesar Rp124,42 per saham. Artinya, selama tiga tahun terakhir, PGAS menunjukkan tren pemulihan kinerja dan peningkatan nilai bagi pemegang saham.
Melihat tren pertumbuhan dividen dan proyeksi laba bersih 2024 yang diperkirakan meningkat seiring pemulihan konsumsi gas domestik serta realisasi proyek gasifikasi, PGAS berpeluang kembali membagikan dividen yang atraktif.
Jika PGAS mempertahankan payout ratio di kisaran 50–60 persen seperti tahun-tahun sebelumnya, dan mencetak laba bersih yang lebih tinggi dari tahun lalu, maka dividen tunai tahun buku 2024 berpotensi mencapai Rp150–Rp160 per saham.
Saham PGAS Sempat Terkoreksi Ringan
Saham PGAS mengalami koreksi ringan sebesar 1,67 persen ke level Rp1.770 per saham pada penutupan perdagangan 23 Mei 2025. Meski demikian, analis pasar modal menilai tren jangka menengah hingga panjang saham PGAS masih berada dalam fase bullish yang sehat.
Koreksi yang terjadi setelah saham PGAS sempat menyentuh level tertinggi di Rp1.830 disebut sebagai pergerakan wajar dalam siklus pasar.
Financial markets analyst dari Traderindo Wahyu Laksono mengatakan saham BUMN gas ini sebelumnya menguat konsisten sejak menyentuh level terendah di Rp1.060 pada pertengahan Desember 2023, dan mencatat kenaikan hampir dua kali lipat hingga Mei 2025.
Menurut dia secara teknikal baik dalam grafik mingguan maupun harian, saham PGAS masih menunjukkan arah kenaikan yang kuat.
“Penurunan satu hari tidak serta-merta mengubah arah tren. Ini lebih terlihat sebagai koreksi normal setelah reli panjang. Pola higher lows dan higher highs masih terbentuk jelas sejak awal 2024,” ujar Wahyu kepada Kabarbursa.com dikutip Senin, 26 Mei 2025.
Ia juga menambahkan bahwa volume perdagangan mendukung tren kenaikan. Saat harga PGAS naik, volume cenderung meningkat, sedangkan koreksi disertai volume lebih rendah, menandakan aksi ambil untung yang sehat, bukan distribusi masif.
“Penurunan pada 23 Mei kemarin dengan volume sekitar 183 juta lembar masih jauh di bawah volume saat fase akumulasi, yang mencapai 468 juta lembar. Ini bukan sinyal bearish, justru bisa menjadi kesempatan konsolidasi,” ujar dia.
Dari sisi fundamental, PGAS memang menghadapi tekanan laba di kuartal I-2025. Namun prospek sektor gas bumi jangka panjang dinilai tetap positif, seiring pertumbuhan permintaan energi nasional dan posisi strategis PGN sebagai anak usaha Pertamina.
Wahyu juga menyoroti valuasi saham PGAS yang kini diperdagangkan pada rasio Price to Book Value (PBV) sekitar 0,89 kali. Nilai ini dianggap mendekati rata-rata lima tahun terakhir, sehingga sahamnya tidak lagi tergolong undervalued secara signifikan.
“Kalaupun koreksi berlanjut, hal tersebut masih dalam batas wajar. Saat ini tren PGAS tetap bullish baik untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang,” ujarnya.
Dengan pergerakan yang mencerminkan tren teknikal kuat dan didukung oleh volume sehat, PGAS tetap menjadi salah satu saham yang menarik diperhatikan, terutama bagi investor yang berfokus pada sektor energi dan utilitas dengan horizon investasi menengah hingga panjang. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.