Logo
>

Prediksi IHSG Hari ini dan Saham yang Direkomendasikan

Ditulis oleh KabarBursa.com
Prediksi IHSG Hari ini dan Saham yang Direkomendasikan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan penurunan pada Senin, 30 September 2024, setelah mencatatkan penurunan sebesar 0,61 persen atau 47,59 poin pada penutupan pasar Jumat lalu, berada di level 7.696,92.

    Head of Customer Literacy and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, menyatakan bahwa IHSG diperkirakan akan bergerak melemah dalam kisaran level support 7.630 dan resistance 7.760.

    Ia juga menjelaskan bahwa analisis teknikal menunjukkan indikator MACD masih menunjukkan tren pelemahan, sedangkan RSI berada di bawah level 50.

    Sementara itu, pasar dalam negeri menunggu rilis data inflasi untuk bulan September 2024, yang diperkirakan akan mengalami perlambatan menjadi sekitar 2 persen secara tahunan.

    Jika terjadi deflasi bulanan, ini akan menjadi yang kelima kalinya berturut-turut di Indonesia, menandakan penurunan daya beli masyarakat. Selain itu, estimasi PMI Manufaktur untuk bulan yang sama juga diprediksi mengalami kontraksi.

    Oktavianus merekomendasikan beberapa saham yang dapat dipertimbangkan, seperti saham ADMR dengan support di Rp540 dan resistance di Rp660, INDY dengan support di Rp1.610 dan resistance di Rp1.950, serta ABMM yang memiliki support di Rp4.260 dan resistance di Rp5.050.

    Sementara itu, analis dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, juga menilai bahwa IHSG masih berpotensi mengalami koreksi, dengan level support di 7.652 dan resistance di 7.762. Sentimen pasar akan dipengaruhi oleh rilis data manufaktur dari China, pergerakan harga komoditas global, serta fluktuasi nilai tukar rupiah.

    Beberapa saham yang perlu dicermati menurut Herditya antara lain DOID (Rp825-Rp885), MIDI (Rp480-Rp500), dan AVIA (Rp515-Rp540).

    Berbeda dengan analisis dari CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya. Katanya, IHSG berpotensi menguat di level 7.636-7.717.

    Dia melihat, peluang pergerakan IHSG di tengah dinamika market global dan regional cenderung beragam.

    “Disertai oleh pergerakan nilai tukar yang cenderung stabil serta jelang rilis data perekonomian awal bulan, terlihat masih berada dalam kondisi uptrend jangka panjang,” tulis William dalam risetnya yang dikutip, Senin, 30 September 2024.

    Menurut William, peluang koreksi wajar dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi beli.

    Dia merekomendasikan beberapa saham yang dapat dipertimbangkan, seperti TLKM, JSMR, UNVR, BBRI, BBCA, BBNI, TBIG, ASRI, dan PWON.

    IHSG Diramal Terpengaruh Modal Asia Timur

    Sedangkan, Phintraco Sekuritas menganalisa, IHSG diprediksi melebar di kisaran 7.600 hingga 7.800 dengan pivot di level 7.700 pada pembukaan, Senin, 30 September 2024.

    Berdasarkan analisa Phintraco Sekuritas, IHSG pekan depan akan bergerak berbalik dengan indeks-indeks global dan regional sebagaimana terjadi pada Jumat, 27 September 2024, kemarin.

    Selain itu, IHSG pekan ini juga diprediksi akan dipengaruhi modal Asia Timur. Berdasarkan analisa Phintraco Sekuritas, kondisi tersebut akan sangat mempengaruhi para investor asing.

    “Di samping indikasi profit taking, peningkatan appetite pasar terhadap pasar modal Asia Timur turut menekan IHSG sejalan dengan net sell investor asing signifikan dalam beberapa hari perdagangan terakhir,” tulis analisa Phintraco Sekuritas dikutip, Senin, 30 September 2024.

    Adapun stimulus-stimulus moneter di Amerika Serikat (AS), Eropa dan Tiongkok, dinilai belum berdampak pada sektor manufaktur dalam negeri di bulan September 2024 ini. Adapun Indeks Manufaktur Indonesia diperkirakan masih berada di level 49.5 pada September ini.

    “Indeks manufaktur Indonesia diperkirakan berada di 49.5 di September 2024, naik terbatas dari 48.9 di Agustus 2024,” tulis Phintraco.

    Selanjutnya, harga-harga terindikasi mengalami kenaikan di September 2024 dari kenaikan inflasi inti ke 2,6 persen secara tahunan (yoy) di September 2024 dari 2,02 persen yoy di Agustus 2024.

    Sementara pada penutupan indeks-indeks Wall Street Jumat, 26 September 2024, berakhir beragam. Meski demikian, DJIA (+0.33 persen) berhasil membukukan level tertinggi baru di akhir pekan kemarin.

    Adapun sentimen lainnya berasal dari indikasi perlambatan inflasi dari penurunan Personal Consumption Expenditure (PCE) ke 2,2 persen yoy di Agustus 2024 dari 2,5 persen yoy di Juli 2024.

    “Data ini memvalidasi agresivitas pemangkasan suku bunga the Fed dalam FOMC terakhir,” jelasnya.

    Sementara, indeks-indeks di Eropa melanjutkan penguatan di Jumat kemarin. Penguatan ditopang oleh rally harga saham-saham luxury goods menyusul ekspektasi peningkatan demand dari Tiongkok pasca stimulus moneter oleh PBOC.

    Sebelumnya, IHSG mengalami perubahan tipis pada selama satu pekan 23-27 September 2024. Perubahan IHSG selama sepekan sebesar 0,60 persen menjadi berada pada level 7.696,916 dari 7.743,004 pada pekan lalu.

    Adapun pergerakan investor pada Jumat 28 September 2024 kemarin, mencatat nilai bersih sebesar Rp493,27 miliar.

    “Dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp52,74 triliun,” tulis manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu, 28 September 2024.

    Adapun pada pekan kemarin, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa adalah 9,64 persen menjadi Rp16,36 triliun dari Rp14,92 triliun pekan sebelumnya. Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 5,33 persen menjadi 1,33 juta kali transaksi dari 1,26 juta kali transaksi pada pekan yang lalu.

    “Sedangkan rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 14,72 persen menjadi 23,94 miliar lembar saham dari 28,07 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” tulis manajemen BEI.

    Pada pekan lalu, kapitalisasi pasar bursa juga mengalami perubahan sebesar 1,02 persen menjadi Rp12.875 triliun dari Rp13.007 triliun. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi