KABARBURSA.COM - Seorang analis kripto kondang, yang biasa pakai nama samaran “Bluntz,” lagi-lagi bikin panas dunia maya. Dilansir dari laman Cointurk, dari platform X-nya, Bluntz dengan penuh percaya diri bilang kalau altcoin Pepe (PEPE) bakal naik lebih dari 35 persen dari harga sekarang. Katanya, ini semua gara-gara pola koreksi ABC yang udah kelar dan bikin PEPE siap gaspol naik ke atas.
Menurut teori Elliott Wave (kalau kalian enggak ngerti, ya udah ikut aja), Bluntz yakin PEPE bakal menyentuh angka USD 0,00002800. Bahkan, ia optimis PEPE bakal ngebentuk pola lima gelombang sebelum berhenti. Jadi, siap-siap lihat PEPE unjuk gigi.
Bitcoin, Raja Kripto Masih Perkasa
Sementara itu, Bitcoin enggak mau kalah. Harga BTC sekarang lagi main di angka USD98.957 setelah sempat ngetok puncak USD99.588 dalam 24 jam terakhir. Kata Bluntz, Bitcoin ini lagi dalam gelombang kelima menuju USD180.000. “Santai aja, level USD 100.000 itu bakal gampang banget dilewatin. Dan kalau Bitcoin terbang, PEPE juga ikut nyusul,” katanya.
Jangan Lupa Risiko
PEPE sekarang udah di angka USD0,00002064, naik 160 persen dari titik terendahnya di awal November. Bluntz optimis PEPE mulai pecah telur dan siap menyelesaikan pola lima gelombangnya. Tapi jangan terlalu ge-er dulu, pasar kripto itu terkenal swing mood-nya. Hari ini hijau, besok bisa merah darah.
Nah, buat kalian yang pengin ikut-ikutan tren ini, jangan lupa riset dulu. Kata orang bijak, “Kripto itu cuan tinggi, tapi risiko juga gila-gilaan.” Jadi, pastikan dompet kalian siap kalau tiba-tiba harga balik arah. Intinya, main kripto itu jangan pakai uang yang bikin tidur nggak nyenyak.
Trump dan Ekspektasi Jadi Bumbu Panas
Bitcoin sebelumnya bikin geger. Setelah dua minggu naik lebih dari 40 persen, kripto raja ini akhirnya sukses menembus angka USD99.000 untuk pertama kalinya. Dilansir dari laman AP, Cuma butuh dua tahun untuk bangkit dari jurang USD17.000 pasca-runtuhnya bursa kripto FTX. Sekarang, Bitcoin tinggal selangkah lagi menuju USD100.000.
Apa pemicunya? Banyak pihak bilang ini berkat harapan besar pada pemerintahan baru Donald Trump yang diklaim akan lebih ramah kripto. Semacam anak baru yang dibilang bakal bikin suasana lebih asyik di kelas.
Trump dan Janji-Janjinya yang Menggiurkan
Sebelumnya dikenal sebagai skeptis kripto, Trump sekarang malah berbalik arah. Dia ingin menjadikan AS sebagai pusat kripto dunia dengan menciptakan cadangan strategis Bitcoin. Tak cuma itu, Trump juga buka pintu donasi kampanye dalam bentuk kripto, menghadiri konferensi Bitcoin, dan bahkan meluncurkan usaha baru bersama keluarganya bernama World Liberty Financial.
Namun, janji tinggal janji kalau enggak ada aksi nyata. Seberapa cepat Trump bisa merealisasikan ide-idenya masih jadi tanda tanya. “Ini bukan urusan jangka pendek, tapi cerita yang bakal butuh waktu lama,” kata David Glass, ahli strategi makro Citi.
Langkah pertama Trump adalah menunjuk ketua baru Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), menggantikan Gary Gensler. Sosok Gensler selama ini dikenal sebagai “mimpi buruk” industri kripto dengan pendekatan kerasnya yang bikin keki para pelaku pasar. Trump akan mulai bergerak pada Januari 2025 saat dia resmi menjabat.
Tahun 2024: Momentum Penting Kripto
Bukan cuma soal Trump, tahun 2024 juga jadi momen penting buat regulasi kripto. Salah satu pencapaian besar adalah persetujuan ETF Bitcoin berbasis spot pada Januari lalu. Ini memberi investor cara baru untuk terjun ke pasar Bitcoin. Dalam pekan pemilu saja, volume perdagangan ETF ini mencapai USD6 miliar.
Ada juga momen halving keempat Bitcoin pada April. Singkatnya, halving ini bikin hadiah untuk para penambang Bitcoin jadi setengahnya, yang secara teori bakal mengurangi pasokan. Kalau permintaan tetap kuat, harganya bisa naik dalam jangka panjang. Tapi ya gitu, teori ini masih jadi bahan debat.
Apa Selanjutnya?
Meski lonjakan Bitcoin bikin heboh, para ahli tetap ingatkan risiko besar. Pasar kripto, seperti biasa, enggak pernah kehabisan drama. Kalau sekarang Bitcoin hijau, besok siapa tahu langsung merah berdarah. Jadi, buat yang mau ikut-ikutan cuan, jangan lupa riset dulu dan tetap main aman. Ingat, uang jajan jangan dikorbankan buat kripto!
Bitcoin Terbang Tinggi, Tapi Jangan Lupa Risiko Jatuhnya
Kenaikan harga Bitcoin memang bikin banyak orang semangat, tapi sejarah sudah berkali-kali membuktikan bahwa keuntungan di dunia kripto bisa hilang secepat datangnya. Harga Bitcoin, seperti biasa, sangat tergantung pada kondisi pasar yang terus berubah. Perdagangan kripto berjalan 24 jam sehari, tanpa henti, dan selalu penuh kejutan.
Ingat masa pandemi COVID-19? Bitcoin sempat berada di harga USD5.000 sebelum melonjak gila-gilaan ke hampir USD69.000 pada November 2021. Lonjakan itu terjadi saat aset teknologi sedang diburu investor. Tapi seperti cerita klise, setelah naik pasti ada turunnya. Kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve langsung menghajar pasar. Bursa kripto FTX yang kolaps di akhir 2022 makin bikin harga Bitcoin jeblok ke bawah USD17.000.
Sekarang, minat investor mulai bangkit lagi. Inflasi yang mulai jinak dan kemunculan ETF berbasis spot memberi harapan baru. Tapi, seperti biasa, para ahli tetap mengingatkan bahwa risiko tetap besar, terutama untuk investor kecil. Pemerintahan Trump yang diharapkan membawa regulasi “ramah kripto” juga jadi pedang bermata dua, karena aturan yang longgar bisa mengurangi perlindungan bagi pemain pasar.
“Saya sarankan, tetap sederhana. Jangan ambil risiko lebih besar dari yang mampu Anda tanggung,” kata Adam Morgan McCarthy, analis Kaiko. Ia juga menegaskan bahwa pasar kripto itu seperti teka-teki tanpa kunci. “Nggak ada bola kristal ajaib untuk tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” tambahnya.
Jadi, buat kalian yang mau ikut menikmati hype Bitcoin, pastikan sudah siap mental. Ingat, pasar kripto itu enggak ada ampun, apalagi buat yang sekadar coba-coba. Main santai, tapi tetap hati-hati!(*)