Logo
>

Produk Olahan Ikan Tuna dan Cakalang Indonesia Bebas Bea Masuk ke Jepang

Ditulis oleh KabarBursa.com
Produk Olahan Ikan Tuna dan Cakalang Indonesia Bebas Bea Masuk ke Jepang

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, ekspor produk olahan tuna dan cakalang asal Indonesia mendapat fasilitas bebas bea masuk jika diekspor ke Jepang.

    Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo mengatakan, ada empat pos tarif produk olahan yang mendapatkan pembebasan tarif nol persen.

    Empat pos yang dimaksud adalah Skipjack and other bonito in airtight containers (HS 1604.14.010), Tunas in airtight containers (HS 1604.14.092), Skipjack and other bonito boiled and dried (HS 1604.14.091), dan Others (HS 1604.14.099).

    Budi pun menyebut hal ini sebagai kado bagi bangsa Indonesia yang tidak lama lagi akan merayakan HUT Kemerdekaan ke-79 pada tanggal 17 Agustus mendatang.

    "Tentu ini jadi kado di bulan kemerdekaan dan semoga bisa meningkatkan ekspor produk tersebut ke Jepang, serta menarik minat investasi pada sektor perikanan di Indonesia," kata Budi dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Agustus 2024.

    Budi mengatakan, pembebasan tarif tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah perjanjian protokol perubahan Indonesia-Japan Economic Partnership (IJEPA) oleh Menteri Perdagangan RI dengan Menteri Luar Negeri Jepang pada tanggal 8 Agustus 2024 lalu.

    Ia mengatakan, untuk dua produk HS 1604.14.091 dan HS 1604.14.099 memiliki persyaratan tambahan, yaitu ukuran panjang bahan baku minimal 30 centimeter.

    Terkait hal ini, KKP dan Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang sedang melakukan finalisasi Operational Procedure melalui sertifikat barang yang disepakati bersama.

    "Indonesia mengusulkan menggunakan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan (SHTI) sebagai pemenuhan persyaratan dimaksud. Mengingat SHTI telah dilakukan harmonisasi dengan Japan Catch Documentation Scheme (JCDS)," ujar Budi Sulistiyo.

    Budi mengatakan, selain empat pos tarif produk olahan yang mendapatkan pembebasan tarif nol persen, 67 pos tarif produk perikanan juga telah mendapatkan pembebasan tarif ke pasar Jepang.

    Puluhan tarif produk perikanan tersebut di antaranya, yellowfin tuna beku, fillet tilapia segar, fillet swordfish beku, kekerangan, olahan lobster, dan rajungan beku.

    Ia mengatakan, semua kesepakatan ini akan mulai diimplementasikan setelah proses ratifikasi di Parlemen kedua negara.

    "Alhamdulillah, sudah dilakukan penandatanganan tingkat menteri kedua negara. Kami berharap perjanjian ini bisa berlaku efektif dan secepatnya," ucap dia.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono telah mencanangkan tahun 2024 sebagai tahun Tuna.

    Pencanangan tersebut, melalui branding seafood Indonesia yang safe, eco-friendly, dan sustainable diharapkan sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders dapat semakin memperkuat akses pasar dan manfaatnya, baik bagi masyarakat Indonesia khususnya maupun masyarakat global pada umumnya.

    Pemerintah RI Bebaskan Bea Masuk Bibit dan Benih

    PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mungkin menjadi salah satu penerima manfaat dari kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, yang membebaskan bea masuk atas impor bibit dan benih.

    Langkah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 41 Tahun 2024 ini diharapkan dapat mendorong pengembangan industri pertanian, termasuk sektor kelapa sawit yang menjadi andalan JARR.

    Di tengah stimulus ini, laporan keuangan terbaru perusahaan mencerminkan dinamika yang menarik, yaitu ada sinyal positif yang bisa membuka peluang baru bagi JARR, meski tantangan tetap ada.

    Lalu, bagaimana detail performa keuangan perusahaan milik raja batu bara Kalimantan Haji Isam ini?

    PT Jhonlin Agro Raya Tbk atau JARR adalah sebuah perusahaan terbatas yang bergerak dalam sektor perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit terpadu. Perusahaan ini memiliki fokus utama pada hilirisasi usaha perkebunan kelapa sawit, yang mencakup keseluruhan proses dari pengelolaan lahan hingga produksi bahan campuran biodiesel. Dengan lahan perkebunan kelapa sawit yang luas, mencapai 17.020,26 hektar, Perseroan menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang kemudian diolah menjadi produk biodiesel.

    Pabrik Biodiesel yang dimiliki oleh Perseroan memiliki kapasitas produksi harian mencapai 1.500 ton dan berlokasi di Batulicin, Kecamatan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pabrik ini mulai dibangun sejak tahun 2019 dan resmi beroperasi pada September 2021. Peresmian pabrik ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2021, menandai langkah penting dalam ekspansi perusahaan. Pengapalan perdana produk utama Perseroan, Fatty Acid Methyl Ester (FAME), dilakukan pada September 2021 dengan mengirimkan hampir 5.000 kiloliter ke Pertamina Wayame.

    Dari sisi struktur kepemilikan, mayoritas saham Perseroan dikuasai oleh PT Eshan Agro Sentosa yang mengendalikan 86,64 persen saham. Masyarakat non-WARKAT memiliki 13,24 persen saham, sementara PT Sinar Bintang Mulia dan masyarakat WARKAT memegang porsi yang sangat kecil dari keseluruhan saham, masing-masing 0,07 persen dan 0,05 persen. Jumlah pemegang saham juga mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2024, dengan peningkatan signifikan pada akhir Juli 2024, menunjukkan peningkatan kepercayaan investor terhadap kinerja perusahaan. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi