"Berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian, pada kuartal I tahun 2024, realisasi investasi mencapai Rp29,8 triliun atau hampir Rp30 triliun, menjadi kontributor nomor empat terhadap PDB Indonesia," ujarnya.
Joko menegaskan, sektor properti adalah raksasa besar yang dapat didorong untuk menopang perekonomian. Saat ini, pihaknya tengah melakukan riset mengenai kontribusi riil sektor properti terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Dalam konteks APBN, kontribusinya mencapai 9 persen, untuk PDB sebesar 14 persen, sumbangan terhadap PAD antara 35 hingga 50 persen, serta menyerap tenaga kerja hingga 14 juta orang," jelasnya.
Dia juga yakin, pemerintahan mendatang akan menerapkan pendekatan baru, salah satunya dengan pembentukan Kementerian Perumahan.
Meskipun mengalami pertumbuhan signifikan, backlog perumahan masih menjadi tantangan besar. Joko mengungkapkan, backlog perumahan di Indonesia mencapai 12,7 juta unit.
"Dalam sepuluh tahun terakhir, backlog tahun 2010 sebesar 13,5 juta, dan pada 2020 masih 12,7 juta. Artinya, dalam satu dekade, pengurangannya tidak lebih dari 10 persen," paparnya.
Ini adalah masalah yang akan terus muncul jika tidak ditangani dengan cara dan pendekatan baru.
Jika dihitung, sebanyak 20 persen penduduk Indonesia belum memiliki rumah. Menyikapi ini, Joko berharap ada langkah konkret untuk mengatasi backlog tersebut.
Terlebih lagi, proyeksi tahun 2035 menunjukkan jumlah penduduk akan mencapai 304 juta jiwa, dengan 66 persen populasi berada di perkotaan.
"Artinya, perlu ada pendekatan dan perencanaan baru yang lebih terstruktur dan koordinatif, agar kesejahteraan masyarakat dan akses terhadap rumah tetap terjaga," tutupnya.
Tren Bisnis Properti 2024
Pelaku bisnis properti harus terus memantau dan mengikuti tren terkini yang akan mempengaruhi pasar di tahun 2024. Dengan demikian, mereka bisa menyesuaikan strategi dan memanfaatkan peluang yang ada.
Berikut adalah lima tren bisnis properti yang patut dicoba:
1. Jual-Beli Tanah
Jual-beli tanah selalu menjadi investasi yang menjanjikan karena nilai tanah cenderung naik dari waktu ke waktu, terutama jika lokasinya strategis dekat pusat kota, bisnis, pendidikan, atau tempat wisata.
Anda bisa memanfaatkan peluang ini dengan mencari tanah murah namun potensial, membelinya, dan menyimpannya beberapa waktu. Kemudian, jual kembali dengan harga lebih tinggi. Alternatifnya, beli tanah dengan bangunan, renovasi atau rombak sesuai kebutuhan pasar, lalu jual dengan harga lebih tinggi.
2. Co-Living Space
Co-living space menawarkan kenyamanan, keamanan, dan kebersamaan bagi para penghuninya, biasanya dengan fasilitas bersama seperti dapur, ruang makan, ruang tamu, ruang kerja, dan ruang hiburan.
Konsep ini cocok untuk target pasar generasi muda seperti mahasiswa, pekerja profesional, atau digital nomad. Anda bisa membangun atau menyewa rumah atau gedung yang luas, mengubahnya menjadi co-living space dengan desain interior menarik dan modern, dan menyewakannya per kamar atau per tempat tidur.
3. Homestay
Homestay menawarkan pengalaman tinggal seperti di rumah sendiri bagi para tamunya. Biasanya berupa rumah atau villa dengan fasilitas lengkap seperti kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang tamu, ruang makan, taman, atau kolam renang.
Homestay cocok untuk target pasar wisatawan lokal maupun asing. Anda bisa membangun atau menyewa rumah atau villa di lokasi wisata menarik, mengubahnya menjadi homestay dengan desain interior yang cozy dan homey, lalu menyewakannya per malam, per minggu, atau per bulan.
4. Penjualan Properti Online
Dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen, penjualan properti online semakin mudah dan populer. Penjualan ini memberikan kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan bagi pembeli dan penjual properti.
Penjualan properti online bisa dilakukan melalui berbagai platform digital seperti website, aplikasi, media sosial, hingga marketplace. Platform ini menyediakan informasi lengkap tentang properti seperti lokasi, spesifikasi, harga, fasilitas, gambar, video, hingga virtual tour, dan membantu proses transaksi secara online, mulai dari booking fee, pembayaran cicilan, hingga akta jual beli.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.