KABARBURSA.COM - PT Wintermar Offshore Marine Tbk atau WINS melihat prospek bisnis yang luar biasa di tahun 2025. Karenanya, WINS berencana untuk menambah armada kapal yang diharapkan akan memperkuat pendapatan dan laba perusahaan ke depan.
Investor Relations Wintermar Pek Swan Layanto, dalam keterangannya menjelaskan bahwa penambahan kapal yang akan dioperasikan dalam waktu dekat ini akan membuka peluang untuk mendulang keuntungan lebih besar, seiring dengan meningkatnya permintaan di sektor perkapalan offshore. Hal ini mengingat ada sejumlah proyek pengeboran besar yang akan dimulai, seperti blok Masela dan Andaman, yang diperkirakan akan membutuhkan lebih banyak kapal pendukung.
Dengan proyeksi tersebut, WINS menargetkan utilisasi armadanya akan meningkat menjadi 75 persen pada tahun 2025. Ini menjadi sebuah kenaikan signifikan dibandingkan 68 persen yang tercatat pada tahun 2024.
Perusahaan juga berharap, tarif sewa kapal bisa naik antara 10 persen hingga 15 persen pada tahun ini. Hal tersebut didorong oleh kekurangan pasokan kapal baru untuk memenuhi tingginya permintaan di industri ini. Sejak 2015, investasi baru di sektor kapal pendukung lepas pantai (offshore support vessel) memang relatif terbatas, sehingga meningkatkan tarif sewa, karena pasokan kapal yang ada tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan di pasar.
Tidak hanya menargetkan kenaikan utilisasi dan tarif sewa, WINS juga berencana melakukan ekspansi armada pada tahun 2025, meski pengumuman lebih lanjut mengenai detail penambahan armada ini masih belum dapat dirilis. Hal ini mencerminkan kepercayaan diri perusahaan terhadap potensi pertumbuhan di masa depan.
Kondisi keuangan WINS yang cukup kuat dengan gearing yang minimal, memungkinkan perusahaan untuk mempersiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang diperlukan guna mendukung ekspansi ini.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III tahun 2024, WINS mencatatkan pendapatan yang positif dengan angka mencapai USD51,22 juta, yang berarti ada kenaikan 23,27 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar USD41,55 juta.
Pendapatan perusahaan berasal dari dua sektor utama, yaitu sektor sewa kapal yang mencapai USD45,87 juta, naik 23,97 persen dibandingkan dengan pendapatan dari sektor yang sama pada tahun sebelumnya. Ada pula sektor jasa pelayaran lainnya yang berkontribusi USD5,35 juta, naik 20,22 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Selain itu, WINS berhasil mencatatkan keuntungan di kuartal III tahun 2024, membalikkan posisi rugi yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu sebesar USD2,77 juta menjadi keuntungan sebesar USD2,78 juta. Keberhasilan ini menunjukkan kinerja yang semakin membaik, seiring dengan optimisme terhadap sektor offshore yang terus berkembang.
Dengan adanya penambahan armada dan prospek proyek-proyek besar yang membutuhkan dukungan kapal offshore, WINS siap untuk menghadapi tahun 2025 dengan optimisme tinggi.
Fokus pada peningkatan kapasitas armada, tarif sewa yang lebih baik, dan kesiapan untuk melakukan ekspansi menunjukkan bahwa WINS berada pada jalur yang tepat untuk terus mengembangkan bisnisnya di sektor perkapalan offshore.
Pergerakan Saham, Fundamental, dan Rekomendasi
Jika melihat pergerakan saham WINS hari ini, mengutip data Stockbit pada Senin, 6 Januari 2025, tercatat terjadinya penurunan harga jual sebesar 2,29 persen, atau sebesar 10 poin, menutup hari di level harga Rp426. Meskipun saham sempat dibuka pada harga yang sama dengan harga penutupan sebelumnya, yaitu Rp436, harga saham turun tajam sepanjang perdagangan.
Saham WINS bergerak dengan rentang yang cukup lebar, mencapai titik tertinggi 440 di tengah sesi perdagangan. Namun, kemudian jatuh ke titik terendah pada 422, mencatatkan fluktuasi yang menunjukkan volatilitas pasar yang cukup tinggi. Total volume transaksi hari ini tercatat mencapai 23.000 lot, dengan nilai transaksi keseluruhan mencapai hampir Rp 974,3 miliar. Hal ini mengindikasikan saham WINS masih cukup menarik perhatian pelaku pasar meskipun mengalami penurunan.
Tingkat frekuensi perdagangan juga terpantau aktif, dengan total 564 transaksi yang tercatat, menunjukkan adanya pergerakan yang relatif tinggi dalam saham perusahaan ini. Namun, dengan harga terakhir yang turun, saham WINS tercatat berada di bawah nilai ekuilibrium harian (IEV) yang diperkirakan sekitar 42 poin lebih rendah dari harga pembukaan. Saham ini masih diperdagangkan jauh di bawah harga pembukaan yang menunjukkan potensi adanya tekanan jual dalam jangka pendek.
Meskipun mengalami penurunan dalam harga, volume dan frekuensi yang cukup besar mengindikasikan adanya ketertarikan yang terus-menerus terhadap saham WINS, meskipun terjadi pengurangan nilai hari ini.
Pelemahan ini bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal, sentimen pasar, atau perkembangan perusahaan yang perlu dimonitor untuk menilai apakah penurunan ini bersifat sementara atau mencerminkan tren jangka panjang.
Bagaimana Fundamentalnya?
Salah satu metrik yang menonjol dalam data WINS adalah Price to Earnings (PE) Ratio, yang relatif rendah, yaitu 4,68. PE Ratio berdasarkan trailing twelve months (TTM) sebesar 5,20, menandakan bahwa WINS mungkin dihargai lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan. Hal ini mengindikasikan perusahaan ini mungkin diperdagangkan lebih murah dibandingkan nilai intrinsiknya.
Buffett, yang sering mencari perusahaan dengan valuasi yang lebih rendah dan dengan fundamental yang kuat, akan melihat angka ini sebagai peluang untuk membeli saham dengan harga wajar atau bahkan undervalued, asalkan ia percaya bahwa potensi pertumbuhannya solid dan berkelanjutan.
Dalam hal earning yield, yang berada di angka 19,25 persen, WINS menawarkan tingkat imbal hasil yang cukup tinggi dibandingkan banyak perusahaan lain. Buffett sering tertarik pada perusahaan dengan earning yield yang tinggi, karena ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan keuntungan yang signifikan relatif terhadap harga sahamnya.
Di sisi lain, PEG Ratio yang sangat rendah yaitu 0,01 menunjukkan bahwa perusahaan ini dapat dinilai murah dengan potensi pertumbuhan yang menarik di masa depan. Meskipun tren di masa lalu menunjukkan sedikit penguatan jangka panjang, angka ini bisa menggambarkan bahwa investor memandang perusahaan ini sebagai investasi yang cukup murah dibandingkan dengan potensi yang dimilikinya.
Namun, ketika kita melihat Free Cashflow per saham yang negatif sebesar -33,08 dan penurunan pada Free Cashflow (Quarter) sekitar Rp75 miliar, ini menunjukkan adanya tantangan di sisi kas perusahaan. Buffett, yang mengutamakan kas yang konsisten dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai, mungkin melihat angka ini sebagai peringatan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, meskipun kenyataan bahwa Total Debt per saham hanya 0,11.
Perusahaan ini relatif bebas dari utang dan memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang sangat rendah (0,17), yang cukup menguntungkan dalam perspektif risiko finansial jangka panjang.
Dalam analisis profitabilitas, WINS menunjukkan angka-angka yang impresif dalam hal margin keuntungan. Gross Profit Margin mencapai 35,72 persen, dan Operating Profit Margin 24,42 persen, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kapasitas untuk menghasilkan laba dari pendapatan, yang cukup menggembirakan di industri yang cenderung sangat kapital intensif seperti perkapalan.
Yang lebih menarik lagi adalah Net Profit Margin yang mencapai 25,98 persen, yang menandakan efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya serta mengubah pendapatan menjadi keuntungan bersih, membuat perusahaan ini lebih menarik dalam pandangan Buffett, yang menyukai efisiensi dan bisnis dengan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Meskipun ada potensi untuk pertumbuhan lebih lanjut melalui peningkatan volume dan tarif sewa kapal, dengan adanya ekspansi armada dan proyek baru seperti blok Masela dan Andaman, kinerja WINS selama beberapa tahun terakhir menunjukkan volatilitas dengan variasi pendapatan yang besar.
Pada saat yang sama, Revenue (Quarter YoY Growth) yang turun 6,83 persenmemperlihatkan bahwa sektor ini mungkin berada dalam tekanan jangka pendek, dan ini merupakan faktor yang perlu diperhatikan oleh Buffett jika ia mempertimbangkan berinvestasi.
Dari sisi Dividen, WINS membayar dividen yang relatif kecil dengan payout ratio hanya sekitar 8,79 persen. Buffett cenderung lebih tertarik pada perusahaan yang dapat membayar dividen dengan rasio yang lebih tinggi, mengingat fokus beliau pada perusahaan yang tidak hanya tumbuh tetapi juga menghasilkan uang tunai untuk para pemegang saham.
Terakhir, jika dilihat dari Price to Book Value yang hanya 0,80, harga saham WINS diperdagangkan lebih rendah daripada nilai buku per sahamnya, yang bisa menunjukkan potensi value investing jika perusahaan ini berhasil meningkatkan keuntungan dan efisiensinya dalam jangka panjang.
Hal ini akan menjadi elemen penting yang menarik perhatian Buffett, yang selalu mencari saham dengan harga lebih rendah dari nilai bukunya, dengan harapan bahwa pasar akan akhirnya menilai perusahaan tersebut dengan lebih realistis seiring berjalannya waktu.
Secara keseluruhan, dengan menganalisis WINS melalui pendekatan Warren Buffett, dapat dikatakan bahwa saham ini menarik untuk nilai yang ditawarkan, namun memiliki beberapa tantangan yang perlu diperhatikan terutama di sektor cash flow.
Dengan beberapa langkah strategis dalam ekspansi armada dan proyek masa depan yang menjanjikan, serta perbaikan dalam efisiensi kas, WINS bisa menjadi pilihan investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang, meskipun dengan tingkat risiko yang lebih besar terkait perubahan pasar dalam sektor perkapalan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.